Terdampak Sanksi Negara Barat, Pendiri Bank Rusia Kehilangan Status Miliarder
Merdeka.com - Invasi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina membuat banyak negara-negara Barat memberikan sanksi kepada Rusia. Para analis menilai, Rusia berpotensi dilanda krisis keuangan dan berdampak pada bank-bank besar di negara tersebut.
Seperti pendiri Bank Rusia Tnkoff, Oleg Tinkov yang mengalami kerugian USD 5 miliar atau setara Rp 71,9 triliun dalam kurun waktu kurang dari satu bulan. Sejak dimulainya invasi Rusia di Ukraina, saham Tinkoff merosot lebih dari 90 persen, sehingga membuatnya kehilangan stastus miliarder.
Dilansir dari laman Forbes, kekayaan bersih Tinkov diperkirakan menyusut menjadi sekitar USD 800 juta. Ini terjadi karena sebagian besar kekayaannya terkait dengan Capital One di Rusia, Tinkoff Bank, yang kapitalisasi pasarnya turun dari USD 23 miliar pada November 2021 menjadi lebih dari USD 1 miliar pada Selasa (1/3).
-
Siapa yang diserang di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Kapan Rusia melakukan invasi? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Kapan serangan Rusia di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Kenapa serangan terjadi di Kharkiv? Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan pesawat nirawak telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa ibu kota Kyiv untuk memberlakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.
-
Apa yang terjadi pada Uni Soviet? Misi Krikalev bertepatan dengan keruntuhan dramatis Uni Soviet.
Tinkov adalah salah satu dari setidaknya 10 orang kaya di Rusia yang kehilangan status miliardernya akibat penurunan saham Rusia, dan rubel yang juga anjlok rekor terendah terhadap dolar.
Penurunan besar pada kekayaan miliarder Rusia juga dialami oleh Arkady Volozh, CEO Yandex. Saham Lukoil, produsen minyak independen terbesar di Rusia yang didirikan oleh Vagit Alekperov, juga anjlok hampir 93 persen.
Sebelum kekayaannya merosot, Oleg Tinkov menjadi salah satu orang terkaya di Rusia setelah beralih dari menjual bir dan pangsit ke bank digital Tinkoff di London Stock Exchange. Sementara kekayaannya telah menyusut, mantan miliarder itu masih memiliki koleksi La Dacha, sebuah vila mewah di California, AS dan resor ski di Pegunungan Alpen Prancis.
Oleg Tinkov juga diketahui memiliki pesawat Dassault Falcon 7X, meskipun semua pesawat Rusia sekarang dilarang masuk wilayah udara Inggris dan Eropa. Tinkov pun menarik perhatian publik ketika menjadi salah satu dari segelintir orang super kaya Rusia yang angkat bicara tentang perang.
"Orang-orang yang tidak bersalah sedang kesusahan di Ukraina sekarang, setiap hari, ini tidak terpikirkan dan tidak dapat diterima! Negara seharusnya mengeluarkan uang untuk mengobati seseorang, untuk penelitian untuk mengalahkan kanker, dan bukan untuk perang," ujar Tinkov.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia dilahirkan di Leningrad, sebuah kota yang sekarang bernama Saint Petersburg.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaLarangan ekspor solar ini sebagai pembalasan terhadap sanksi dari negara-negara Barat kepada Rusia.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaAlaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
Baca SelengkapnyaDia merupakan spekulan mata uang, investor saham asal Budapest, Hungaria.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca Selengkapnya