Terbongkar, 400 Orang Terkaya AS Bayar Pajak Hanya Secuil dari Hartanya
Merdeka.com - Sebanyak 400 keluarga miliuner atau orang terkaya di Amerika Serikat (AS) diketahui hanya membayar pajak sebesar 8,2 persen dari rata-rata. Data tersebut ditemukan oleh analisis pemerintah Presiden AS Joe Biden.
Biden dan partai Demokrat telah mengupayakan untuk menaikkan kewajiban pajak bagi konglomerat di AS saat ini. Kekayaan yang terus bertambah meskipun di tengah pandemi, membuat pemerintah memutuskan untuk merekonsiliasi anggaran sebesar USD 3,5 triliun (Rp49.852 triliun).
Analisis dari White House memprediksi para miliuner membayar hanya 8,2 persen dari pendapatan mereka dalam rentang waktu di 2010 hingga 2018. Kewajiban pajak pendapatan ternyata sebagian besar tidak dikenai potongan.
-
Siapa orang terkaya di Amerika Serikat? - Orang terkaya adalah Elon Musk dengan kekayaan USD180 miliar.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
-
Apa hasil dari 8 persen dari 3 juta? Sementara, jika menggunakan contoh 8 persen dari 3 juta, maka hitungannya adalah; Pertama, ubah bentuk persen menjadi desimal, yaitu 8/100 = 0,08. Kemudian, kalikan jumlah desimal dengan 3.000.000, berarti 0,08 x 3.000.000 = 240.000. Maka, 8 persen dari 3 juta adalah 240.000.
-
Bagaimana kekayaan miliarder di Amerika Serikat berubah? - Total kekayaan mencapai USD4,5 triliun, turun USD200 miliar dari tahun sebelumnya
-
Apa yang dimiliki 1% orang terkaya di dunia? 1% orang terkaya memiliki hampir separuh kekayaan dunia. Sementara separuh orang termiskin dunia hanya memiliki 0,75% Faktanya, mereka memperoleh kekayaan hampir dua kali lipat dalam bentuk uang baru dibandingkan dengan 99% total penduduk di dunia ini.
-
Mengapa jumlah orang kaya meningkat? Dijelaskan bahwa dunia telah menjadi lebih kaya secara signifikan dalam satu dekade terakhir, baik dari segi per kapita maupun karena meningkatnya jumlah jutawan.
Bahkan tarif yang diberlakukan lebih rendah dibandingkan yang seharusnya dibayar masyarakat secara umum. Mengutip dari Forbes, rata-rata kekayaan yang dimiliki oleh keluarga miliuner saat ini mencapai USD 2,1 miliar (Rp29,9 triliun).
Sebagai perbandingan, penduduk AS membayar pajak sekitar 13,3 persen atas penghasilan yang diterima pada 2018.
Rata-rata biaya pajak sudah termasuk kelompok konglomerat, tetapi menurut analisis Tax Foundation, angka tersebut masih belum termasuk keuntungan investasi tahunan.
Informasi mengenai data-data kekayaan dapat diakses secara umum dan transparan oleh semua orang. Faktor yang membuat adanya perbedaan karena didorong oleh kode pajak yang tidak memberlakukan potongan pada pendapatan yang dihasilkan dari aset.
Hal tersebut berbeda dengan kekayaan yang dihasilkan dari pendapatan. Secara regulasi, pajak pendapatan/upah akan langsung dipotong pajak.
"Ini adalah momen kamu untuk mengembalikan kesetaraan dalam ekonomi. Momen ini juga akan dijadikan sebagai bukti kepada rakyat AS bahwa pemerintah bisa bekerja membantu mereka, bukan hanya perusahaan saja," papar Biden.
Masyarakat Menengah Bayar Pajak
Mereka yang berpenghasilan rendah dan menengah membayar sebagian besar pajak penghasilan mereka dari upah pekerjaan.
Sebaliknya, orang-orang kaya di AS menghasilkan sebagian besar pendapatan mereka dari investasi yang apabila ditahan lebih dari satu tahun, dikenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah dari pada upah.
Melansir CNBC dan CBS News, tarif pajak penghasilan federal teratas atas upah adalah 37 persen, sedangkan tarif tertinggi atas dividen dan aset (seperti saham dan rumah) yang dijual untuk mendapatkan keuntungan adalah 20 persen.
