Tarif listrik PLN turun bulan ini
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali menurunkan tarif listrik nonsubsidi Oktober 2015 dibandingkan September 2015. Penurunan tarif listrik dilakukan seiring penurunan harga minyak dunia.
Data dari situs resmi PLN menyebutkan, tarif listrik golongan rumah tangga R2 daya 3.500 VA hingga 5.500 VA, R3 daya 6.600 VA ke atas, bisnis B2 daya 6.600 VA hingga 200 kVA, pemerintah P1 daya 6.600 VA hingga 200 kVA, dan P3 pada Oktober 2015 menjadi Rp 1.507/kWh atau turun dibandingkan September 2015 sebesar Rp 1.523/kWh.
Kemudian, tarif listrik golongan B3 daya di atas 200 kVA, industri I3 daya di atas 200 kVA, dan P2 daya di atas 200 kVA yang sebelumnya pada September 2015 sebesar Rp 1.200/kWh turun menjadi Rp 1.187/kWhpada Oktober 2015 ini.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Sementara, tarif golongan I4 dengan daya 30 MVA ke atas turun dari September 2015 sebesar Rp 1.070/kWh menjadi Rp 1.058/kWh pada Oktober 2015.
Data tersebut menyebutkan, harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP), yang menjadi salah satu acuan tarif listrik nonsubsidi pada Oktober 2015, mengalami penurunan dari USD 51,82 per barel menjadi USD 42,81 per barel dan inflasi turun dari 0,93 persen menjadi 0,39 persen.
Meski, acuan kurs naik dari Rp 13.374,79 per USD menjadi Rp 13.781,75 per USD.
Pada periode dua bulan sebelumnya yakni Agustus dan September 2015, tarif listrik nonsubsidi juga mengalami penurunan.
Sementara, selama empat bulan yakni periode April-Juli 2015 mengalami kenaikan.
PLN juga menetapkan tarif golongan subsidi R1 dengan daya 1.300 VA dan R1 2.200 VA pada September 2015 tidak berubah yakni tetap Rp 1.352 per kWh.
Demikian pula golongan pelanggan subsidi 450 VA dan 900 VA tidak mengalami perubahan tarif.
Per 1 Januari 2015, pemerintah menerapkan skema tarif penyesuaian (adjustment tariff) bagi 10 golongan pelanggan listrik nonsubsidi PLN, setelah sebelumnya sejak Mei 2014 hanya berlaku pada empat golongan.
Dengan skema tersebut, maka tarif listrik mengalami fluktuasi naik atau turun yang tergantung tiga indikator yakni ICP, kurs, dan inflasi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemberian diskon listrik ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi pelanggan.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaPara pelanggan dalam kategori tersebut tidak perlu melakukan registrasi atau pendaftaran untuk menikmati program stimulus ekonomi.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik Triwulan I 2025 ditetapkan menggunakan realisasi parameter ekonomi makro bulan Agustus—Oktober tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyampaikan anggaran subsidi BBM dan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) turun dari Rp114,3 triliun menjadi Rp113,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaJenis bahan bakar solar non subsidi juga mengalami penurunan
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaJika Anda tertarik untuk membeli mobil listrik dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang pajaknya serta cara menghitungnya,
Baca SelengkapnyaHarga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak berubah.
Baca SelengkapnyaSinthya menyebut, diskon tarif listrik untuk pelanggan dengan daya di bawah 2.200 VA diproyeksikan akan menurunkan pendapatan PLN.
Baca Selengkapnya