Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terbesar dalam 5 Tahun, Sektor Minerba Setor PNBP Rp49 Triliun Hingga September 2021

Terbesar dalam 5 Tahun, Sektor Minerba Setor PNBP Rp49 Triliun Hingga September 2021 tambang. shutterstock

Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat angka realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) subsektor mineral dan batu bara atau Minerba hingga September 2021 telah mencapai 127,03 persen dari target yang dicanangkan tahun ini.

"Dari target 2021 sejumlah Rp39,1 triliun yang kami proyeksikan untuk menjadi PNBP Minerba hingga saat ini sudah tercapai Rp49,67 triliun, jadi 127 persen dari target sementara waktu masih ada kurang lebih tiga bulan," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Ridwan Djamaluddin dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Selasa (26/20).

Angka realisasi yang dicapai hingga triwulan III tahun ini merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Pada 2017, pemerintah menargetkan PNBP Minerba sebesar Rp32,72 triliun dengan angka realisasi Rp40,62 triliun hingga triwulan IV.

Orang lain juga bertanya?

Bergeser ke 2018, target PNBP Minerba selama setahun sebesar Rp32,1 triliun dengan realisasi sebesar Rp50 triliun. Kemudian, realisasi PNBP Minerba hingga akhir 2019 sebesar Rp45,59 triliun atau lebih besar 3,0 persen dibandingkan target tahun itu sebesar Rp43,27 triliun.

Pada 2020, pemerintah menurunkan target PNBP Minerba akibat pandemi Covid-19 sebesar Rp31,42 triliun dengan capaian realisasi sebesar Rp34,6 triliun hingga akhir tahun.

Adapun untuk tahun ini pemerintah menargetkan PNBP Minerba sebesar Rp39,1 triliun dan telah terealisasi sebanyak Rp49,67 triliun dalam waktu sembilan bulan.

"Jadi, ini sebuah capaian yang baik. Hal ini tentunya didorong oleh harga-harga komoditas yang sedang bagus, serta upaya pemerintah memberikan kebijakan yang memungkinkan badan usaha untuk bergerak lebih cepat dan lebih lincah," kata Ridwan.

Harga Acuan

Berdasarkan data harga acuan mineral dan batubara Kementerian ESDM, beberapa komoditas tercatat mengalami peningkatan harga yang signifikan selama Juli hingga September tahun ini.

Harga batubara acuan yang sebelumnya hanya sebesar USD 115,35 per ton pada Juli menjadi USD 150,03 per ton pada September 2021.

Kemudian, harga acuan untuk mineral jenis nikel yang awalnya hanya USD 17.650,97 per metrik ton pada Juli melonjak menjadi USD 192.239,26 per metrik ton pada September.

Komoditas kobalt juga mengalami peningkatan dari semula USD 43.199,52 per metrik ton pada Juli menjadi USD 52.317,83 per metrik ton pada September.

Bahkan timbal yang sempat landai sejak permulaan hingga pertengahan tahun turut melesat menyentuh harga USD 2.174,67 per metrik ton pada Juli menjadi USD 2.403,67 per metrik ton pada September.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024

Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Pendapatan Negara 2023 Lampaui Target, Tembus Rp2.774,3 Triliun
Pendapatan Negara 2023 Lampaui Target, Tembus Rp2.774,3 Triliun

Menurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.

Baca Selengkapnya
Data BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter
Data BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter

Adapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Bank BNI Setor Rp77 Triliun ke Negara dalam Lima Tahun
Bank BNI Setor Rp77 Triliun ke Negara dalam Lima Tahun

Kontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kumpulkan Pajak Rp1.517 Triliun Hingga Oktober 2024
Sri Mulyani Kumpulkan Pajak Rp1.517 Triliun Hingga Oktober 2024

Adapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia

Realisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Sepanjang 2023, Sektor Panas Bumi Sumbang Rp3,1 Triliun ke Kas Negara
Sepanjang 2023, Sektor Panas Bumi Sumbang Rp3,1 Triliun ke Kas Negara

PNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.

Baca Selengkapnya
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun
Hampir Setahun, Realisasi Investasi Sudah Tembus Rp1.261 Triliun

Realisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.

Baca Selengkapnya
Negara Kantongi Pajak Rp149 Triliun Sepanjang Januari 2024, Pajak Karyawan Naik Tinggi
Negara Kantongi Pajak Rp149 Triliun Sepanjang Januari 2024, Pajak Karyawan Naik Tinggi

Penerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya

Tak hanya batubara, lonjakan produksi juga dirasakan komoditas nikel hingga 17 kali lipat.

Baca Selengkapnya
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya
Negara Terima Pajak Rp624,19 Triliun, Ini Daftar Sumber Terbesarnya

Terdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.

Baca Selengkapnya