Target Prabowo-Sandi Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Dinilai Berat
Merdeka.com - Mantan Staf Khusus Menteri ESDM Sudirman Said, Muhammad Said Didu menilai, tidak mudah memenuhi target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi, di angka 7 persen. Walau target itu realistis, tapi terbilang sulit jika berkaca dari kondisi ekonomi Indonesia saat ini.
"Itu karena beban ekonomi sekarang lagi berat sekali, jadi untuk memacu sampai tujuh persen itu berat banget. Kenapa? sekali kita memacu pertumbuhan ekonomi, kita industri dasar kita lemah sekali, maka itu memacu impor, impor permesinan, impor bahan baku, impor lain," katanya di Media Center Prabowo-Sandi, Jl Sriwijaya I No 35, Rabu (14/11).
Melihat kondisi ekonomi global saat ini, maka impor bisa berimbas pada turbulensi ekonomi nasional. Guncangan ekonomi menyebabkan kondisi fiskal terganggu. Apalagi di tengah gencarnya pembangunan infrastruktur, impor bahan baku bisa menjadi masalah besar.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Bagaimana Prabowo menilai kinerja Kabinet? Soal evaluasi, dia tentu akan melakukannya tanpa harus memberikan target waktu-waktu tertentu.'Saya kira tidak terpaku waktu ya (evaluasi kabinet). Saya tanamkan rasa tanggung jawab, saya menggugah cinta Tanah Air. Kalau orang itu cinta Tanah Air, kalau orang itu sadar dia harus bekerja untuk kepentingan sebaik-baiknya rakyat dan bangsa, saya kira hasilnya akan baik,' ujarnya.
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Bagaimana cara kemenko perekonomian capai visi Indonesia emas? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa Prabowo kokoh di Pilpres 2024? Posisinya sebagai ketua umum partai, membuat Prabowo kokoh dibanding calon lainnya.
"Itu menurut saya perencanaan yang kurang hati hati, sehingga memacu pertumbuhan yang menyebabkan impor naik itu yang menyebabkan ekonomi menjadi panas dan fiskal moneter akan terganggu," terangnya.
Praktisi Industri dan Bisnis tersebut memberikan solusi supaya target ekonomi di angka 7 persen bisa tercapai. Caranya, industri pengolahan harus segera digenjot dan diberikan insentif.
Masalahnya, pemberian intensif kepada pengolahan industri tersebut terhambat. Investor enggan lantaran beban pajak demi pendapatan negara untuk proyek proyek yang menurutnya program populis.
"Program populis ini menurut saya menyedot APBN banyak sekali, sehingga dia butuh APBN besar yang dilakukan adalah menaikkan pajak sehingga orang itu tidak mau investasi dan tidak mau belanja," jelasnya.
"Nah tidak mau belanja maka ekonomi berhenti, saya heran ini kan katanya ini ekonomi, ekonomi bagus, saya insinyur bukan ekonom tapi saya paham lah itu penyebabnya menjadi rem pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons ekonom terkait ambisi Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi Indonesia tembus 8 persen per tahun.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaHal itu menjadi tantangan dan beban Pemerintahan baru untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi dan investasi yang sangat besar.
Baca SelengkapnyaSalah satu syarat agar Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi yaitu pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 6-7 persen.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaDebat Cawapres: Mahfud Tanya Soal Tak Berani Target Ekonomi 7 Persen, Cak Imin "Ujungnya Bukan Sehat Tapi Semu dan Keropos
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dalam visi misinya melibatkan aspek ekonomi baru seperti transisi energi atau ekonomi hijau dan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai target tersebut, Prabowo harus memperhatikan kapasitas fiskal yang dimiliki Indonesia pada saat masa transisi ke pemerintahan baru.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal itu tidak mustahil untuk dicapai karena Indonesia pernah mencapai angka tersebut pada masa orde baru.
Baca SelengkapnyaNamun, Prabowo tidak menyebut dari negara mana menteri itu berasal.
Baca Selengkapnya