Terkendala SDM, Digitalisasi Pasar Tradisional Masih Jauh dari Harapan
Merdeka.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arif Nasrudin mengakui digitalisasi pedagang pasar masih jauh dari harapan. Upaya transformasi yang digalakkan belum bisa direalisasikan secara maksimal.
"Transformasi digital ini belum maksimal," kata Arif dalam Dialog Rabu Utama: Geliat Transaksi Setelah Vaksinasi, Jakarta, Rabu (21/4).
Percepatan yang dilakukan masih jauh dari harapan. Sebab sumber daya manusia (SDM) dan pengetahuan masyarakat pasar masih belum bisa didorong ke arah digitalisasi.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Bagaimana cara mencapai inklusi digital? Mencapai inklusi digital melibatkan berbagai upaya dan strategi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat secara keseluruhan.
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
Masyarakat pasar masih butuh sosialisasi dan pendampingan untuk mewujudkan transformasi digital. "Percepatan ini tidak sesuai karena SDM dan pengetahuan masih terbatas," kata dia.
Untuk itu, program vaksinasi menjadi salah satu harapan untuk bergerak ke arah pemulihan. Semua pihak, kata Arif sebaiknya menaruh perhatian lebih pada vaksinasi untuk masyarakat pasar.
"Ekspektasi kami ini jadi konsen semua pemangku kepentingan karena masyarakat sedang terhimpit ekonomi," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Asparindo Y. Joko Setiyanto mengatakan, sosialisasi saat ini penggunaan transaksi digital belum efektif sampai ke kalangan masyarakat bawah.
Baca SelengkapnyaPadahal perkembangan teknologi di ibu kota jauh lebih cepat
Baca SelengkapnyaBI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaIKAPPI tengah memaksimalkan pengunaan QRIS di sektor pangan. Setidaknya, saat ini ada 12,5 juta pedagang pasar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaKadin mengakui perkembangan QRIS yang begitu pesat, masih ada beberapa catatan yang jadi perhatian serius.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaSPBE menjadi faktor penting untuk mendukung operasional keseharian pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMasih sedikit warteg termasuk anggota Kowantara yang menggunakan pembayaran QRIS
Baca SelengkapnyaAlhasil, transformasi digital di Tanah Air tidak melahirkan ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaWahid setuju ada perubahan budaya dalam bertranskasi di pasar toko kelontong.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaMasih banyak UMKM Indonesia menghadapi kendala dalam adopsi teknologi digital.
Baca Selengkapnya