Tekan kerugian Pertamina, pemerintah ogah pangkas harga premium
Merdeka.com - Pemerintah sengaja tak menurunkan harga premium meski harga minyak dunia sedang menurun. Ini dilakukan guna menekan kerugian Pertamina dalam penjualan premium.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi dalam "Energi Kita", diskusi mingguan yang digagas Sewatama, RRI, merdeka.com, IJTI, IKN di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (6/9).
"Sekarang tidak bisa kita turunkan. Karena kami harus menutupi kekurangan bayar yang dilaporkan Pertamina ke pemerintah."
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana cara Pertamina membantu mobil yang kehabisan BBM? 'Bekerja sama dengan aparat terkait, tim motorist Pertamina gerak cepat langsung mengirimkan BBM ke lokasi mobil yang mogok,' ucap Vice Presidenr Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk mengatasi over kuota BBM? Perihal potensi over kuota BBM dan LPG subsidi Nicke menjelaskan bahwa hal tersebut dipengaruhi pertumbuhan ekonomi positif nasional, 'Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik ini, ada kemungkinan terjadinya over kuota yaitu untuk Solar dan LPG. Walaupun over kuota, serta ada peningkatan dari volume, tetapi dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman,' ujar Nicke.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
Hingga saat ini, Pertamina menderita kerugian penjualan premium sebesar Rp 13 triliun.
Menurut Agus, pemerintah sudah menurunkan harga premium dua kali dalam sebulan. Yaitu, pada 19 Januari 2015 dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 6.600 per liter. Dan, 15 Februari dari Rp 6.600 per liter menjadi Rp 6.400 per liter.
"Hitungan tersebut melalui kesepakatan dengan DPR selama satu bulan penuh,"
Kemudian, lanjutnya, harga minyak dunia merangkak naik pada Maret dan Juni 2015. Namun, pemerintah hanya sekali menaikkan harga premium dari Rp 6.400 per liter menjadi Rp 7.300 per liter.
"Seharusnya pemerintah menaikkan harga Premium pada saat itu (Juni). Tetapi, tidak kami lakukan. Kami sepakat untuk tidak menaikkan harga BBM. Akibatnya Pertamina melaporkan kekurangan bayar sebesar Rp 13 triliun hingga saat ini," katanya.
Agus menambahkan pemerintah dan DPR telah sepakat evaluasi harga BBM dilakukan enam bulan sekali dari sebelumnya sebulan sekali. Sekedar mengingatkan, pemerintah memutuskan harga premium mengikuti dinamika pasar.
Sementara, solar masih disubsidi sebesar Rp 1.000 per liter. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN energi tersebut.
Baca SelengkapnyaPer 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca Selengkapnya