Tekan Impor Bahan Baku Industri Farmasi, ini Strategi Menperin Airlangga
Merdeka.com - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa upaya untuk menekan impor bahan baku industri farmasi diperlukan investasi. Hal ini dia sampaikan dalam acara 'Peresmian Pelepasan Kontainer Ekspor Ke-3.000 PT Bayer Indonesia'.
"Impor bahan baku dan impor industri itu sama harus ada Investasi jadi kita kejar investasi dulu," kata dia, saat ditemui, di kompleks PT Bayer Indonesia, Jakarta, Rabu (27/3).
Dia mengakui bahwa industri farmasi dalam negeri masih terkendala pasokan bahan baku dari dalam negeri. Sehingga hampir 90 persen bahan bakunya masih dipenuhi dari impor.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Apa yang ditekankan Wapres Ma'ruf Amin di acara Merdeka Ekspor? Wapres Ma’aruf Amin menyebut kegiatan ekspor ini diharapkan dapat meningkatkan upaya hilirisasi di bidang pertanian.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa yang Menko Airlangga sampaikan tentang start-up Indonesia? Pada simposium tersebut Menko Airlangga menyampaikan bahwa jumlah start-up di Indonesia merupakan ketiga terbesar di Asia.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
Saat ini Indonesia masih mengimpor sebesar USD 4 miliar dalam bentuk bahan baku obat dan sekitar USD 800 Juta dalam bentuk obat jadi. "Untuk farmasi kan impornya masih tinggi. Jadi bahan bakunya," jelas Menteri Airlangga.
Selain mendorong investasi, pemerintah juga akan terus berupaya menggenjot kinerja ekspor Indonesia. Sektor nonmigas, salah satunya farmasi, diakuinya memang berkinerja positif bagi perekonomian nasional.
"Jadi pemerintah Pak Jokowi konsisten menggenjot ekspor dan menekan impor. Dan kalau kita lihat kemarin, 2018 kita kalau sektor nonmigas kan positif sehingga kita genjot terus sektor ini berkontribusi terhadap perekonomian," jelas dia.
"Tentu kita target industri farmasi ini jadi andalan, karena bea ekspornya kebanyakan negara itu nol jadi potensi Indonesia besar," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kita berencana menambah produsen komponen BBO yang berasal dari industri dalam negeri, karena saat ini kita masih bergantung pada import," kata Anies
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPengenaan bea masuk hingga 200 persen ini juga telah dirundingkan langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, alat kesehatan di Indonesia masih didominasi impor.
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaZulhas menilai, dengan memberantas produk impor ilegal maka sejumlah manfaat positif akan dirasakan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaKADI dan KPPI telah menyelesaikan penyelidikan terhadap impor keramik yang masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian (Kemenperin) mengingatkan dampak melambungnya impor barang jadi ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaIndustri petrokimia dalam negeri juga semakin diberatkan dengan pencabutan Larangan dan Pembatasan (Lartas) impor bahan baku plastik.
Baca Selengkapnya