Terbongkar, ini alasan dirombaknya direksi Pertamina dan direktur utama dicopot
Merdeka.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan untuk merombak susunan direksi PT Pertamina (Persero) yang diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) pada Jumat (20/4). Hasil RUPSLB tersebut memutuskan mengganti lima direksi, termasuk direktur utama Elia Massa Manik.
Deputi Bidang Usaha Tambang, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menjelaskan, keputusan tersebut dilakukan bersama dan mendapatkan masukan dari Dewan Komisaris.
Ada sejumlah hal jadi pertimbangan pergantian direksi. Pertama, dalam rangka memperkuat dan mempercepat implementasi holding. Kedua, melihat perkembangan kondisi terakhir. Hal itu melihat kecelakaan pipa di Teluk Balikpapan dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM).
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan kualitas BBM? Pertamax Green 92 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang dilakukan oleh Pertamina untuk meningkatkan kualitas BBM di Indonesia sesuai dengan standar internasional dan ketentuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Bagaimana BP Batam siapkan relokasi? “Bila masyarakat bersedia kita relokasi, kami sudah siapkan kavling seluas 200 meter persegi dengan rumah tipe 45 sebanyak 3.000 unit, kemudian kami sediakan juga Fasum dan Fasos, serta area kantor pemerintahan,“ ujar Muhammad Rudi.
-
Kenapa Pertamina turun tangan? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, penanggulangan karhutla penting dilakukan untuk meminimalisir penyebaran dan dampak lainnya, terutama dampak bagi kesehatan masyarakat dan keberlangsungan lingkungan.
-
Siapa yang memimpin peninjauan kesiapan Pertamina? Guna memastikan kesiapan layanan dan kehandalan pasokan energi saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif bersama Kepala BPH Migas Erika Retnowati didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional melakukan peninjauan ke Kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap dan SPBU di Kabupaten Cilacap.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
"Komisaris sudah melakukan kajian implementasi yang sangat komprehensif selama satu bulan penuh bersama direksi dan sudah dilaporkan kepada kementerian," ujar dia.
Dia menambahkan, kehadiran direktur baru tersebut dapat mempercepat rencana bisnis yang ada. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Direktur baru diharapkan dapat mempercepat proyek kilang refining development master plan (RDMP), pengalihan TPPI, holding dan dalam rangkat pelayanan kepada masyarakat," katanya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng membantah pergantian direksi ini bukan karena insiden Teluk Balikpapan. "Bukan karena itu tapi itu bagian dari rangkaian. Jadi semua aspek komisaris menilai," kata dia.
Tanri mengatakan, ada perubahan direksi merupakan implementasi dari SK Nomor 39 yang dirumuskan pada 13 Februari 2018. Hal itu ada perubahan struktur dan nomenklatur.
"Tadinya hanya satu marketing menjadi tiga yaitu marketing corporate, marketing ritel, dan infrastruktur supply chain. Jadi ada tiga struktur baru yang tadinya hanya satu. Berarti yang dua itu baru hanya untuk mengisi tiga yang belum terisi yaitu ritel, logistic supply chain dan infrastruktur. Jadi dua itu mengisi, satu ganti," kata dia.
Selain itu, Tanri melihat Pertamina juga harus segera melakukan kajian dari dampak perubahan biaya seiring kenaikan harga minyak. Kenaikan harga minyak dunia ini mempengaruhi biaya Pertamina. "Ini perlu penanganan yang intensif karena mempengaruhi kinerja keuangan Pertamina," kata dia.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mochamad Iriawan adalah purnawirawan perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca SelengkapnyaErick juga berencana mengganti posisi Komisaris Utama PT LEN Industri (Persero) Muhammad Herindra.
Baca SelengkapnyaKantor ini yang menjadi kantor pusat Pertamina ada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaIsu pengangkatan Ahok menjadi Dirut Pertamina muncul setelah Menteri BUMN Erick Thohir memanggilnya bersama Nicke Widyawati beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaPengangkatan ini merupakan kewenangan Pemerintah sebagai pemegang saham yang diwakili oleh Menteri BUMN.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaBensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBasuki Thjahja Purnama, mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina usai Mahfud juga menyatakan pengunduran diri
Baca SelengkapnyaAset Pertamina penting bagi hajat hidup masyarakat umum, sehingga keamanannya menjadi salah satu fokus utama bersama.
Baca Selengkapnya