Temui Wapres JK, utusan Jepang lobi proyek kereta cepat

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), menerima kunjungan Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang Hiroto Izumi, di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (10/7).

Perwakilan Jepang mendukung pembangunan infrastruktur di Indonesia, utamanya pembangunan infrastruktur kereta cepat Shinkansen.

"Bahas ekonomi, antara lain Shinkansen. Di samping Shinkansen itu juga tentu JBIC dan beberapa yang lain juga membicarakan infrastruktur yang lain antara lain Batang yang kita harapkan bisa di tanda tangani tahun ini juga untuk langsung mereka bisa kerjakan," papar Ketua Tim Ahli Ekonomi Wapres, Sofyan Wanandi.

Untuk proyek kereta cepat, secara khusus dibicarakan pembangunan proyek untuk tujuan Jakarta-Bandung juga Jakarta -Surabaya. Diharapkan, proyek kereta cepat Shinkansen bisa dimulai awal tahun 2016.

"Gimana mempercepat itu dan kapan bisa dilaksanakan dan tentu kita harus lihat yang terbaik antara China, Jepang atau mungkin yang lain. Kita harapkan bisa mulai tahun depan. FS (feasibility studies) sudah selesai, Jepang sudah lakukan sejak 2012," jelas Sofyan.

Nilai investasi untuk proyek Shinkansen, lanjut Sofyan, sekitar Rp 60 triliun. Jepang menawarkan jangka waktu 40 tahun dengan bunga di bawah 0,5 persen.

"(Diharapkan) bisa selesai sebelum 2019. Track Jakarta-Bandung dulu. Kalau Jakarta-Surabaya sedang feasibility studies," jelas Sofyan.

Nantinya, proyek tersebut akan dikerjakan bermitra dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) dan diharapkan terjadi transfer teknologi dan ilmu pengetahuan saat menggarap proyek tersebut.

Apabila proyek tersebut selesai, nantinya jarak antara Jakarta-Bandung bisa ditempuh hanya dalam 30 menit. (mdk/noe)