Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tekan Defisit, Kemendag Didorong Perluas Pasar Ekspor

Tekan Defisit, Kemendag Didorong Perluas Pasar Ekspor Pelabuhan. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia diminta untuk terus mendorong ekspor berbagai produk maupun komoditas ke China. Sebab, gap nilai perdagangan antara Indonesia dan China semakin membesar, disinyalir sebagai imbas perang dagang antara negara tersebut dan Amerika Serikat.

Padahal, potensi pasar China dinilai sangat besar karena jumlah penduduknya terbanyak. Menteri Perdagangan diminta lebih aktif melakukan lobi-lobi dengan China.

Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengatakan, Indonesia juga masih memiliki banyak produk dan komoditas yang bisa meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

"Iya jadi sebenarnya masih bisa diupayakan dengan berbagai strategi. Jadi yang namanya berdagang atau bekerja sama itu dalam hal ini kita konteksnya bersaing, jadi produknya yang bersaing," ujar Heri di Jakarta.

Heri menambahkan bahwa pemerintah bisa mengidentifikasi produk atau komoditas mana saja dari Indonesia yang bisa dioptimalkan produksinya sehingga bisa meningkatkan nilai ekspor. Menurutnya, optimalisasi produksi dapat menekan nilai defisit Indonesia terhadap perdagangan dengan China yang pada tahun 2018 meningkat hingga hampir setengahnya.

Menurut catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), nilai defisit perdagangan Indonesia terhadap China pada tahun 2018 mencapai USD 18,40 miliar. Angka ini terpantau meningkat sekitar 45 persen dibandingkan defisit perdagangan Indonesia terhadap China pada 2017 yang hanya senilai USD 12,68 miliar.

Nilai ekspor Indonesia ke China pada periode Januari hingga April 2019 juga terpantau turun dibandingkan capaian ekspor periode sama tahun sebelumnya, yakni dari USD 11,13 miliar menjadi USD 10,34 miliar.

Sementara nilai impor Indonesia dari China pada tahun 2018 meningkat 27,31 persen (yoy) dari USD 35,76 miliar pada tahun 2017 menjadi USD 45,53 miliar pada tahun 2018.

"Artinya mereka (China) nggak apa-apa, kitanya yang apa-apa. Artinya dengan ada perang dagang, China bisa cari pasar alternatif selain ke Amerika Serikat. Mereka (China) ke Indonesia, India, dan negara lainnya," sambung Heri.

Kesempatan berbeda, Kementerian Perdagangan konsisten untuk memperluas ekspor ke pasar nontradisional untuk meningkatkan ekspor nonmigas antara lain melalui misi dagang, promosi ekspor maupun pembentukan perjanjian bilateral.

"Hingga semester I tahun 2019, sejumlah langkah telah dilaksanakan Kemendag terkait pengembangan ekspor, di antaranya pelaksanaan kegiatan-kegiatan promosi dagang terpadu ke sejumlah negara," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda seperti dikutip dari Antara.

Beberapa upaya dilakukan, misalnya menggelar misi dagang, promosi dagang, hingga kerja sama penugasan khusus pembiayaan ekspor ke negara-negara di kawasan Afrika, Asia Selatan dan Timur Tengah, Selandia Baru, dan Turki.

Dalam jangka pendek, kebijakan peningkatan ekspor dilakukan melalui pemilihan komoditas ekspor unggulan, mengurangi biaya dan simplifikasi prosedural ekspor, serta diplomasi ekonomi dan peningkatan akses pasar.

Terkait upaya peningkatan ekspor melalui pemilihan komoditas ekspor unggulan, saat ini pemerintah telah menetapkan sektor unggulan berorientasi ekspor yang diklasifikasi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama yakni sektor prioritas IR 4.0, yang terdiri dari industri makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, elektronika, otomotif, dan kimia; serta sektor non IR 4.0, yang terdiri atas industri perikanan, permesinan umum, serta produk lainnya (kayu, karet, dan furnitur).

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2019 mencapai 80,32 miliar dolar AS atau menurun 8,57 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai 74,21 miliar dolar AS atau menurun 6,54 persen.

Nilai ekspor nonmigas tersebut menunjukkan penurunan yang terbilang relatif kecil dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 sebesar 6,54 persen.

"Namun demikian, pemerintah tetap optimis dapat mendorong ekspor Indonesia tumbuh sesuai target dengan berbagai upaya yang telah dan akan terus dilaksanakan untuk membuka dan memperluas pasar dan pangsa pasar ekspor Indonesia," ujar Arlinda.

Selain itu, Kemendag mendorong peningkatan daya saing produk ekspor di pasar global, mendorong produk ekspor Indonesia menjadi bagian dari Global Value Chain; serta mendorong peningkatan ekspor produk bernilai tambah tinggi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertama dalam Sejarah, Mitra Dagang ASEAN Beralih dari China ke Amerika Serikat
Pertama dalam Sejarah, Mitra Dagang ASEAN Beralih dari China ke Amerika Serikat

Meski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya
Pertumbuhan Indonesia Terancam Anjlok saat Ekonomi China Melambat, Begini Penjelasannya

Tak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar
BPS Catat Indonesia Paling Banyak Ekspor Non Migas ke China di April 2024, Tembus USD 4,28 Miliar

China merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.

Baca Selengkapnya
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut

Surplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.

Baca Selengkapnya
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia
Ekonomi AS dan China Terguncang, Begini Dampaknya ke Indonesia

Tiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi

Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.

Baca Selengkapnya
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan
Analisis IMF Jika Donald Trump Kembali Berkuasa: Akan Ada Guncangan Ekonomi Tambahan

Hal itu disampaikan IMF karena kekhawatiran meningkat menjelang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu
BUMN Pertahanan: Perang di Beberapa Negara Buka Peluang Bisnis, tapi Rantai Pasok Terganggu

Konflik bersenjata di beberapa wilayah dunia turut berpengaruh pada naiknya anggaran pertahanan sejumlah negara dari rata-rata 2 persen menjadi 3 persen.

Baca Selengkapnya
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru
Buka Rakornis Perwadag di Luar Negeri, Mendag: Tingkatkan Ekspor Nonmigas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia
Ekonomi China Melambat Ancam Kinerja Ekspor Indonesia

Perlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Airlangga Bertemu Dubes China, Bahas Kerja Sama Pengelolaan Nikel
Airlangga Bertemu Dubes China, Bahas Kerja Sama Pengelolaan Nikel

Airlangga mengatakan, Indonesia akan menjajaki kerja sama pembangunan R & D Center antara UGM dengan CNGR Co.Ltd.

Baca Selengkapnya
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia
Ekspor Kelapa Sawit ke Eropa Makin Turun, Pengusaha Bidik Pasar China Hingga Rusia

Ekspor komoditas sawit ke Uni Eropa menurun menjadi 4,9 ton di 2020. Kemudian penurunan ekspor sawit terus terjadi di tahun 2022 menjadi 4,1 juta ton.

Baca Selengkapnya