Tarif internet tak sejalan dengan mimpi Jokowi soal ekonomi digital
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) meyakini, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Untuk bisa merealisasikannya, dirinya meminta setiap pemangku kepentingan mendukung pengembangan para pembuat aplikasi digital.
Namun demikian, mahalnya tarif internet yang berlaku di operator dinilai tidak sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) pada 2020.
"Kasus peretasan website Telkomsel oleh hacker usil terjadi karena tarif layanan internet yang relatif mahal dari operator tersebut. Itu tindakan koreksi untuk meninjau kebijakan tarifnya," kata Ketua BEM Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado Rinaldo CH dalam keterangan resminya, Rabu(3/5).
-
Kenapa hacker meminta uang tebusan? Dalam serangan ransomware, peretas masuk ke jaringan komputer dan mengancam akan menyebabkan gangguan atau menghapus file kecuali uang tebusan dalam mata uang kripto dibayarkan.
-
Kenapa hacker mengubah harga barang? Selain itu, mereka juga memasukkan pesan-pesan yang mendukung Navalny ke dalam situs tersebut dengan harapan menyebarkan dukungan terhadap perjuangan politik yang dijalankan oleh Navalny dan para pendukungnya.
-
Kenapa hacker meminta tebusan? Kelompok Mount Locker berhasil meretas dokumen kontrak kerja, laporan keuangan, catatan pinjaman hingga perjanjian kemitraan rahasia. Adapun nilai tebusan yang dimintai Mount Locker sekitar USD2 miliar.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Dimana negara dengan internet termahal? Berikut adalah 5 negara yang harga internetnya paling mahal di dunia: Tokelau Wilayah Dependensi Tokelau merupakan bagian dari Selandia Baru dan terletak di Samudra Pasifik selatan.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Masyarakat di kawasan Indonesia Timur menurutnya juga merasakan hal yang sama. Apalagi dengan pembedaan tarif dengan pembagian per-wilayah yang dilakukan oleh salah satu operator dominan dinilai tidak mencerminkan nasionalisme dan pemerataan harga yang tengah gencar di upayakan pemerintah di seluruh Indonesia.
"Kami pun juga merasakan hal yang sama untuk layanan internet dan telepon yang sangat mahal, wajar saja jika netizen atau masyarakat marah," sambungnya.
Seharusnya tidak boleh ada diskriminasi dan juga tidak membeda-bedakan tarif. Apalagi dengan tujuan Indonesia di bidang digital pada 2020, yang tentunya harus didukung dengan ketersediaan jaringan internet dan tarif yang terjangkau masyarakat.
"Harus ada nasionalisme tarif, bukan mengkotak-kotakkan wilayah, untuk mendukung visi digital yang ingin digapai pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat telekomunikasi STMIK Handayani Makassar, Kamaruddin mengatakan, peretasan situs operator Telkomsel beberapa waktu lalu sebagai protes atas mahalnya tarif internet di tanah air harus disikapi dengan bijak. Pemerintah diminta untuk meninjau kembali kebijakan tarif internet operator telekomunikasi yang dinilai memberatkan konsumen.
"Ini momen untuk berbenah ya, baik di sisi keamanan maupun juga penerapan tarif ke pelanggan sehingga tidak perlu terjadi lagi di masa depan," ungkapnya.
Selain masalah tarif yang mahal, saat ini masih terjadi ketimpangan akses data di Indonesia Timur. Selain akses internet yang terbatas di kota-kota besar, juga dikuasai operator dominan sehingga masyarakat tidak punya banyak pilihan.
"Dari kejadian ini operator dan regulator harus berkaca bahwa masih ada masalah di sini yang harus diselesaikan bersama," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons pengusaha internet mendengar statment pejabat pemerintah soal harga murah Starlink.
Baca SelengkapnyaPemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaKekhawatiran muncul manakala Starlink melakukan perang harga dengan perusahaan internet lokal.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaTak segampang membalikan telapak tangan untuk membuat harga internet murah.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi sebut hampir setengah penduduk Indonesia rentan jadi korban kejahatan dan penipuan digital.
Baca SelengkapnyaBeban operator seluler selama ini sungguh berat. Tidak hanya bisnisnya saja, namun 'upeti' yang mesti dibayarkan ke pemerintah pun makin bengkak.
Baca SelengkapnyaKondisi operator seluler di Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja.
Baca SelengkapnyaSatelit internet Starlink milik Elon Musk akhirnya resmi masuk Indonesia. Apakah ini jadi ancaman perusahaan internet lokal?
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menjelaskan data pemilih yang bocor merupakan data daftar pemilih tetap atau DPT
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaStarlink disebut dapat membantu pemerintah dalam pemerataan internet di Indonesia.
Baca Selengkapnya