Terapkan BBM satu harga, Pertamina bakal impor dari Malaysia
Merdeka.com - PT Pertamina bakal menerapkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga yang berlaku di seluruh Indonesia pada 2017. Namun, masih terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Pertamina, di tengah wilayah Indonesia yang begitu luas.
"Targetnya 2017. Tapi, kami akan mencari cara yang paling efisien. Kalau laut, ya kita pilih laut. Darat yang bisa ditempuh juga bisa. Pesawat pilihan terakhir," ujar Wakil Direktur Utama Pertamina, Ahmad Bambang, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (8/11).
Pertamina juga bakal mengeluarkan kocek yang besar mencapai Rp 800 miliar untuk menerapkan program BBM satu harga. Untuk itu, Pertamina berencana melakukan impor BBM dari negara-negara yang berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Bagaimana cara Pertamina atur harga BBM? Pihak Pertamina menyatakan bahwa perubahan harga ini penting untuk mengikuti kebijakan pemerintah dan untuk memastikan keberlanjutan pasokan energi.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Dimana harga BBM Pertamina beda? Di area DKI Jakarta, harga bahan bakar Pertamax (RON 92) tetap stabil di angka Rp12.100 per liter. Sementara itu, harga Pertamax Turbo (RON 98) mengalami peningkatan menjadi Rp13.550 per liter.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk mengatasi over kuota BBM? Perihal potensi over kuota BBM dan LPG subsidi Nicke menjelaskan bahwa hal tersebut dipengaruhi pertumbuhan ekonomi positif nasional, 'Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik ini, ada kemungkinan terjadinya over kuota yaitu untuk Solar dan LPG. Walaupun over kuota, serta ada peningkatan dari volume, tetapi dari sisi kebutuhan anggaran sangat aman,' ujar Nicke.
Menurut Bambang, impor ini untuk memenuhi kebutuhan di wilayah perbatasan. Nantinya, wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga akan dilakukan impor BBM seperti di Kalimantan dan Malaysia.
"Kami sudah tanda tangan dengan anak perusahaan Petronas, kita impor. Jadi, Krayan bisa diambil dari Serawak. Dan kita bisa kirim juga kesana. Jadi sweeping. Jadi lebih efisien, Kalau ini bisa jalan, biaya kami bisa jauh lebih murah. Pesawat bisa dialihkan ke wilayah timur," jelasnya.
Dia menambahkan Pertamina sudah mendapat izin dari pemerintah dan Pemerintah Malaysia karena ini bertujan untuk menghemat biaya distribusi. Nantinya ini bisa sangat menghemat biaya distribusi yang menhabiskan dana Rp 800 miliar.
"Setidaknya kalau ongkosnya Rp 30.000 per liter bisa tinggal Rp 10.000 per liter," pungkas Bambang.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca SelengkapnyaHarga BBM Pertamax atau Ron 92 kini dibanderol Rp13.300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter.
Baca SelengkapnyaDengan adanya BBM Satu Harga ini masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM.
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca Selengkapnya