Tarif angkutan dinilai sulit ikuti penurunan harga bensin
Merdeka.com - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai tarif angkutan umum sulit mengikuti penurunan harga bensin yang terjadi sejak kemarin. Sebab, tarif yang ada sekarang saja membuat angkutan umum berada diambang kepunahan.
"Apalagi diturunkan, tidak menjamin ada peralihan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum," kata wakil ketua Masyarakat Transportasi Indonesia itu, kemarin.
Dia menguraikan, besaran biaya operasi kendaraan (BOK) menjadi dasar dalam penetapan tarif. Menurutnya formula lama penentuan BOK harus segera direvisi agar besaran tarif lebih manusiawi dan berujung pada peningkatan layanan.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Kenapa aturan baru BBM Subsidi dibuat? Aturan ini dirancang untuk memastikan distribusi BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan efisien.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
-
Kenapa tarif tol didiskon? Diskon tarif tol untuk menghindari terjadinya kepadatan arus lalu lintas pemudik di ruas jalan tol, yang sudah mengalami peningkatan harian ke arah Tran.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
"Formula lama tak mengakomodir kondisi terkini. Seperti belum memasukkan perhitungan kilometer kosong layanan kendaraan dari terminal ke pool, penetapan gaji awak bus sesuai angka hidup layak dan dibedakan besarannya sesuai kompetensi dan upah minimum daerah," katanya.
Kemudian, lanjutnya menetapkan usia efektif kendaraan, perlunya memasukkan komponen beban pajak belum dimasukkan dalam perhitungan dan biaya lain-lain yang besarannya tidak lebih dari 15 persen. Lalu, tingkat keterisian (okupansi).
"Dengan menggunakan formula lama, BOK untuk bus besar Rp 147,61 per seat kilometer. Namun apabila hitungan dengan usulan revisi sudah mencapai Rp 352,97 per seat kilometer. Naik di atas 100 persen," katanya
"Oleh karena itu, dengan turunnya BBM dan menghitungnya dengan formula lama sangat tidak untungkan operasional transportasi umum. Meski komponen BBM kisaran 30 persen-40 persen dari total biaya operasional."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Gaikindo, kenaikan tarif tol dan wacana pembatasan BBM subsidi tidak terlalu berdampak pada penjualan mobil. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMasalah sosial lebih mengemuka ketimbang persoalan teknis.
Baca SelengkapnyaHarga jual mobil listrik bekas mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir, menciptakan gelombang perhatian di pasar otomotif.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaSalah satu tantangan utama adalah minat masyarakat yang masih rendah untuk membeli mobil listrik bekas
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaDengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.
Baca SelengkapnyaSaat ini, sejumlah rekan profesi pengemudi ojek online (ojol) membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh Pertalite.
Baca SelengkapnyaHarga jual mobil listrik bekas mengalami penurunan signifikan dalam beberapa waktu terakhir, menciptakan gelombang perhatian di pasar otomotif.
Baca Selengkapnya