Tekan Ketergantungan Impor, Masyarakat Diminta Gunakan Tepung Lokal
Merdeka.com - Ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan pangan masih tergolong tinggi, termasuk tepung terigu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019 Indonesia mengimpor tepung terigu hingga 34.467 ton. Angka tersebut naik sekitar 2,6 juta ton dibanding tahun sebelumnya.
Di tahun yang sama, Indonesia pun mengimpor gandum–bahan utama tepung terigu–mencapai 10,69 juta ton. Naik 5 juta ton dibanding tahun sebelumnya. Meski impor gandum mengalami penurunan sepanjang Januari-September 2020, yakni sebanyak 8 juta ton, namun jumlah tersebut masih tergolong tinggi.
Kenyataan tersebut membuat seorang pengusaha sekaligus penggiat tepung lokal, Annisa Pratiwi bersuara. Menurutnya, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan terhadap impor tepung terigu maupun gandum dengan mengedukasi masyarakat untuk mengurangi konsumsi terhadap tepung terigu.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana nilai pasar timnas meningkat? Total nilai pasar starting XI Skuad Indonesia bisa melampaui Rp350 miliar dengan kehadiran kedua pemain ini.
-
Kenapa Kemendag perkuat ekspor rempah ke India? Indonesia akan terus memperkuat hubungan dagang dengan India, khususnya perdagangan rempah.. Pengelolaan pasar ini maju. Setelah G20 TIMM, saya akan bicara dengan Mendag India Piyush Goyal untuk mencari solusi tentang hambatan tarif. Saya minta perwakilan perdagangan India untuk mengawal,“ujar Zulkifli Hasan.
"Saat ini penggunaan terigu sebagai primadona tepung sebetulnya bisa dikatakan berlebihan. Selain efek terhadap nilai impor yang terlalu tinggi, juga tidak memaksimalkan potensi pangan lokal yang beranekaragam," ungkap wanita yang pernah menjadi pembicara di Women’s Forum 2019 di Jakarta, Jumat (19/3).
Annisa melanjutkan, di sisi lain, mungkin orang-orang juga tidak terlalu mengerti penggunaan optimal dari tepung-tepung lokal lain yang sekarang mulai banyak beredar di pasaran. Sampai saat ini penggunaan tepung lokal hanya terbatas pada penggunaan tepung pati singkong (tapioka) yang kegunaannya tidak bisa optimal untuk sehari-hari.
"Namun sejak tepung mocaf dari singkong ini semakin banyak di pasaran, harusnya bisa menjadi salah satu alternatif pengganti tepung terigu yang ada di pasaran," tambah dia.
Dia menilai, sebetulnya produksi tepung lokal sebagai salah satu pengganti tepung terigu cukup memiliki potensi di Indonesia. Bukan hanya tepung mocaf dari singkong, tetapi juga varian lainnya seperti tepung pisang, tepung sorghum, tepung beras dan tepung pati singkong pun sebetulnya memiliki potensi memenuhi kebutuhan pasar Indonesia untuk bisa digunakan secara optimal maupun digunakan untuk memproduksi banyak olahan yang fungsinya tidak kalah dengan tepung terigu.
Di sisi lain, apabila konsumsi tepung mocaf dari singkong semakin tinggi, tentunya dapat berdampak positif pada serapan ubi kayu atau singkong di Indonesia. Saat ini singkong menjadi salah satu komoditas pangan lokal yang termasuk dalam program diversifikasi pangan yang digaungkan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi Kementan, pada tahun 2019 jumlah produksi ubi kayu mencapai 16,35 juta ton dari luas panen 0,63 juta hektare. Beberapa wilayah di Indonesia telah menjadi sentra pengembangan ubi kayu skala besar. Di antaranya Lampung Tengah, Lampung Utara, Lampung Timur, Wonogiri, Gunung kidul, Serdang Bedagai, Simalungun, dan Sikka.
Dengan jumlah produksi sebanyak itu, tentu bukan hal yang sulit untuk bisa memenuhi kebutuhan tepung mocaf nasional. Hal inilah yang diyakini Annisa dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor.
"Tapi tidak bisa dipungkiri, faktor pengetahuan dan kebiasaan dari masyarakat yang belum mengenal tepung mocaf atau tepung singkong serbaguna menjadikan produk ini tidak banyak dilirik," ujar Annisa yang juga Founder PT Agung Bumi Agro.
Genjot Konsumsi Tepung Lokal
Oleh karena itu, sebagai salah satu cara mengenalkan tepung mocaf lebih cepat, kini dia bersama Ladang Lima membuka kelas bisnis inkubasi yang bisa diikuti oleh masyarakat umum maupun para pelaku usaha makanan untuk menciptakan peluang bisnis kuliner yang menyehatkan dengan memanfaatkan mocaf. Program yang diberi nama Healthypreneur tersebut akan berlangsung secara online.
Melalui kegiatan ini, Annisa ingin menginformasikan penggunaan tepung singkong serbaguna sebagai salah satu opsi bahan baku di rumah yang bisa menggantikan tepung terigu selama ini. Selain itu, melalui kegiatan tersebut ia pun ingin mengangkat peran UMKM sebagai salah satu roda perekonomian dan agen perubahan untuk Indonesia yang lebih sehat
Annisa menjelaskan, saat ini tahap seleksi masih dilakukan. Siapa pun yang berusia 20-45 tahun masih dapat mendaftar paling lambat tanggal 24 maret 2021. Pendaftaran dilakukan dengan mengisi data diri dan motivasi di situs bit.ly/HealthypreneurLadangLima. Setiap calon peserta diwajibkan follow akun Instagram @ladanglima.id dan @healthypreneurladanglima. Nantinya peserta terpilih akan masuk ke kelas pertama.
Perempuan kelahiran Januari 1987 ini menegaskan, kegiatan ini juga menjadi upaya mendukung ketahanan pangan nasional yang sedang digaungkan oleh Kementan.
"Salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan ketahanan pangan nasional Indonesia dengan mengoptimalkan salah satu sumber pangan lokal, yaitu ubi kayu. Semakin banyak kita mencari sumber makanan lokal, semakin kuat ketahanan pangan dan semakin sedikit kita bergantung pada impor pangan," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaLonjakan impor pada Mei 2024 menunjukkan adanya tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan industri dengan perlindungan produsen dalam negeri.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaKarena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca Selengkapnyaresiden Joko Widodo mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca Selengkapnya