Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tergerus Pembangunan, Jawa Barat Kehilangan 10 Persen Lahan Pertanian Setiap Tahun

Tergerus Pembangunan, Jawa Barat Kehilangan 10 Persen Lahan Pertanian Setiap Tahun Panen padi Jarong. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menuturkan, setiap tahun terjadi penyempitan lahan pertanian akibat pembangunan. Dari data yang ada, tiap tahun Jabar kehilangan 10 persen dari total luas lahan pertanian yang ada. Kondisi ini diperburuk dengan fakta bahwa keluarga petani tidak lagi mendorong atau melahirkan anak-anaknya untuk menjadi petani.

"Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar, ada 573.842 hektare lahan pertanian. Jika 10 persen menyusut, artinya dalam setahun ada sekitar 57 hektare lahan yang menghilang. Pesatnya pembangunan ini tidak disesuaikan dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW)," ujarnya di Kota Tasikmalaya dalam perayaan Hari Krida Pertanian ke-47 Provinsi Jawa Barat, Selasa (16/7).

Untuk mengantisipasi penyusutan luas lahan pertanian di Jawa Barat, pemerintah provinsi telah membuat peraturan daerah tentang sawah abadi. Dengan peraturan tersebut, maka lahan pertanian yang memiliki potensi tinggi tidak bisa dialihfungsikan. Uu mengimbau agar seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat agar segera membuat Perda serupa dan segera menyelesaikan Perda RTRW.

"Dengan begitu orang yang ingin membangun tak bisa sembarangan. Jadi kan ada dua benteng menahan laju pembangunan di sawah bagus," katanya.

Lahan pertanian di Jawa Barat harus dijaga. Sebab status Jabar masih sebagai daerah kedua penghasil beras nasional. Dia menyebut, dari 50 persen beras yang dihasilkan se-Pulau Jawa, 18 persennya dari Jawa Barat. Dalam jangka panjang, Jawa Barat menargetkan diri menjadi lumbung padi nasional.

"Kalau persoalan pangan ini tidak sukses akan menjadi rawan karena masyarakat kan tidak makan besi dan beton, melainkan makan hasil para petani. Jadi sebanyak apapun duit kita kalau tidak ada hasil tani ya tidak akan ada gunanya," jelasnya.

Saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah berusaha mendorong lahirnya petani milenial. Salah satu cara dengan membuat sekolah menengah kejuruan pertanian di kabupaten/kota yang potensi pertaniannya tinggi. Pihaknya pun tengah memetakan daerah yang membutuhkan dan memiliki potensi hal tersebut. Selain itu, lanjut Uu, pihaknya juga akan memberikan alat pertanian modern bagi kelompok tani.

"Dengan alat pertanian yang modern akan menjadi daya tarik kaum milenial untuk masuk ke dunia pertanian, tapi harus ada regenerasi kemudian. Saat milenial dikombinasikan dengan teknologi modern, hasilnya pasti maksimal," ungkapnya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun
Penurunan Permukaan Tanah Buat Jakarta Rugi Rp10 Triliun per Tahun

Selain ekonomi, nasib 50 juta masyarakat di kawasan pesisir juga dipertaruhkan.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Sawah di Kota Malang Berkurang Drastis Bikin Kelimpungan, Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Konsumsi Beras Warganya
5 Fakta Sawah di Kota Malang Berkurang Drastis Bikin Kelimpungan, Tak Bisa Penuhi Kebutuhan Konsumsi Beras Warganya

Pemkot Malang membidik anak muda agar mau jadi petani.

Baca Selengkapnya
Ada Program Makan Bergizi Gratis, tapi Anggaran Kementan dan Luas Tanam Padi Terus Menurun
Ada Program Makan Bergizi Gratis, tapi Anggaran Kementan dan Luas Tanam Padi Terus Menurun

Anggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.

Baca Selengkapnya
Ratusan Hektare Sawah di Jateng Alami Puso akibat Kekeringan
Ratusan Hektare Sawah di Jateng Alami Puso akibat Kekeringan

Ribuan hektare sawah di 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah (Jateng) rusak akibat kekeringan. Seluas 254,1 hektare di antaranya puso atau tidak menghasilkan padi.

Baca Selengkapnya
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta
Miris Pendapatan Petani di Indonesia Masih di Bawah UMP, Rata-Rata Rp1 Juta

Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera
Zulhas: Petani di Era Orde Baru Lebih Sejahtera

"Kalau pada masa Orde Baru, 65 persen pekerja dari sektor pertanian. Sekarang 25 persen."

Baca Selengkapnya
Warga Jateng & Jabar Terbanyak Terima Ganti Rugi Pembebasan Lahan, Nilainya Triliunan
Warga Jateng & Jabar Terbanyak Terima Ganti Rugi Pembebasan Lahan, Nilainya Triliunan

Dari Januari 2023 hingga 25 Agustus 2023 kedua daerah tersebut merupakan daerah terbanyak yang menerima ganti untung.

Baca Selengkapnya
Dilema Menko AHY soal Pengadaan Lahan: Untuk 3 Juta Rumah dulu atau Cetak Sawah Baru?
Dilema Menko AHY soal Pengadaan Lahan: Untuk 3 Juta Rumah dulu atau Cetak Sawah Baru?

Terkait program pembangunan 3 juta rumah dan swasembada pangan, yang diperkirakan membutuhkan jutaan hektare lahan untuk cetak sawah baru.

Baca Selengkapnya
Ternyata Masih Banyak Bisnis Pertanian di Jakarta, BPS Ungkap Faktanya
Ternyata Masih Banyak Bisnis Pertanian di Jakarta, BPS Ungkap Faktanya

Dalam data BPS tercatat jumlah unit usaha pertanian di Indonesia sebanyak 29.360.833 unit.

Baca Selengkapnya
Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut
Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut

Saat musim kemarau seperti saat ini Waduk Jatiluhur surut hingga 10 meter.

Baca Selengkapnya
Adu Solusi Andika vs Luthfi soal Penurunan Tanah di Kendal & Demak, Siapa Paling Logis?
Adu Solusi Andika vs Luthfi soal Penurunan Tanah di Kendal & Demak, Siapa Paling Logis?

Setiap tahunnya, penurunan tanah mencapai 10 cm terjadi di Kendal dan Demak.

Baca Selengkapnya
Realisasi AUTP Triwulan III Mencapai 143,4 Ribu Hektar
Realisasi AUTP Triwulan III Mencapai 143,4 Ribu Hektar

Realisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada triwulan III sudah mencapai 143,4 ribu hektare (ha) atau Rp 20,6 miliar.

Baca Selengkapnya