Telur Ayam dan Cabai Merah Penyebab Deflasi 0,04 Persen di September
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi pada 0,04 persen pada September 2021. Deflasi tersebut disumbang oleh anjloknya harga telur ayam dan Cabai merah serta bawang merah.
"Kalau kita perhatikan kelompok penyebab utama telur ayam ras 0,07 persen, lalu cabai rawit 0,03 persen dan bawang merah sebesar 0,04 persen," ujar Kepala BPS Margo Yuwono, Jakarta, Jumat (1/10).
Berbeda dari tiga komoditas tersebut, BPS mencatat ada kenaikan harga pada minyak goreng. Minyak goreng secara keseluruhan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02 persen.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
-
Mengapa deflasi bulan September 2024 dianggap signifikan? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
"Sementara itu, komoditas lain yang menghambat inflasi adalal naiknya harga minyak goreng, yang menyebabkan inflasi dan memberi andil sebesar 0,02 persen," kata Margo.
Menurut komponennya, deflasi pada September 2021 didorong oleh harga bergejolak 0,15 persen. Kemudian komponen into sebesar 0,09 persen lalu disusul oleh harga yang diatur oleh pemerintah.
"Secara umum pada September deflasi 0,04 persen. Berdasarkan kelompok pengeluaran dipengaruhi oleh makanan minuman dan tembakau 0,12 persen," tandas Margo.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaKomoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaSecara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaKomoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaLaju inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,51 persen.
Baca Selengkapnya