Tekanan global berlanjut, BI siap antisipasi agar Rupiah tak keok
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga kini masih terpuruk di kisaran Rp 14.000 per USD. Meski demikian, Bank Indonesia (BI) memprediksi tekanan terhadap Rupiah masih akan terus berlanjut. Apalagi Amerika Serikat akan menggelar Federal Open Meeting Commitee (FOMC) pada pertengahan bulan September mendatang.
Agenda tersebut untuk menentukan apakah bank sentral Amerika akan menaikkan suku bunga atau tidak. Ketidakpastian ini akan berdampak pada stabilitas ekonomi dunia termasuk Indonesia.
Namun demikian, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo berjanji tidak akan tinggal diam menyaksikan pelemahan nilai tukar Rupiah.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah melawan tekanan terhadap Rupiah? Dengan keyakinan dan kesabaran, mereka menangkal tekanan spekulatif terhadap Rupiah.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Bagaimana Soeharto stabilkan nilai tukar rupiah? Soeharto kemudian tampil menggantikan Soekarno sebagai presiden. Dia mampu menstabilkan perekonomian dengan memangkas angka inflasi dari 635 persen di tahun 1965 menjadi 9,90 persen di tahun 1969. Soeharto menerapkan sistem kerja pembangunan nasional dengan istilah “Repelita“ yaitu rencana pembangunan lima tahun. Ini dibuat agar fokus kerja pemerintah lebih terarah di berbagai sektor.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
"Tekanan masih akan berlangsung, tapi kami terus melakukan langkah-langkah agar nilai tukar Rupiah stabil," ujar Perry, kepada wartawan seusai memberikan materi dalam BI Mengajar di SMA Negeri 3 Solo, Rabu (26/8).
Perry menegaskan, meski kondisi global yang menyebabkan melemahnya nilai Rupiah terhadap USD masih berlangsung, namun sejauh ini kondisi stabilitas ekonomi dan sistem keuangan Indonesia masih cukup kuat. Menurut dia, jumlah cadangan devisa masih cukup untuk melakukan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
“Kami akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait termasuk pemerintah. Tentunya sambil mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tandasnya.
Perry menambahkan, pelemahan nilai tukar tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di negara-negara lain di dunia. Hal tersebut sebagai imbas dari melemahnya perekonomian dunia, sehingga banyak investor dunia yang menarik dananya dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Langkah stabilisasi Rupiah yang dilakukan BI, menurut Perry, antara lain dengan melakukan intervensi di pasar valas. Selain itu, BI juga melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.
"BI juga membuat manajemen likuiditas Rupiah di pasar uang, kemudian menarik kelebihan valas yang selama ini disimpan di bank-bank luar negeri. Dari pada dibiarkan nganggur dan disimpan di luar negeri lebih baik kita tarik saja," jelasnya.
Tak hanya itu BI juga melakukan pembatasan pembelian valuta asing. Yang dulunya USD 100.000 sekarang menjadi USD 25.000. Selain itu, koordinasi dengan pemerintah juga telah dilakukan BI untuk menjaga stabilisasi nilai tukar Rupiah. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaDengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaErwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Baca Selengkapnya