Tarik turis, RI harus tiru revolusi toilet China

Merdeka.com - Pemerintah menargetkan 20 juta turis yang datang ke Indonesia pada 2019. Target ini terus dikejar dengan pembangunan infrastruktur du berbagai daerah destinasi pariwisata yang diprioritaskan pemerintah.

Adapun, pemerintah menetapkan 10 prioritas destinasi wisata Indonesia yaitu Danau Toba, Tanjung Kelayang, Mandalika, Wakatobi, Morotai, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo dan Labuan Bajo. Namun, ada banyak kendala yang dihadapi pemerintah, salah satunya kebersihan toilet.

Berdasarkan laporan Travel and Tourism Competitivenes Index (TTCI), Indonesia berada di peringkat 109 dari 141 negara soal kebersihan toilet di tempat wisata.

Hal inilah yang memotivasi pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas toilet umum di Indonesia. Mulai dari bandara, kawasan konservasi hingga pasar dan penginapan sekelas homestay ditingkatkan kualitas hotelnya.

Harusnya, Indonesia belajar dari China dalam peningkatan kualitas toilet di tempat wisata. Pemerintah China sendiri telah mencanangkan 'Revolusi Toilet Nasional'. Program ini untuk menambah 71.000 toilet di lokasi wisata.

Target program ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang hanya 50.000 toilet umum. Rencana ini untuk memperbaiki reputasi buruk Negeri Tirai Bambu ini dari masalah kotor di fasilitas umum.

"Di lokasi wisata, pengunjung marah dengan toilet yang tidak mencukupi, kondisi tidak higienis dan kurangnya petugas sanitasi," kata kantor berita Xinhua, Selasa (30/5).

Badan Pariwisata Nasional China mengatakan 93 persen target ini sudah tercapai. Dalam survei Xinhua, 80 persen wisatawan mengaku puas dengan kondisi toilet yang ada di lokasi wisata. Angka ini naik dibandingkan pada 2015 lalu sebesar 70 persen.

Selain itu, China juga menerapkan teknologi dalam toilet umumnya. Di mana, para turis harus mendekatkan mukanya ke mesin gulungan tisu agar tak terjadi pemborosan.

"Jika tertangkap mencuri atau nakal bisa menghadapi hukuman karena merusak fasilitas umum," tulis laporan itu.