Orang kaya juga dapat menghindari pajak atas nilai aset yang dihargai dengan tidak menjualnya. Mereka dapat memberikan investasi kepada ahli waris dengan apa yang disebut sebagai sebuah ‘langkah maju’.
Maksudnya, jika ahli waris menjual aset, mereka tidak akan membayar pajak atas keuntungan yang diperoleh selama masa hidup pemilik aslinya.
Menurut laporan Gedung Putih, berbagai keuntungan yang dikantongi para konglomerat karena pertumbuhan aset dari investasi tidak dikenai pajak, penyimpangan dari analisis tipikal yang sering kali tidak menyertakan standar ukuran potongan pendapatan.
"Kami menekankan bahwa setiap perkiraan tarif pajak pada orang terkaya tidak pasti dan terbuka untuk disempurnakan, karena keterbatasan data saat ini," ujar Dewan Penasehat Ekonomi Greg Leiserson dan kepala ekonom kantor manajemen dan anggaran Danny Yagan.
Regulasi
Perubahan regulasi dan aturan pun dilakukan pemerintah dengan desakan langsung dari presiden untuk mengubah kode pajak yang secara tidak langsung ‘memaksa’ orang-orang terkaya di AS untuk membayar pajak secara adil.
Adanya temuan dari laporan ini mirip dengan penyelidikan yang dilakukan oleh ProPublica baru-baru ini. Temuan tersebut berisikan orang-orang terkaya di dunia seperti Jeff Bezos, Elon Musk, Warren, Buffett dan sebagainya hanya membayar sebagian kecil kekayaan mereka dalam bentuk pajak.
Sejatinya, 25 orang terkaya di Amerika membayar tarif pajak federal sebesar 3,4 persen dari 2014 hingga 2018 dengan kekayaan bersih yang tumbuh sebanyak Rp5.711 triliun. Ketimpangan antara kekayaan bersih yang dimiliki dan bayar pajak terhadap miliuner AS jadi tantangan baru.
Aturan tersebut akhirnya menaikan kewajiban pajak penghasilan untuk orang terkaya AS ke 39,6 persen dari 37 persen yang saat ini memukul para pembayar pajak dengan potongan pajak penghasilan sebanyak Rp7,45 juta.
Melalui pembaruan aturan, Biden ingin mencegah adanya pemberian keuntungan yang diberikan ahli waris dari keluarga-keluarga konglomerat AS. Dia juga telah bersumpah untuk tidak menaikkan pajak mereka yang berpenghasilan kurang dari USD 400 ribu (Rp5,69 miliar) per tahun.
Alasannya karena Demokrat ingin memberikan undang-undang secara merata untuk menangani kasus yang berdampak pada seluruh masyarakat AS.
Reporter: Caroline Saskia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam hal pajak, mereka membayar dengan presentase kekayaan lebih sedikit dibandingkan rata-rata pekerja.
Baca SelengkapnyaPajak ringan bagi orang super kaya digagas saat G20 di bawah kepemimpinan Luiz Inácio Lula da Silva.
Baca SelengkapnyaSelama 23 tahun jumlah orang kaya di Indonesia hanya bertambah 164.867 orang.
Baca SelengkapnyaDalam Pandora Paper, mengungkap cara politisi, miliarder, dan selebritas berpengaruh memanfaatkan rekening luar negeri.
Baca SelengkapnyaPenghindaran pajak melalui Tax Avoidance tentu dapat merugikan negara karena mengurangi pemasukan.
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, ketimpangan itu harus dibenahi. Dia berharap, ketimpangan Tanah Air bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaHampir setengah kekayaan dunia, hanya dimiliki oleh 1,5 persen populasi bumi.
Baca SelengkapnyaMenghitung utang tidak sama dengan membagi secara rata jumlah utang pemerintah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta jiwa.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang tak tahu jika gaji Mark Zuckerberg dan Elon Musk tidak seberapa.
Baca SelengkapnyaRinciannya, dari 14.072 penyelenggara negara tercatat bidang Eksekutif (pusat dan daerah) sejumlah 9.111 dari total 323.651 WL.
Baca Selengkapnya5 Orang Terkaya Dunia Gandakan Hartanya, Kemiskinan di Muka Bumi Baru akan Punah 229 Tahun Lagi
Baca SelengkapnyaPasangan AMIN bakal menagih pajak 100 orang terkaya di Indonesia.
Baca Selengkapnya