Telkom bakal luncurkan satelit baru
Merdeka.com - PT Telkom Indonesia (persero) berencana kembali meluncurkan satelit baru yang direncanakan mulai mengorbit pada 2016. Satelit baru ini diberi nama Telkom 3 R (Replace) merupakan satelit pengganti satelit Telkom 3 yang gagal mengorbit pada 7 Agustus lalu.
"Kalau toh pelaksanaan kontraknya itu 2013, tender prosesnya itu baru akan selesai 3 tahun kemudian. Jadi sekitar 2016 dan baru peluncuran," ucap Dirut Telkom Arief Yahya di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (28/11).
Saat ini, kata Arif, pihaknya masih menyewa dari pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan layanan satelit jangka pendek. Saat ini, Telkom membuka opsi menyewa ke pihak China atau Jepang.
-
Kapan satelit dibajak? Meski rentan, hingga saat ini belum diketahui adanya insiden di mana keamanan satelit telah dieksploitasi. Walau begitu, tidak menutup kemungkinan adanya insiden rahasia yang disembunyikan.
-
Di mana satelit-satelit itu mengorbit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya.
-
Apa yang terjadi pada satelit Boeing? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Kenapa satelit Boeing meledak? Ledakan ini terjadi secara mendadak dan disebabkan oleh sebuah anomali yang saat ini masih dalam tahap penyelidikan.
-
Dimana satelit Boeing meledak? Satelit Boeing menambah sampah antariksa di orbit Bumi setelah mengalami ledakan pada 19 Oktober 2024.
-
Apa yang ditangkap Satelit NASA? Salah satu foto yang tertangkap oleh Satelit observasi NASA dan United States Geological Survey (USGS), menangkap potret sisa banjir dari zaman es kuno yang terjadi pada 10.000 hingga 20.000 tahun lalu.
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan slot transponder jangka pendek ini. Untuk mendukung rencana peluncuran satelit baru, Telkom akan menggelontorkan investasi hingga USD 30 juta setara Rp 270 miliar selama 1 tahun yang mulai direalisasikan tahun depan.
"Kita butuh itu sekitar total 30 transponder atau hampir 1 satelit lebih atau kalau satelit yang baru 3,4 nya lah. Operator untuk Telkom 3 bisa nyewa dimana saja," tambahnya.
Satelit sewa ini, nantinya hanya akan diperuntukan untuk keperluan komersial atau mitra bisnis Telkom.
"Nah, kalau untuk kebutuhan yang strategis harus Telkom sendiri dan itu harus dioperasikan di satelit Telkom 1 dan Telkom 2," jelasnya.
Sebelumnya, pada 7 Agustus lalu, satelit Telkom-3 milik perusahaan telekomunikasi Indonesia PT Telkom Tbk gagal mengorbit saat diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan. Menurut pernyataan resmi Badan Antariksa Rusia Roscosmos, satelit itu tidak berhasil mengorbit lantaran bagian atas roket Briz-M gagal melepaskan diri.
Satelit Telkom-3 seharga USD 200 juta atau setara Rp 1,8 triliun dibuat oleh perusahaan asal Rusia, ISS-Reshetnev. Kelengkapan komunikasinya dibikin oleh pabrik Thales Aleniaspace. Rencananya, satelit itu bakal digunakan buat menambah kapasitas transponder untuk mengembangkan bisnis telekomunikasi di tanah air. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 berhasil diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada Rabu (21/2).
Baca SelengkapnyaLaporan langsung Pemimpin Redaksi Merdeka.com, Darojatun di Florida, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 sukses mengangkasa dari Cape Canaveral, Florida pada Selasa (20/2) pukul 15.11 waktu setempat atau Rabu (21/2) pukul 03.11 Waktu Indonesia
Baca SelengkapnyaIni keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca SelengkapnyaJAXA mengklaim Roket H3 versi terbaru ini lebih fleksibel dan hemat biaya.
Baca SelengkapnyaPada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaSatelit SATRIA-1 masih menuju orbit setelah dilakukan peluncuran pada 19 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaSatelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkosistem penyelenggara internet akan terganggu jika Starlink beroperasi di perkotaan.
Baca SelengkapnyaBTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca Selengkapnya