Terimbas Corona, Ekspor April Turun 13,33 Persen Menjadi USD 12,19 Miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada April 2020 mengalami penurunan sebesar 13,33 persen dibanding bulan sebelumnya Maret 2020. Ekspor April tercatat sebesar USD 12,19 miliar sedangkan pada bulan sebelumnya ekspor sebesar USD 14,07 miliar.
Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai ekspor April 2020 juga tercatat alami penurunan yakni sebesar 7,02 persen. Di mana, periode April 2019, ekspor Indonesia tercatat USD 13,11 miliar.
"Berarti terjadi penurunan ekspor Indonesia sebesar 13,33 persen dan kalau kita lihat penyebabnya di sana bisa dilihat bahwa ekspor Migas kita turun, 6,55 persen sementara Ekspor nonmigas kita juga turun 13,66 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (15/5).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang terjadi pada barang Pekerja Migran Indonesia akhir 2023? Benny menjelaskan, pada masa kritis penumpukan barang Pekerja Migran Indonesia pada Desember 2023 lalu menyebabkan adanya keterlambatan, ataupun pembatasan barang mereka, diakibatkan terbitnya Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.
Khusus untuk migas catatannya bahwa pada bulan April 2020 tidak ada ekspor minyak mentah. Sementara nilai hasil minyaknya volumenya naik 26,4 persen, tetapi karena harga minyaknya yang turun tajam itu menyebabkan nilai hasil minyaknya turun 1,81 persen.
Kinerja Ekspor Menurut Sektor
Menurut sektor, ekspor seluruh komponen mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Di mana sektor pertanian tercat sebesar USD 0,28 miliar atau minus 9,82 persen secara month to month (mtm). Penurunan juga terlihat dari pertambangan dan lainnya mencapai USD 1,54 miliar atau turun minus 22,11 persen.
Sementara, penurunan juga terjadi pada industri pengolahan yang tercatat sebesar USD 9 76 miliar atau turun minus 12,26 persen.
Adapun eksppr nonmigas menyumbang sebesar 94,99 persen dari total ekspor April 2020. Di mana masing-masing sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 80,01 persen terhadap total ekspor, kemudian tambang, 12,65 persen, migas 5,01 persen dan pertanian 2,33 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaDeputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menyampaikan nilai ekspor Indonesia pada April 2024 mencapai USD 19,62 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca Selengkapnya