Terangi hingga pelosok Papua, PLN masih andalkan tenaga surya
Merdeka.com - General Manajer PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B) Yohanes Sukrislismono mengatakan pihaknya masih mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber energi untuk listrik di kampung dan desa terpencil seluruh wilayah Tanah Papua.
"Kalau di Papua selain potensi airnya adalah tenaga surya, kita juga pada 2017, terutama untuk pulau terpencil atau desa yang tidak terjangkau, kita akan listriki dengan PLTS," ujar Yohanes seperti dikutip Antara, Minggu (15/1).
Dia mengaku hal tersebut telah direalisasikan di beberapa daerah dengan jumlah daya hasil yang tergolong kecil guna menyesuaikan dengan kebutuhan di daerah itu.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
-
PLN buat apa dengan ACWA Power dan Pupuk Indonesia? PT PLN (Persero) dan ACWA Power dan PT Pupuk Indonesia akan membangun Integrated Green Hydrogen dan Green Ammonia di Indonesia. Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
-
Kenapa PLN penting dalam transisi energi? PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi energi. Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan distribusi dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek transisi energi yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak,“ imbuh Darmawan.
"Dengan karakteristik desa-desa kita yang rata-rata jumlah penduduknya kecil, kapasitas 50 kw sudah cukup. Contoh ketika PLN melistriki Pulau Lemon, Manokwari, Papua Barat, itu cuma butuh 25 kw, itu sudah cukup untuk satu pulau," imbuhnya.
Sayangnya, hingga kini WP2B belum terlalu banyak menggunakan energi baru terbarukan (EBT) untuk melistriki Papua dan Papua Barat. Hal ini dikarenakan kondisi yang ada sehingga pembangunan EBT masih sulit diwujudkan dalam waktu dekat.
"Pembangkit energi terbarukan masih kecil persentasenya. Secara kasat mata, di Jayapura saja kita punya cuma satu, PLTA Orya yang kapasitasnya 20 MW, sementara total kemampuan daya (di Jayapura) seluruhnya 80 mw," jelasnya.
Meski demikian, lanjut Yohanes, PLN masih sangat ingin memperbanyak pembangunan pembangkit energi baru terbarukan. "Untuk menambah pembangkit energi baru terbarukan tergantung kondisi tempatnya. Kalau dia punya sumber maka kita bisa manfaatkan dan pembangunannya pun tidak bisa cepat," terangnya.
"Contoh pembangunan PLTA Orya butuh waktu delapan tahun, kalau kita tidak memanfaatkan energi fosil sambil tetap mencari energi baru terbarukan maka nanti rasio elektrifikasinya ketinggalan," pungkas Yohanes.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gebrakan tersebut mulai dari pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia.
Baca SelengkapnyaRasio Elektrifikasi (RE) PLN di Kaltim per Agustus 2023 telah mencapai 94,95 persen dengan Rasio Elektrifikasi total mencapai 99,99 persen.
Baca SelengkapnyaBahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaUlubelu terus berkembang menjadi 'Negeri Tiga Energi'.
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaDalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca SelengkapnyaKuntjoro Pinardi dipercaya sebagai guru besar madya di sebuah kampus di Swedia.
Baca SelengkapnyaPLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.
Baca Selengkapnya