Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tekan Risiko, BPJS Kesehatan Diminta JK Ikut Upaya Pencegahan Penyakit

Tekan Risiko, BPJS Kesehatan Diminta JK Ikut Upaya Pencegahan Penyakit BPJS Kesehatan di Malang. ©2016 merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menyatakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial/BPJS Kesehatan jangan hanya fokus untuk membayar biaya pengobatan. Namun, harus aktif juga dalam upaya pencegahan (preventif) penyakit terhadap masyarakat.

"Jadi sebenarnya upaya BPJS yang terbaik ialah bagaimana membantu departemen kesehatan (Kemenkes) untuk pencegahan," kata Wapres JK dalam sebuah seminar bertajuk 'Pembiayaan yang Berkelanjutan untuk Jaminan Kesehatan Nasional', di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (17/1).

Jika upaya preventif berhasil, maka dapat dipastikan jumlah masyarakat yang sakit atau terkena penyakit dapat berkurang dan diminimalisir. "Jadi karena tanpa hal tersebut (preventif) sulit kita mendapatkan hasil yang baik," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Dia menjelaskan, salah satu cara preventif yang dapat dilakukan oleh BPJS adalah dengan mensponsori kegiatan-kegiatan olahraga. Di sana, BPJS bisa sambil melakukan kampanye hidup sehat. "Promotif, pencegahan dan promosi lainnya harus jadi bagian utama untuk mengurangi risiko," ujarnya.

Selain itu, Wapres JK juga menekankan pentingnya peranan pemerintah daerah dalam pencegahan penyakit. Dia mengungkapkan, bagi pemda, seharusnya Rumah Sakit yang ramai oleh pasien bukan merupakan tanda sebuah kesuksesan melainkan tanda kegagalan besar.

"Kalau saya datang ke daerah, sering bupati atau gubernur melapor kondisi di Rumah Sakit kita ini hebat. Orang antre mulai jam 5 pagi. Penuh. Merasa itu sukses, padahal itulah kegagalan besar," ujarnya.

"Karena itu saya katakan, sukses anda ialah ketika anda punya Rumah Sakit besar dan pasiennya sepi, itu baru sukses buat pemda. Kalau antrean dari jam 5 pagi itu gagal besar. Berarti selokan tidak bagus, air tergenang ada banyak malaria dan sebagainya. Itulah kegagalan," tutupnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga pernah mengajak masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) agar terbebas dari penyakit, sekaligus menekan pengeluaran BPJS Kesehatan yang semakin besar.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, ada empat jenis penyakit yang menyedot pengeluaran anggaran BPJS kesehatan sangat besar. Di antaranya jantung dengan biaya pengeluaran Rp 9,5 triliun, kanker sebesar Rp 3 triliun, ginjal Rp 2,2 triliun dan katarak mencapai Rp 2,6 triliun.

"Dana yang dikeluarkan untuk membiayai penyakit tersebut sangat besar. Dengan program PHBS ini maka bisa menciptakan masyarakat yang sehat dan juga menekan pengeluaran BPJS kesehatan," kata Presiden Jokowi.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tekan Anggaran Pengobatan, BPJS Kesehatan Diimbau Fokus ke Tindakan Pencegahan
Tekan Anggaran Pengobatan, BPJS Kesehatan Diimbau Fokus ke Tindakan Pencegahan

Tindakan pencegahan bisa menekan anggaran pengobatan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat
Jokowi: 95 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya BPJS, Tak Perlu Pusing Ongkos Berobat

Jokowi berharap, meski ke rumah sakit sudah gratis karena BPJS, namum diharapkan warga tetap menjaga kesehatan.

Baca Selengkapnya
Satu Dekade Program JKN: Inovasi Menuju Layanan Jaminan Kesehatan yang Lebih Baik
Satu Dekade Program JKN: Inovasi Menuju Layanan Jaminan Kesehatan yang Lebih Baik

Program JKN dinilai mampu memberikan perlindungan yang adil dan memadai kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dukung Ciptakan Masyarakat Sehat, BPJS Kesehatan Hadirkan Taman INISIATIF
Dukung Ciptakan Masyarakat Sehat, BPJS Kesehatan Hadirkan Taman INISIATIF

Sejak tahun 2023, BPJS Kesehatan telah meluncurkan upaya Transformasi Mutu Layanan untuk meningkatkan mutu layanan Program JKN.

Baca Selengkapnya
Kemenko PMK Ungkap Alasan Kepesertaan BPJS Kesehatan jadi Syarat Bikin SKCK
Kemenko PMK Ungkap Alasan Kepesertaan BPJS Kesehatan jadi Syarat Bikin SKCK

Saat ini, syarat tersebut masih dalam tahap uji coba yang dilakukan di 6 wilayah Polisi Daerah (Polda)

Baca Selengkapnya
Sinergi dengan TNI, Perkuat Penjaminan Layanan Kesehatan Bagi Seluruh Prajurit
Sinergi dengan TNI, Perkuat Penjaminan Layanan Kesehatan Bagi Seluruh Prajurit

Hingga 1 September 2024, jumlah kepesertaan Program JKN telah mencapai 277 juta jiwa atau 98,67% dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
BPJS Kesehatan Klarifikasi Isu Dugaan Kerugian Rp20 Triliun dalam Program JKN
BPJS Kesehatan Klarifikasi Isu Dugaan Kerugian Rp20 Triliun dalam Program JKN

BPJS Kesehatan mengklarifikasi isu dugaan kerugian sebesar Rp20 triliun dalam penyelenggaraan Program JKN.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Jabatan Berakhir, Jokowi Minta Transformasi Kesehatan Dipercepat
Jelang Masa Jabatan Berakhir, Jokowi Minta Transformasi Kesehatan Dipercepat

Jokowi meminta program kesehatan yang bermanfaat untuk masyarakat cepat dilakukan.

Baca Selengkapnya
Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS
Orang Berobat Tidak Dipungut Biaya, Jokowi: Kita Bersyukur Ada KIS

Jokowi memastikan JKN-KIS dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk semua jenis penyakit

Baca Selengkapnya
Pengelolaan Jaminan Kesehatan Indonesia Dilirik Negara Malaysia
Pengelolaan Jaminan Kesehatan Indonesia Dilirik Negara Malaysia

Keberhasilan BPJS Kesehatan dalam mengelola jaminan kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menarik minat Malaysia

Baca Selengkapnya
Akselerasi Capaian UHC, BPJS Kesehatan Luncurkan Program Pesiar
Akselerasi Capaian UHC, BPJS Kesehatan Luncurkan Program Pesiar

BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR).

Baca Selengkapnya
Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan dengan Pemkot Balikpapan dalam Program JKN
Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan dengan Pemkot Balikpapan dalam Program JKN

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bertemu Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.

Baca Selengkapnya