Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Target Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Indonesia Bentuk Kemitraan Nasional

Target Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Indonesia Bentuk Kemitraan Nasional Sampah plastik cemari laut Jakarta. ©2018 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Perindustrian serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersinergi dalam menangani sampah plastik. Sinergi tersebut ditandai dengan Kemitraan Aksi Plastik Global atau Global Action Plastic Partnership (GPAP) yang terdiri dari kalangan bisnis, kelompok masyarakat sipil dan pemangku kepentingan lokal untuk menanggulangi pencemaran plastik.

Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, menyebutkan hal ini merupakan upaya terbaru dalam rencana aksi nasional Indonesia yang ambisius untuk mengurangi sampah plastik di lautan hingga 70 persen, mengurangi limbah padat hingga 30 persen dan mengelola 70 persen limbah padat pada tahun 2025.

"Jika rencana ini dapat terlaksana, maka anak dan cucu kita dapat menikmati air yang segar, bebas dari pencemaran plastik, di seluruh Indonesia," kata Menko Luhut saat meluncurkan program kemitraan nasional tersebut.

Menko Luhut mengungkapkan, pemerintah kini sedang berupaya keras untuk menanggulangi dampak negatif pencemaran plastik bagi generasi Indonesia mendatang. "Kami tidak ingin melihat generasi Indonesia mengalami stunting (kerdil) karena mengonsumsi ikan yang terkontaminasi plastik mikro. Kami ingin agar generasi Indonesia mendatang memiliki kualitas hidup dan kesehatan yang lebih baik daripada generasi saat ini," ujarnya.

Kemitraan nasional PAP pertama ini merupakan sebuah kemitraan publik-swasta yang dalam skala global telah diluncurkan tahun lalu di Davos, Swiss. Tujuannya, untuk menerjemahkan komitmen politis dan korporat mengenai penanggulangan pencemaran plastik menjadi strategi yang terukur dan rencana aksi yang laik investasi. Kala itu Commonwealth Clean Oceans Alliance, the Oceans Plastics Charter, serta New Plastics Economy Global Commitment turut bergabung.

"Dengan kolaborasi dan kerjasama tim yang kuat dengan Forum Ekonomi Dunia, kita dapat memobilisasi dukungan publik, sektor swasta dan masyarakat sehingga kita bisa melindungi kekayaan keanekaragaman hayati laut demi kepentingan anak dan cucu kita," ujarnya.

Sementara itu, di dalam negeri, kemitraan nasional tersebut melibatkan berbagai perusahaan, masyarakat dan organisasi pemerintah antara lain Chandra Asri Petrochemical, Coca-Cola Amatil, Blue Bird, Dow Chemicals, Yayasan Ellen MacArthur, Evoware, Giti Grup, Greenhope, Perkumpulan Dewan Bisnis Indonesia Untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD), Indorama Synthetics, Indofood CBP Sukses Makmur, Nestle, PepsiCo, Bank Dunia, dan WWF Indonesia.

Bersama-sama dengan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan pemerintah dapat mengevaluasi solusi yang sesuai untuk penanggulangan pencemaran plastik, mengembangkan rencana investasi dan aksi untuk mengurangi pencemaran plastik dan memprioritaskan peluang investasi serta membuat peta jalan untuk implementasi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Centre for Global Public Goods Anggota Managing Board, Forum Ekonomi Dunia (WEF), Dominic Waughray menyatakan bahwa masyarakat, wirausahawan dan dinas pemerintah di seluruh Indonesia turut serta dalam usaha melawan pencemaran plastik.

"Keunikan Kemitraan Aksi Plastik Global adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa dengan aksi antar pemangku kepentingan yang cepat, bersama-sama dan berbasis ilmu pengetahuan, kita dapat memperbaiki masalah yang pelik ini dan melestarikan warisan alam kita untuk generasi mendatang," ujarnya.

