Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tekan Defisit, Bank Indonesia Ingin Kemenperin Dorong Industri Berorientasi Ekspor

Tekan Defisit, Bank Indonesia Ingin Kemenperin Dorong Industri Berorientasi Ekspor Deputi BI Mirza Adityaswara. ©2017 Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mendorong Kementerian Perindustrian untuk terus mengoptimalkan industri yang berorientasi ekspor. Ini bisa menjadi salah satu strategi dalam menekan defisit transaksi berjalan.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya berharap semua sektor industri dapat berkembang optimal. Namun, industri yang kinerja ekspornya sudah positif patut dikembangkan lebih dahulu untuk menekan tingginya impor barang.

"Kita perlu lihat pentahapan kita mau dorong yang mana dulu. Kalau Bank Indonesia poinnya kita dorong yang selama ini net ekspornya sudah positif, artinya ada impor, ada ekspor dan hasilnya positif. Itu didorong lebih dulu supaya dapat devisa, kemudian kita mengembangkan industri manufaktur yang memang lebih banyak impornya," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Rabu (5/12).

Orang lain juga bertanya?

Menurut dia, jika pentahapan tersebut tidak diperhatikan alias yang didorong justru sektor yang masih dalam kategori net impor, maka defisit ekspor-impor Indonesia akan semakin besar defisit. "Maka Bank Indonesia menyarankan kita dorong industri-industri yang sekarang sudah net ekspor positif," lanjut Mirza.

Saat ini sudah ada beberapa sektor yang masuk kategori net ekspor, seperti tekstil, sepatu, alas kaki, dan industri derivatifnya. Net ekspor berarti jika dibandingkan antara impor dengan ekspor di sektor tersebut, maka kinerja ekspor masih lebih positif.

"Industri makanan minuman itu juga net ekspor sudah positif. Untuk komoditi, kita kaya komoditi, tentu CPO, karet, dan derivatifnya," jelas Mirza.

Selain itu, BI juga mengharapkan agar pemerintah turut mendorong pertumbuhan industri yang masuk dalam global supply chain (rantai suplai global). Sebab hal tersebut akan memperluas pasar ekspor Indonesia.

"Otomotif ini dulu-dulu kita net impor, tapi karena sekarang kita sudah bisa ekspor. Kenapa otomotif sudah bisa ekspor, karena otomotif kita adalah bagian dari global supplay chain. Misalnya Toyota Indonesia adalah bagian dari Toyota Grup Jepang dan bisa ekspor ke Thailand dan banyak negara itu karena bagian dari supplay chain dari perusahaan global," imbuhnya.

"Setelah itu baru kita dorong industri, seperti eletronik itu memang membutuhkan impor juga. Kemudian industri kimia, misalnya logam dasar itu pasti banyak impornya," tandasnya. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok
Neraca Dagang Indonesia Surplus 42 Bulan Berturut-turut Meski Kinerja Ekspor Anjlok

Neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus USD3,48 miliar pada Oktober 2023.

Baca Selengkapnya
Ada Konflik Timur Tengah, Ekspor Indonesia ke Palestina Turun
Ada Konflik Timur Tengah, Ekspor Indonesia ke Palestina Turun

Perjanjian perdagangan bebas menjadi salah satu strategi utama Indonesia untuk membuka akses pasar yang lebih luas.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Ciptakan Peluang Baru bagi Industri Tekstil
Strategi Pemerintah Ciptakan Peluang Baru bagi Industri Tekstil

Kementerian Perindustrian menawarkan tiga strategi agar industri tekstil dalam negeri tetap bangkit.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Thrifting Kembali Diawasi, Khawatir Kondisi Ini Terulang
Pemerintah Minta Thrifting Kembali Diawasi, Khawatir Kondisi Ini Terulang

Karena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar
Data BPS: Ekspor Indonesia Naik Tipis di Desember 2023, Nilainya USD 22,41 Miliar

Secara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jangan Hanya Fokus Hilirisasi, Industri Tekstil Butuh Perhatian
Pemerintah Jangan Hanya Fokus Hilirisasi, Industri Tekstil Butuh Perhatian

Tetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.

Baca Selengkapnya
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika
Stabilkan Ekonomi, Kemendag Bidik Cuan dari Ekspor ke Asia Selatan dan Afrika

Pemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tekstil Kompak Dukung Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Alasannya
Pengusaha Tekstil Kompak Dukung Aturan Pembatasan Barang Impor, Ini Alasannya

Aturan ini memberikan kesempatan industri TPT domestik untuk bangkit dan bersaing dengan produk impor legal.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri
PMI Manufaktur RI Bertengger di Level Ekspansif 30 Bulan Berturut-turut, Apindo: Jadi Momentum Keluarkan Kebijakan Pro Industri

Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Luar Biasa! Ekspor Hasil Produk UMKM Ini Tembus Rp23 Triliun
Luar Biasa! Ekspor Hasil Produk UMKM Ini Tembus Rp23 Triliun

Produk tersebut bahkan telah menembus pasar internasional di lebih dari 100 negara.

Baca Selengkapnya
Bukti Tren Ekspor Mobil Indonesia Terus Naik
Bukti Tren Ekspor Mobil Indonesia Terus Naik

Jika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan

Baca Selengkapnya