Teknologi Beri Peluang dan Sekaligus Berpotensi Perbesar Kesenjangan Masyarakat
Merdeka.com - Perkembangan teknologi terus membawa perubahan sosial di masyarakat, terutama di Indonesia. Dalam istilahnya telah terjadi digital paradox, di mana digital memberikan peluang kepada semua orang dan negara untuk berkembang, bahkan melakukan leap frog.
Namun di sisi lain, teknologi juga memperbesar kesenjangan apabila tidak memiliki kemampuan untuk mengakses dan memanfaatkan, serta bertransformasi. Sebab, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki kendala akses terhadap berbagai hal termasuk teknologi, yang menimbulkan gap.
"Saya ambil contoh UMKM yang sudah bisa menggunakan teknologi digital bisa menggunakan e-commerce, meskipun terkena PSBB tidak bisa melakukan produksi seperti biasanya, mereka tetap bisa berjualan, tapi UMKM yang tidak bisa menggunakan digital ya dianggap ngapa-ngapain lah ibaratnya begitu," kata Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mira Tayyiba di Jakarta, Selasa (16/5).
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana Kemenkominfo menghilangkan kesenjangan digital? 'Saya kira semua berkomitmen menghilangkan yang namanya digital devide sehingga tidak ada yang tertinggal, no one left behind,' tandasnya.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
-
Apa itu perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia.
-
Apa pengertian kesenjangan secara umum? Kesenjangan adalah adanya pembagian atau pemisahan antara dua hal atau lebih. Dalam konteks masyarakat, kesenjangan terjadi ketika ada ketimpangan atau perbedaan yang signifikan antara individu atau kelompok dalam hal akses terhadap sumber daya, kesempatan, hak, dan kesejahteraan.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
Digital gap ini, lanjut Mira, juga terjadi di pemerintah, misalnya ketika dua K/L harus menyusun kebijakan secara bersama, di mana salah satu pihak sudah paham potensi ekonomi digital, sementara lainnya belum menguasai isu atau tema tersebut.
"Banyak isu pembangunan yang sifatnya lintas, apabila kemampuan dan cara pikir ini berbeda dan harus membuat kebijakan bersama, ini akan sulit," ujar Mira
"Jadi sekali lagi pada saat bicara digital yang harus ditanamkan pertama kali bagaimana digital ini harus bisa melayani semuanya, artinya inklusif," sambung dia.
Tingkatkan Inklusif Digital
Menurut Mira, beberapa hal yang harus diperhatikan untuk inklusivitas digital ini.Pertama yaitu infrastruktur, baik itu jaringan telekomunikasi melalui backbone, backhaul, dan last mile, juga jaringan listrik. Termasuk aplikasi lokal dan infrastruktur data, baik data center maupun cloud.
Selanjutnya, literasi digital dan digital talent, yakni kemampuan untuk menggunakan media digital dan memanfaatkannya dengan sehat, bijak, cerdas, dan patuh hukum. Selain itu, juga kemampuan untuk memilah informasi dan memanfaatkan emerging technology. Kemudian Mira juga mengatakan pentingnya pola pikir dan budaya digital.
"Kita memang punya wawasan jangka panjang, tapi kita harus mampu mengoperasionalkan ke langkah jangka pendek serta bergerak cepat dan fleksibel sesuai dengan dinamika situasi," beber Mira.
Terakhir, ada agility yang bisa digunakan untuk memecah silo, atau sekat-sekat, begitu juga dengan kolaborasi penta helix Academy, Business, Community, Government, dan MEdia.
"Media berperan untuk memperkenalkan budaya digital karena ini harus masif, harus semua orang bisa menggunakan digital, maka kita sangat memerlukan peran media untuk mengedukasi," pungkas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaPerkembangan teknologi merujuk pada kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan rekayasa yang menghasilkan penemuan baru, aplikasi yang lebih baik, dan kemajuan.
Baca SelengkapnyaAdanya globalisasi teknologi membawa dampak signifikan bagi kehidupan manusia, baik itu yang baik maupun yang buruk.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tiga hal yang menjadi penghambat meluasnya jaringan 5G.
Baca SelengkapnyaBagaimanapun Starlink tetap teknologi yang memiliki kelemahan.
Baca SelengkapnyaSetiap kementerian cenderung fokus pada target masing-masing tanpa mengutamakan kolaborasi.
Baca SelengkapnyaBanyak diaspora mengenyam pendidikan bahkan bekerja di luar negeri dalam bidang teknologi, industri dan ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaTeknologi dan komunikasi adalah dua bidang yang saling berkaitan dan berdampak besar pada kehidupan manusia di era modern.
Baca SelengkapnyaAda indikasi bila pemerintah tidak segera melelang frekuensi 5G, maka digitalisasi akan terganggu.
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaWajar jika Starlink diberikan karpet merah oleh pemerintah. Pasalnya Indonesia butuh keberadaan Starlink.
Baca Selengkapnya