Lebih jauh, untuk mendukung upaya pemerintah RI, PEW Charitable Trust dan SYSTEMIQ akan mengembangkan model analitis untuk pembuatan keputusan berbasis data.

"Sebuah tim di Jakarta sedang mengumpulkan data pengelolaan limbah lokal dan sedang membangun sebuah model untuk mengevaluasi solusi-solusi yang bisa berkontribusi pada target pengurangan 70 persen sampah plastik. Solusi tersebut mencakup mengurangi pengemasan berlebihan, membuat inovasi bahan plastik yang dapat didaur ulang, mengganti material, meningkatkan laju daur ulang serta meningkatkan laju pengumpulan limbah."

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Akui Plastik Masih Berperan Penting dalam Perputaran Ekonomi
Pemerintah Akui Plastik Masih Berperan Penting dalam Perputaran Ekonomi

Pemerintah menilai plastik masih jadi bagian dari perputaran roda ekonomi.

Baca Selengkapnya
Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Kemenko Marves Gandeng Industri dan Komunitas Daur Ulang
Tekan 70 Persen Sampah Plastik di Laut, Kemenko Marves Gandeng Industri dan Komunitas Daur Ulang

Teknologi yang dimiliki oleh Greenhope ini berasal dari Indonesia, tetapi sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kurangi Jumlah Sampah Plastik di Destinasi Wisata, Produsen Air Minum Lakukan Langkah Begini
Kurangi Jumlah Sampah Plastik di Destinasi Wisata, Produsen Air Minum Lakukan Langkah Begini

Program kerja sama pengumpulan sampah plastik di Provinsi Bangka Belitung akan berlangsung selama 6 bulan pada periode April-September 2024.

Baca Selengkapnya
Dukung ESG, Venteny Gandeng PlasticBank Literasi Keuangan Pengumpul Sampah Plastik
Dukung ESG, Venteny Gandeng PlasticBank Literasi Keuangan Pengumpul Sampah Plastik

Venteny bersama PlasticBank Indonesia mengumpulkan lebih 20.000 kg plastik daur ulang hingga 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional

Indonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya

KLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Norwegia-Banyuwangi Perkuat Kolaborasi Perangi Sampah Plastik
Norwegia-Banyuwangi Perkuat Kolaborasi Perangi Sampah Plastik

Banyuwangi juga ada program CLOCC (Clean Ocean through Clean Communities) yang juga didukung pemerintah Norwegia.

Baca Selengkapnya
RI Penyumbang Sampah Plastik Ketiga Dunia, Puan Minta Pemerintah Lakukan Langkah Konkret untuk Mengatasinya
RI Penyumbang Sampah Plastik Ketiga Dunia, Puan Minta Pemerintah Lakukan Langkah Konkret untuk Mengatasinya

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah melakukan langkah konkret dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Sampah Plastik Cemari Sungai Ciliwung
FOTO: Potret Sampah Plastik Cemari Sungai Ciliwung

Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya
Canggihnya Fasilitas Daur Ulang Botol PET di Samarinda Kalimantan Timur
Canggihnya Fasilitas Daur Ulang Botol PET di Samarinda Kalimantan Timur

Mayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.

Baca Selengkapnya
Mulai Ramadan 2024, Garuda Indonesia Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan dalam Layanan Penerbangan
Mulai Ramadan 2024, Garuda Indonesia Gunakan Kemasan Ramah Lingkungan dalam Layanan Penerbangan

Dengan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan ini, diharapkan dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pegiat Lingkungan Pawai Bawa 'Ular Sampah Saset Raksasa' Tuntut Bebas Plastik di Kawasan Bundaran HI
FOTO: Pegiat Lingkungan Pawai Bawa 'Ular Sampah Saset Raksasa' Tuntut Bebas Plastik di Kawasan Bundaran HI

Sejumlah organisasi lingkungan menggelar pawai kampanye bebas plastik untuk menyadarkan masyarakat.

Baca Selengkapnya