Teknologi batubara bersih jadi solusi krisis listrik Tanah Air
Merdeka.com - Indonesia saat ini masih dihantui krisis listrik. Kebutuhan akan energi ini belum seimbang dengan pembangunan yang ada. Dalam 50 tahun terakhir, Indonesia menghasilkan 55.000 Megawatt (MW) listrik untuk memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya. Pertumbuhan penduduk dan perkembangan perekonomian negeri membuat kebutuhan listrik Indonesia naik hampir 9 persen per tahun.
Hingga 2019, dibutuhkan tambahan kapasitas 35.000 MW. Apabila hal ini tidak terpenuhi, maka krisis listrik yang berujung pemadaman di berbagai daerah. Konsumsi Energi Indonesia akan meningkat sebesar 30 persen hingga 2020. Hampir 40 persen dari peningkatan ini berasal dari konsumsi sektor industri.
Tahun 2024, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai angka 284 juta jiwa, dengan proyeksi kebutuhan listrik sebesar 74.000 Megawatt. Saat ini angka pasokan listrik Indonesia terendah di Asia. Pemerintah hanya mampu memasok 210 Megawatt kepada setiap warga, jauh dibawah standar regional sebesar 500 MW per orang. Sebagai perbandingan, angka pasokan listrik Thailand berada di level 802 MW per orang, Malaysia 982 MW per orang, dan Singapura 2.028MW per orang. Akibatnya, hari ini, 40 juta jiwa rakyat Indonesia belum menikmati listrik. Separuh desa di Indonesia dan 4.000 pulau berpenghuni masih gelap. Untuk itulah Pemerintah Jokowi-JK meluncurkan program 35.000 Megawatt tahun 2015.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Dimana energi listrik digunakan? Energi listrik memiliki peran yang sangat penting sebagai sumber penerangan dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat utama dari energi listrik sebagai sumber penerangan adalah memberikan cahaya yang diperlukan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam atau di luar ruangan, terutama pada malam hari.
-
Kenapa energi listrik penting? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Peran listrik telah berkembang secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Bagaimana cara mobil listrik mempengaruhi jumlah pekerjaan? Pekerjaan yang berkaitan dengan pengelasan, pengolahan logam, serta manajemen bisnis dan administrasi diperkirakan akan berkurang seiring dengan meningkatnya penggunaan mobil listrik.
Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 5.000 pembangkit listrik dengan Kapasitas total 55.000 MW. Sebagian besar di antaranya masih menggunakan 'Subcritical Technology' sehingga konsumsi batubara tinggi, emisi gas buang tinggi, dan penanganan limbah industri seringkali belum memenuhi standar. Hal ini menyebabkan PLTU batu bara dinilai merusak lingkungan. Sejumlah pihak mendorong peralihan ke energi terbarukan, seperti yang dilakukan negara-negara lain. Namun biaya pengembangan Renewable Energy mencapai 4x lipat.
Meski demikian, teknologi batu bara ramah lingkungan bisa menjadi jalan keluar, seperti yang dilakukan PLTU Cirebon. Pembangkit ini menggunakan teknologi batu bara bersih, atau supercritical. Dengan teknologi ini, PLTU bisa beroperasi dengan lebih efisien. Less coal, less emission.
Director PT Cirebon Electric Power dan President Director of PT Cirebon Energi Prasarana, Heru Dewanto mengatakan, Indonesia saat ini hanya memiliki 2 PLTU dengan teknologi batu bara bersih. Salah satunya adalah PLTU Cirebon dengan kapasitas 660 MW, beroperasi sejak tahun 2012 dan telah menerangi lebih dari 600.000 rumah.
"Dengan teknologi batu bara bersih, PLTU Cirebon mampu memproduksi listrik dengan penggunaan batu bara yang lebih sedikit, menghasilkan emisi lebih rendah, dan mengelola limbah industri dengan lebih baik," katanya di Jakarta, Rabu (28/9).
PLTU ini menghasilkan jumlah abu sisa pembakaran yang lebih sedikit, di mana sisa pembakaran yang dihasilkan, setiap harinya dibawa ke pabrik semen terdekat untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan semen. Sehingga bak penampungan abu selalu dalam kondisi kosong. Agar debu batubara tidak merusak lingkungan, PT Cirebon Electric Power memasang wind breaker setinggi 13 meter di sekitar area penampungan batu bara. Selain itu juga ditanam tiga lapis pohon untuk memaksimalkan fungsi.
Atas teknologi ini, PLTU Cirebon baru saja diganjar penghargaan dari Asian Power Awards sebagai 'Coal Power Project of the Year' tahun ini. "Penghargaan ini mendorong kami untuk terus berkomitmen mendukung Indonesia menerapkan keseimbangan antara kebutuhan akan energi dan pembangunan berkelanjutan," tegas Heru. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaSektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaSaat ini masyarakat mengalami peningkatan konsumsi listrik yang sejalan dengan pemulihan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan Indonesia bisa berbalik ekspor listrik ke Negeri Jiran di masa depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaPLTU Batu Bara berdampak pada kesehatan masyarakat. Sehingga tanpa PLTU, dapat menekan biaya kesehatan.
Baca Selengkapnya