Ternyata Indonesia Punya Pulau Bakau Tertua di Dunia,Ada Pohon Berusia 750 Juta Tahun
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung siap menjadikan ajang Presidensi G20, untuk mempromosikan Pulau Bakau Tertua Dunia di Belitung. Pulau Langer di Desa Selat Nasik Kabupaten Belitung ini merupakan tempat tumbuhnya ekosistem bakau berusia 750 juta tahun yang disebut-sebut sebagai bakau tertua di dunia yang masih sangat alami.
"Kita akan memperkenalkan pohon-pohon bakau berusia 750 juta tahun pulau ini ke delegasi G20 nanti," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan, seperti dikutip dari Antara saat berkunjung di Pulau Langer Belitung, Sabtu (7/5).
Dia pun berharap nantinya para delegasi akan berpartisipasi menanam bakau dan koral melalui CSR setelah mengikuti agenda utama pertemuan antar menteri tingkat dunia.
-
Dimana pohon tertua di dunia berada? Sebuah pohon cemara berusia 5400 tahun disebut sebagai pohon tertua di dunia. Pohon ini merupakan pohon Cemara Patagonia dari spesies Fitzroya cupressoides yang berasal dari Chile dan Argentina Selatan.
-
Apa jenis pohon tertua di dunia? Sebuah pohon cemara berusia 5400 tahun disebut sebagai pohon tertua di dunia. Pohon ini merupakan pohon Cemara Patagonia dari spesies Fitzroya cupressoides yang berasal dari Chile dan Argentina Selatan.
-
Di mana kayu tertua itu ditemukan? Sebuah struktur kayu kuno berusia 476.000 tahun ditemukan di Air Terjun Kalambo, Zambia.
-
Di mana Taman Nasional Bunaken berada? Berbicara soal Manado, pasti tempat wisata yang banyak diketahui ialah Taman Nasional Bunaken. Sebab, keindahannya memang begitu memukau hingga ke berbagai penjuru dunia. Di lokasi ini, banyak wisatawan yang rela menunggu satu per satu untuk dapat menikmati pemandangan bawah lautnya yang eksotis.
-
Dimana hutan purba itu berada? Taman Geologi Global Leye-Fengshan yang terletak di Wilayah Otonom Zhuang Guangxi, China, diklaim oleh UNESCO sebagai “wilayah gua dan jembatan alami terpanjang di dunia“.
-
Dimana negara tertua di dunia? Negara dengan sejarah peradaban tertua di dunia adalah Mesir kuno.
"Kita masih mengupayakan akan ada menanam terumbu karang sebagai kegiatan untuk menambah aktivitas para delegasi, baik di bidang sosial kemasyarakatan, maupun dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Penanaman bibit bakau akan dipatok harga Rp7.000 per batang yang dapat dibeli dari masyarakat sekitar. Kegiatan-kegiatan ini, tentunya akan melibatkan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan juga Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Kita dengan seizin pemerintah pusat akan berkirim surat langsung kepada delegasi, agar para peserta mengikutsertakan keluarga saat berkunjung ke pulau ini," katanya.
Dia mengatakan nantinya dalam kegiatan G20 di Belitung banyak acara lain di luar kegiatan resmi, seperti pekan UMKM, mengunjungi showcase atau destinasi wisata dan pekan budaya, sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Kita ingin menjadikan G20 teramai dengan kegiatannya dan sangat banyak melibatkan masyarakat secara luas, untuk mendapatkan momen pemberdayaan masyarakat yang bekerja sama langsung dengan pemerintah, serta memelihara, dan melestarikan lingkungan bakau tertua," katanya.
Kisah Warga Banyuwangi Lestarikan Hutan Bakau, Alam Terjaga Dapat Banyak Cuan
Hutan bakau di kawasan Segara Anakan Taman Nasional Alas Purwo (TNAP), Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, masih terjaga keasriannya. Hal ini tak lepas dari kesadaran masyarakat sekitar mengenai pentingnya kelestarian hutan bakau bagi kehidupan.
Kesadaran akan pentingnya hutan bakau bagi ekosistem pesisir dilandasi oleh pengetahuan masyarakat Banyuwangi tentang fungsi hutan tersebut. Akar-akar bakau yang menghujam kuat berfungsi menahan terpaan angin dan ombak laut. Ikan dan udang juga seringkali bertelur di belukar bakau saat air laut pasang.
Sejumlah pencemaran sungai di wilayah sekitar juga bisa diserap dan kembali netral berkat pohon bakau. Boleh dikatakan, hutan bakau memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat pesisir Banyuwangi.
Banyak nelayan yang memanfaatkan Segara Anakan untuk memperoleh rezeki. Mereka tak perlu ke tengah laut untuk menangkap ikan, udang, kepiting, dan kerang.
Saat air pasang, banyak satwa laut yang terbawa masuk ke sungai. Sebaliknya, saat surut, arus balik menuju laut. Ikan-ikan mudah terjerat jala, udang-udang menyelinap di antara akar dan dedaunan yang jatuh di dasar sungai. Udang-udang ini bertelur kemudian menetaskan benur.
Nelayan di sekitar Segara Anakan tidak tergantung pada batang pohon bakau, melainkan lebih kepada fungsi keberadaan dan kelestarian tanaman tersebut.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Danau tektonik sepanjang 28 kilometer di ujung timur Provinsi Sulawesi Selatan ini dihuni oleh hewan purba.
Baca SelengkapnyaSejarah danau toba, kedalaman, dan mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPada 10 November lalu Taman Nasional Ujung Kulon di Banten ditetapkan sebagai Geopark Nasional
Baca SelengkapnyaTemuan ini memberikan informasi berharga pentingnya keberadaan hutan ini bagi suku Aborigin.
Baca SelengkapnyaJutaan tahun yang lalu, Bumiayu merupakan rumah bagi peradaban kehidupan purbakala
Baca SelengkapnyaSebuah gunung yang tergolong jenis dataran rendah di Kabupaten Natuna ini cukup kaya akan keindahan alamnya serta memiliki keunikan lain yang menarik diulas.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang sejarah Alas Purwo, sekaligus membahas tentang keadaan biologis di dalamnya, dan fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaHewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Baca SelengkapnyaSuatu kejadian, Samosir merasa lapar dan tanpa sadar ia makan makanan yang seharusnya untuk ayahnya.
Baca SelengkapnyaSebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca SelengkapnyaSelain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Baca SelengkapnyaFosil ini terawetkan dengan baik karena terkubur di dalam sedimen.
Baca Selengkapnya