Terdampak Corona, Susi Pudjiastuti Terpaksa Rumahkan Pegawai Susi Air
Merdeka.com - Susi Pudjiastuti mengatakan, virus corona telah berdampak pada bisnis maskapai penerbangan miliknya, yakni Susi Air. Dalam 2 bulan, Susi Air tidak beroperasi sehingga tidak ada pemasukan.
Akibatnya, dirinya menutup banyak cabang sehingga terpaksa merumahkan pegawainya. Selain itu, tidak ada yang pernah tahu sampai kapan pandemi ini berakhir.
Dia mengaku, tidak ada strategi yang bisa dilakukan pengusaha untuk mengubah situasi akibat krisis ini. Meski begitu, hal yang bisa dilakukannya saat ini adalah bertahan.
-
Apa yang dilakukan selama penutupan? Selama penutupan kami memastikan tidak ada pendaki yang melintas terutama yang merayakan malam pergantian tahun di puncak Gunung Gede, karena patroli digencarkan agar tidak ada oknum pendaki nakal yang naik melalui jalur ilegal,' katanya.
-
Mengapa Susi Pudjiastuti tidak menjadikan Pulau Susi sebagai pulau pribadi? Susi merasa itu bukan pulau pribadinya. Untuk itu, dia tidak mengkomersilkam pulau tersebut.
-
Siapa yang bertemu dengan Susi Pudjiastuti? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang Ibu Sujiati buat setelah kena PHK? Berbekal skill menjahit di pabrik, Ibu Sujiati mampu menghasilkan produk kerajinan kulit dan penjahitan sepatu dengan standar brand yang dijual di mall.
-
Mengapa TPST Piyungan ditutup sementara? “Pemerintah DIY sudah mengumumkan bahwa TPST Piyungan ditutup sementara, mulai 23 Juli sampai 5 September, sehingga baik Sleman Kota, maupun Bantul ini sementara harus melakukan langkah-langkah kedaruratan untuk menampung sampah masing-masing,“ katanya.
-
Siapa yang dipecat karena kasus viral? AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat
"Kalau saya pikir ekonomi sulit dalam hidup saya bekerja dan usaha itu ya kali ini, bukan sulit lagi, it's shut up, nihil," kata Susi dalam Talk Show Info Corona bertajuk 'Pelaku Ekonomi Tundukan Pandemi' di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, (12/6).
Dia menjelaskan, jika wabah ini masih terjadi, maka kemungkinan terburuk dari pandemi ini menutup usaha. Dalam undang-undang kepailitan, pun harus menyatakan pailit jika terjadi defisit.
Menjual aset untuk menutupi utang pun jadi jalan akhir. Namun, menjual aset pun tidak akan mudah dalam kondisi seperti ini. "Tapi kan juga tidak mudah menjual aset pada saat seperti ini," kata Susi.
Memasuki masa kenormalan baru juga tak membuat Susi lega. Sebab dalam industri penerbangan masa kenormalan baru ini belum tentu bisa membuat dunia usaha penerbangan memasuki masa pemulihan.
Dia memprediksi, pemulihan ekonomi di sektor penerbangan baru akan terjadi tahun depan. Itu pun hanya bergerak setengah dari kondisi sebelum pandemi. "Saya enggak tahu, recovery ini apakah akan membantu atau tidak," kata Susi.
Tak Terbang Selama 2 Bulan
Susi menjelaskan, maskapai penerbangan Susi Air tak mengudara selama 2 bulan akibat virus corona. Nihilnya pemasukan membuat pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti mengeluh. Dia pun terpaksa menutup beberapa kantor dan merumahkan karyawan karena tidak lagi menghasilkan uang.
"Susi Air 2 bulan nol penerbangannya, tidak ada sama sekali (pemasukan)," ungkap Susi dalam Talk Show Info Corona bertajuk 'Pelaku Ekonomi Tundukan Pandemi' di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, (12/6).
Meski tidak beroperasi, namun perusahaan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini tetap harus mengeluarkan uang untuk sejumlah keperluan. Misalnya, mengurus TP BPKB dan STNK pesawat, surat izin terbang pilot dan sebagainya.
Bahkan, hari ini, Susi harus mengeluarkan uang Rp 8 juta untuk mengurus security clearance untuk 24 pegawainya yang dibayarkan tiap 3 bulan. Padahal tidak ada aktivitas penerbangan selama 2 bulan terakhir.
"Hal semacam ini terus ada, beban terus ada. tapi penerbangan tidak ada sama sekali," kata Susi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Sritex berharap Bea Cukai dan kurator bergerak cepat terkait izin bahan baku agar pabrik bisa kembali produksi.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaBerada di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, berdiri megah pabrik tekstil dengan belasan ribu karyawan yang menggantungkan hidup dari lini bisnis ini.
Baca SelengkapnyaPabrik Bata Tutup di Purwakarta hingga PHK Ratusan Pegawai, Ternyata Penyebabnya Karena Ini
Baca SelengkapnyaAkibat sepi order, PT Sepatu Bata melakukan PHK para karyawannya secara bertahap.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023
Baca Selengkapnya