Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terbitkan saham baru, Adhi Karya kantongi dana segar Rp 2,7 T

Terbitkan saham baru, Adhi Karya kantongi dana segar Rp 2,7 T uang. shutterstock

Merdeka.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bakal mengantongi dana segar atau penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I sebanyak 1,759 miliar saham. Harga pelaksanaan yang disahkan perseroan dalam PUT I ini mencapai Rp 1.560 per saham.

Keputusan tersebut didapat dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar hari ini. Dari hasil penerbitan saham baru tersebut, perseroan bisa mendapatkan tambahan modal sebesar Rp 2,74 triliun.

"Harga segitu Rp 1.560 per saham. Ada pricing, yang menentukan underwriter. Harga awal tidak segitu mencapai Rp 1.800 per saham, tapi suara mufakat pemegang secara keseluruhan harganya jadi Rp 1.560 per saham," ujar Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan, di kantornya, Jakarta, Selasa (22/9).

Orang lain juga bertanya?

Menurut dia, dana right issue setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk membiaya sebagian proyek transportasi massal berbasis rel, beserta stasiun dan properti pendukungnya dengan konsep Transit Oriented Development, termasuk fasilitas park and ride.

"Dalam RUPSLB kami, pemegang saham memberikan Kuasa penuh kepada Direksi untuk melaksanakan PUT I," kata dia.

‎Sebagai informasi, awalnya perseroan berencana menerbitkan sebanyak 1,81 miliar saham baru ke publik atau 50,2 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PUT.

Namun, berdasarkan prospektus yang baru dirilis, perseroan mengubahnya menjadi sekitar 1,75 miliar saham baru yang akan diterbitkan atau 49,4 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT I dengan nominal Rp 100 setiap saham. Artinya, perseroan dapat mengantongi dana segar mencapai Rp 2,7 triliun dari hasil right issue.

Setiap pemegang Rp 1.250 per saham lama yang namanya tercatat pada 5 Oktober 2015 berhak memperoleh 1.221 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 1.560 setiap saham, yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD.

Jumlah HMETD yang menjadi hak Pemerintah Republik Indonesia sebanyak 897.366.624. Rencananya Pemerintah RI akan mengambil right issue ADHI melalui Penanaman Modal Negara (PNM) sebesar Rp 1,39 triliun.

Jika Saham Baru ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham baru yang belum dilaksanakan, maka sesuai perjanjian pembelian sisa saham, seluruh sisa saham baru yang tersisa tersebut akan diserap oleh pembeli siaga.

Langkah right issue yang dijalankan Adhi Karya, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai Pembeli Siaga. Dengan porsi masing-masing sebanyak-banyaknya sebesar 287,38 juta saham, dengan jumlah dana yang disiapkan sebanyak-banyaknya sebesar Rp448,32 miliar.

Adapun pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau terdilusi atas kepemilikan sahamnya di Adhi Karya hingga 49,4 persen.

Adapun dana hasil right issue ini direncanakan untuk ‎proyek transportasi masal berbasis rel kereta beserta stasiun dan properti pendukungnya. Hal ini mendukung keinginan pemerintah dalam menyediakan Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Pembangunan proyek LRT beserta properti pendukungnya yang akan di bangun dengan konsep transit oriented development akan dilakukan secara bertahap. Pembangunan tahap awal proyek LRT sebesar Rp9,9 triliun yang akan dibiayai dari dana hasil PUT I dan pinjaman dari bank.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Adhi Commuter Properti Bukukan Laba Rp116,2 Miliar di 2023
Adhi Commuter Properti Bukukan Laba Rp116,2 Miliar di 2023

Laba bersih berjalan yang dimiliki ADCP di tahun 2023, mencapai Rp116,2 miliar.

Baca Selengkapnya
Investor Utama Ditetapkan, LRT di Bali Segera Dibangun
Investor Utama Ditetapkan, LRT di Bali Segera Dibangun

Groundbreaking dijadwalkan pada September 2024 dengan nilai investasi total USD 20 miliar.

Baca Selengkapnya
Pembebasan Lahan LRT Jabodebek Telan Anggaran Rp1,3 Triliun
Pembebasan Lahan LRT Jabodebek Telan Anggaran Rp1,3 Triliun

Pembebasan lahan untuk pembangunan LRT Jabodebek menelan biaya sebesar Rp1,3 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ajukan Penyertaan Modal Negara untuk 4 BUMN Senilai Rp6,1 Triliun
Sri Mulyani Ajukan Penyertaan Modal Negara untuk 4 BUMN Senilai Rp6,1 Triliun

Untuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.

Baca Selengkapnya
Indonesia Dapat Dana Hibah Rp1,3 Triliun dari Bank Dunia, untuk Apa?
Indonesia Dapat Dana Hibah Rp1,3 Triliun dari Bank Dunia, untuk Apa?

Nantinya, layanan bus listrik BRT ini akan terintegrasi dengan terminal tipe A eksisting di Bandung, semisal Terminal Leuwi Panjang dan Cicaheum.

Baca Selengkapnya
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini

Secara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.

Baca Selengkapnya
Heboh Kritik Impor 3 Rangkaian KRL dari China, KAI Commuter Ungkap Fakta Lain
Heboh Kritik Impor 3 Rangkaian KRL dari China, KAI Commuter Ungkap Fakta Lain

KAI Commuter terus mengupayakan peningkatan layanan untuk 900-950 ribu lebih penumpang KRL Jabodetabek.

Baca Selengkapnya
Kantongi Restu dari Luhut, KCI Impor 3 Rangkaian KRL Baru Asal China Senilai Rp783 Miliar
Kantongi Restu dari Luhut, KCI Impor 3 Rangkaian KRL Baru Asal China Senilai Rp783 Miliar

Seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, shareholder loan dari PT KAI dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Baca Selengkapnya
PT KCI Cari Utang Rp3,6 Triliun untuk Impor 3 Rangkaian KRL
PT KCI Cari Utang Rp3,6 Triliun untuk Impor 3 Rangkaian KRL

Dana ini akan digunakan untuk pengadaan 19 rangkaian kereta atau trainset untuk operasional Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kasih Dana Fantastis untuk PT Wijaya Karya
Jokowi Kasih Dana Fantastis untuk PT Wijaya Karya

Penambahan pernyataan modal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas usaha

Baca Selengkapnya
FOTO: Biaya Bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akhirnya Tertutupi, Ini Sumber Dananya
FOTO: Biaya Bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akhirnya Tertutupi, Ini Sumber Dananya

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo memastikan cost overrun atau pembengkakan biaya pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sudah tertutupi.

Baca Selengkapnya
Habiskan Anggaran Rp2,2 Triliun, KAI Commuter Bakal ‘Dandani’ 19 Rangkaian KRL Jabodetabek
Habiskan Anggaran Rp2,2 Triliun, KAI Commuter Bakal ‘Dandani’ 19 Rangkaian KRL Jabodetabek

Ini merupakan upaya lanjutan dalam replacement 19 rangkaian sarana KRL yang dimiliki KAI Commuter secara bertahap mulai tahun 2023 tiga hingga 2026.

Baca Selengkapnya