Terkendala data, masyarakat masih enggan manfaatkan lembaga keuangan
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa masyarakat masih enggan memanfaatkan lembaga keuangan untuk pinjaman di tengah usaha pemerintah mengembangkan inklusi keuangan. Padahal pemerintah bercita-cita mewujudkan revolusi industri keempat atau 4.0 yang berbasis digital di Indonesia.
"Yang ingin saya garis bawahi dalam diskusi ini adalah jangan lupa bahwa masyarakat kita, kalau bicara inklusif itu mungkin meminjam pun dia masih ragu-ragu. Kalau bisa jangan minjam lah. Padahal kita lagi masuk ke industri 4.0," ujar Darmin dalam diskusi Inklusi Keuangan di Kantornya, Jakarta, Rabu (14/2).
Untuk itu, Darmin mengatakan, pihaknya tengah mengkaji peran agregator atau pengumpul yang dapat mengarahkan masyarakat lebih aktif menggunakan lembaga keuangan. Sehingga nantinya masyarakat dapat mengetahui lebih luas mengenai pemanfaatan inklusi keuangan.
-
Bagaimana diskriminasi bisa dicegah? Hanya toleransi yang berperan sebagai alat untuk mempersatukan setiap perbedaan yang ada.
-
Mengapa Ganjar berdialog dengan UMKM? Kegiatan ini merupakan rangkaian safari politik Kampanye Pilpres 2024.
-
Siapa yang perlu memperhatikan fleksibilitas? 'Fleksibilitas bervariasi dari satu individu ke individu lainnya,' ungkap Marko.
-
Siapa saja yang hadir dalam diskusi? Hadir dalam diskusi ini, dari pakar hukum, politik, hak asasi manusia, pegiat anti-korupsi, akademisi, dan aktivis.
-
Apa saja tema yang diangkat? Ceramah Islam berbagai tema di bawah ini bisa dicontoh dan dijadikan inspirasi jika Anda ditunjuk mengisi sebuah acara.
-
Siapa yang hadiri diskusi Kemensos? Dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya, acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
"Kalau diperdagangan konvensional kita perlu pengumpul untuk membuka akses kepada masyarakat, terbanyak kita ikut di dinamika perdagangan. Mau beras, karet pasti ada pengumpul. Jangan-jangan dibidang ini kita juga butuh pengumpul supaya ada yang mengajak masyarakat ikut. Kalau enggak, jangan kaget kita tidak bisa cepat masuk ke area itu," jelasnya.
Darmin menambahkan, faktor lain yang menjadi penghambat dalam mewujudkan inklusi keuangan adalah regulasi terkait kelengkapan data. Hal ini seringkali menjadi persoalan besar yang dihadapi oleh pelaku financial tehnologi atau fintech.
"Kita juga paham bahwa orang fintech yang paling menghadapi persoalan ini. Bagaimana regulasinya? Terlalu ketat, mengekang inovasi, terlalu lose bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang wanprestasi. Salah satu kekurangan kita adalah soal data."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal perkembangan teknologi di ibu kota jauh lebih cepat
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menempatkan Indonesia di peringkat keempat dunia dalam jumlah populasi terbanyak yang tidak memiliki akses keuangan, di bawah India, China.
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang ditekankan oleh Cak Imin yakni tentang kepercayaan pasar terhadap pemerintah
Baca SelengkapnyaBI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi soal Masyarakat Gadaikan Sertifikat Tanah ke Bank: Jangan Beli Mobil, Dihitung Bisa Cicil Tidak
Baca SelengkapnyaRosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaNurjaman mengatakan, transaksi digital akan menghemat waktu dan mengurangi kebutuhan untuk mengunjungi bank atau tempat fisik lainnya.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan banyak masyarakat Indonesia yang sudah masuk dalam sektor keuangan, seperti menabung diperbankan, berinvestasi, dan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta agar para capres dan cawapres bisa menyampaikan gagasan sesuai dengan data yang benar.
Baca Selengkapnya