Target Produksi 1 Juta Barel Minyak/Hari, PHR Bidik Sumur-Sumur Baru di Blok Rokan
Merdeka.com - Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jafee A. Suardin membidik, sejumlah sumur-sumur baru di wilayah Blok Rokan. Blok Rokan digadang menjadi salah satu potensi penghasil lifting minyak terbesar pasca alih kelola.
Dia menyebut telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk mengejar target lifting minyak 1 juta BOPD di 2030.
"Kami sudah membangun longterm plan, di mana potensi di Rokan pada saatnya kami develop juga, sebagai contoh misalnya ada low reservoir," katanya dalam diskusi Capaian dan Tantangan Satu Tahun Pengelolaan Blok Rokan yang digelar Reforminer Institute, Kamis (18/8).
-
Apa yang menjadi pencapaian Pertamina dalam pengelolaan Blok Rokan? Blok Rokan mencatatkan lifting migas sekitar 59 juta barel selama tahun 2023. Pencapaian ini merupakan peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya sebesar 57,3 juta barel.
-
Kenapa Pertamina berinvestasi di sumur baru di Blok Mahakam? Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru sebagai langkah strategis mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang sudah mature.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana AI membantu Pertamina Hulu Rokan mencapai target produksi minyak? 'Tak bisa dipungkiri, industri migas saat ini menghadapi banyak tantangan. Tetapi, dengan bantuan teknologi AI baik dari sisi teknis maupun IT, kami berupaya untuk memberikan hasil yang terbaik demi memenuhi target produksi migas nasional,' ujar Corporate Secretary PHR, Rudi Arrifianto dalam acara Media Gathering di Pekanbaru, ditulis Kamis (26/10).
-
Di mana Pertamina Hulu Rokan membangun lahan basah? PHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
Jafee menegaskan banyak potensi lainnya yang ada di wilayah kerja yang digarapnya. Dengan adanya pengembangan (development), banyak potensi untuk peningkatan produksi minyak, namun tak sebatas pada proses pengeboran.
"Jadi tidak hanya drillling, itu sebagian langkah, dan hanya untuk cadangan-cadangan baru," ujarnya.
Dia menerangkan, dalam upaya menjaga produksi migas ke depan, PHR telah melakukan eksplorasi sumur. Yang jadi target adalah lokasi-lokasi yang lebih baru.
"Kita lakukan drilling, targetnya itu adalah Desember-januari (mengebor di) unconventional, di mana kedalamannya 2-3 kali lipat lebih dalam," ujarnya.
"Ini sudah berjalan, jadi benar-benar kami targetkan dua sumur untuk eksplorasi di unconventional," tambahnya.
Kejar 500 Sumur
PHR menargetkan untuk mengebor 500 sumur di 2022 di Wilayah Kerja atau Blok Rokan di Riau. Berdasarkan hitungan PHR, 1 sumur membutuhkan biaya USD 600 ribu sampai USD 2 juta, bergantung pada kedalaman sumur.
Ini diungkapkan Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee A. Suardin saat meninjau salah satu Rig Blok Rokan di Pekanbaru, Riau, Senin (8/8).
"Mungkin sebagai gambaran, (biaya) per sumur kurang lebih USD 600 ribu sampai USD 2 juta tergantung kedalaman sumur tersebut. Belum nanti ada perbaikan-perbaikan infrastruktur gas," jelas dia kepada media massa sepert dikutip Selasa (9/8).
Dia mengatakan pencapaian ini terdorong dari dukungan PT Pertamina sebagai induk usaha dan pemerintah terkait investasi produksi migas.
PHR mencatatkan tingkat produksi sekitar 161 ribu BOPD (barel minyak per hari), jauh lebih baik dibandingkan prediksi yang berada di kisaran 142 ribu BOPD jika tidak melakukan kegiatan masif dan agresif.
Produksi WK Rokan saat ini berkontribusi sekitar seperempat dari total produksi minyak nasional.
Sejak hari pertama alih kelola, PHR langsung tancap gas dengan rencana kerja yang masif dan agresif melalui target pengeboran 400 hingga 500 sumur baru pada tahun 2022. Jumlah rig pengeboran meningkat dari 9 rig menjadi 21 rig pada saat ini.
Jumlahnya akan terus ditambah menjadi hingga 27 rig pada akhir tahun. Begitu juga dengan jumlah rig kerja ulang dan perawatan sumur (WO/WS), dari 25 rig kini menjadi 32 rig WO/WS.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHR mencatat bahwa tren positif kenaikan produksi sudah terlihat sejak akhir Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaProduksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Hulu Rokan resmi mengelola wilayah kerja Blok Rokan per 9 Agustus 2021.
Baca SelengkapnyaPerbedaan utama eksplorasi migas konvensional dengan eksplorasi MNK terletak pada lokasi minyak di lapisan bumi.
Baca SelengkapnyaSumur MNK merupakan sumber minyak dan gas bumi yang diusahakan dari reservoir tempat terbentuknya migas dengan permeabilitas yang rendah.
Baca SelengkapnyaPengeboran sumur Tedong (TDG)-001 merupakan rangkaian pengeboran di frontier area sekaligus pengembangan ekonomi kawasan Indonesia Timur.
Baca SelengkapnyaProduksi minyak ditargetkan capai 1 juta barel per hari (BOPD) di 2030.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) menemukan dua sumber migas (minyak dan gas) baru di Desa Sukawijaya, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia bakal mendapat tambahan lebih dari 100 ribu barel per hari (BOPD) produksi minyak pada 2028.
Baca SelengkapnyaHal itu, juga menandai keberhasilan pertama eksplorasi MNK di Indonesia.
Baca Selengkapnya