Teaching Factory Dinilai Mampu Tingkatkan Kualitas SDM Kelautan Perikanan
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi wirausaha muda di sektor kelautan dan perikanan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas belajar mengajar di 23 satuan pendidikan menengah dan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi langsung Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Ladong dan Politeknik Kelautan dan Perikanan Aceh pada Rabu (8/9/2021). Dalam kesempatan tersebut, Menteri Trenggono melihat secara langsung Teaching Factory yang dimiliki Politeknik KP Aceh.
Teaching factory merupakan model pembelajaran berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Perlu diketahui juga, teaching factory untuk program studi budidaya perikanan salah satunya adalah tambak.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
-
Apa yang dilakukan Kemnaker untuk tingkatkan SDM? 'Ini dikarenakan BLK Komunitas bisa menjadi motor penggerak peningkatan kualitas SDM di Indonesia,' kata Menaker dalam sambutannya ketika membuka Rapat Koordinasi Percepatan Pengembangan Kemandirian Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) di Kota Semarang Jawa Tengah, pada Kamis (8/2).
-
Mengapa Kemnaker fokus pada peningkatan kompetensi SDM? “Ini saya sampaikan di mana-mana bahwa negara kita berpeluang menjadi negara maju, tetapi ada syaratnya, dan di antara syaratnya adalah SDM kita harus unggul, harus kompeten,“ ujar Menaker Ida.
-
Bagaimana cara Kemnaker meningkatkan kompetensi SDM? “Kemnaker tidak hanya membangun gedung workshop, tetapi juga penyediaan alat-alat penunjang pelatihan, penyiapan calon instruktur, dan pengelola serta program pelatihan,“ ucapnya.
-
Kenapa Kemnaker dorong peningkatan kompetensi SDM? Untuk mendorong peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan vokasi, Pemerintah menebitkan Perpres 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
-
Siapa yang berperan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan? Pertama adalah menyiapkan muridnya, sehingga dia bisa siap belajar dari institusinya dan sebagainya. Yang kedua adalah gurunya. Kita juga perlu menyiapkan gurunya,' ujar Irsyad.
"Ini harus terus dikembangkan, dioptimalkan untuk penyediaan sarana dan prasarananya, agar taruna dan taruni disini bisa menjadi SDM yang unggul untuk sektor KP," ujar Menteri Trenggono.
Kehadiran teaching factory di Politeknik KP Aceh menjadi salah satu upaya KKP dalam menjalankan program-program prioritas yang sering disampaikan Menteri Trenggono, yaitu pembentukan SDM yang unggul untuk sektor kelautan dan perikanan. Upaya tersebut dilakukan melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Trenggono melihat sejumlah inovasi yang dilakukan Politeknik KP Aceh, diantaranya Failure Alarm, Mini Ship Simulator Program untuk digunakan para taruna-taruni sebelum masuk ke kapal sebenarnya, lalu terdapat produk garam yang diberi nama Sira Mangat atau dalam bahasa Indonesia diartikan garam enak.
Menteri Trenggono berharap Politeknik KP, baik para pengajar maupun taruna-taruni dapat secara konsisten mengembangkan inovasi yang bermanfaat untuk sektor kelautan dan perikanan ke depan, seiring dengan peningkatan kualitas SDM di Politeknik KP Aceh maupun SUPM Ladong.
Sebagai sekolah vokasi, sistem pendidikan di Politeknik KP memiliki komposisi praktik sebesar 70 persen dan selebihnya merupakan teori. Sebagai informasi, untuk alokasi pendidikan, lebih dari 50 persen, KKP memprioritaskan untuk anak-anak pelaku utama sektor kelautan dan perikanan.
Sementara itu, Plt. Kepala BRSDM Kusdiantoro menyampaikan, riset, inovasi dan pengembangan SDM dilakukan pihaknya dalam rangka mendukung tiga program terobosan KKP tahun 2021-2024. Pertama, peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap untuk peningkatan kesejahteraan nelayan. Kedua, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor. Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal. Selain itu, lulusan ke depan akan diarahkan untuk mencetak para entrepreneurship baru di bidang kelautan dan perikanan.
Program Tambak Berkelanjutan
Menteri Trenggono melanjutkan, kunjungan kerjanya di Aceh dengan meninjau Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, yang merupakan balai perikananan di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Menteri Trenggono menyampaikan dukungannya untuk program tambak berkelanjutan di Aceh.
Didampingi oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu, Menteri Trenggono memastikan inovasi-inovasi yang dilakukan di Politeknik KP Aceh juga dapat mendukung kegiatan di BPBAP Ujung Batee, diantaranya hatchery udang vaname dan untuk menjaga komoditas lokal Indonesia, yaitu budidaya udang windu yang memiliki potensi besar di Aceh.
Untuk kapasitas produksi benih udang windu yaitu sebanyak 50 juta ekor per tahun, sedangkan untuk benih udang vaname sebanyak 180 juta ekor per tahun.
Sebagai informasi, BPBAP Ujung Batee ini memiliki sejumlah pelayanan untuk masyarakat, diantaranya uji lab penyakit ikan/udang dan lingkungan, pelayanan teknis magang/PKL/penelitian, penyediaan benih ikan/udang, penyediaan induk ikan/udang, penyediaan pakan mandiri, penyediaan probiotik dan pendampingan teknis budidaya ikan/udang.
Menteri Trenggono meminta pihak Politeknik KP Aceh dan BPBAP Ujung Batee untuk mencatat jumlah pembudidaya yang ada di Aceh, komoditas unggulan, serta bagaimana hasil yang didapatkan.
"Jika memberikan bantuan kepada masyarakat, harus dipantau perkembangannya, lihat apakah usahanya berjalan dengan baik, bagaimana tingkat kesejahteraannya, jangan dilepas gitu aja setelah dibantu, itu baru tetlihat standar suksesnya, berdampak atau tidak untuk masyarakat," tegas Menteri Trenggono.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurikulum pendidikan Vokasi KP jenjang sekolah menengah maupun pendidikan perguruan tinggi telah mengadopsi program Kampus Merdeka.
Baca SelengkapnyaAfriansyah menjelaskan kegiatan FGD ini, bertujuan untuk menggali inovasi program pelatihan bidang kemaritiman.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan tenaga kerja daerah.
Baca SelengkapnyaKemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.
Baca SelengkapnyaEkonomi Sumatera Barat tahun 2022 tumbuh sebesar 4,36 persen, lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,29 persen.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, perusahaan mengukuhkan 30 peserta program beasiswa pendidikan vokasi industri setara Diploma 1.
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaCara Pemerintah Mencetak SDM Unggul di Setiap Daerah
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong produktivitas nelayan di Indonesia, termasuk keluarganya.
Baca SelengkapnyaDalam peringatan Harkannas ke-10 Tahun 2023 kali ini, KKP memamerkan sejumlah produk perikanan unggulan daerah serta binaan Ulammart.
Baca SelengkapnyaPraktik kerja lapangan, atau biasa disebut dengan PKL, adalah salah satu bentuk kegiatan di mana para siswa ditempatkan langsung di lingkungan kerja.
Baca Selengkapnya