Ternyata, Jepang Banyak Impor Bahan Pangan dari Indonesia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku kaget banyak negara yang tergantung dengan produk dari Indonesia. Jokowi banyak menerima telepon, mulai dari perdana menteri hingga kepala negara ketika menghentikan impor batu bara selama 2 minggu beberapa waktu lalu.
"Begitu batu bara kita setop dua minggu saja, yang telepon ke saya banyak sekali kepala negara, perdana menteri, presiden," kata Jokowi di acara Kompas 100 CEO Forum 2022 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (2/12).
"Oh ini tergantung, tergantung, tergantung, kok banyak sekali. Saya kaget juga," sambungnya.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Kenapa kuliner Jepang banyak diburu? Dengan sajian dan rasanya yang unik, menjadikan kuliner khas Jepang banyak diburu wisatawan.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
Ketergantungan negara lain terhadap produk Indonesia bukan hanya pada batu bara. Banyak negara yang juga memiliki ketergantungan terhadap produk pertanian nasional.
Salah satunya Jepang yang banyak mengimpor bahan pangan dari Indonesia. Pada bulan September 2022 lalu, nilai ekspor ke Jepang mencapai USD 2,10 miliar, menempati urutan ketiga setelah China dan Amerika Serikat.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) secara kumulatif dari Januari-September 2022, nilai ekspor migas Jepang mencapai USD 51,4 juta dan ekspor non migas sebesar USD 2,09 miliar.
Sementara itu, bila dirincikan, Jepang banyak mengimpor produk pangan dari Indonesia. Beberapa di antaranya yakni sayur-sayuran sebanyak 1.109 ton dengan nilai USD 2,12 juta. Kopi sebanyak 14.528 ton dengan nilai ekspor USD 44,26 juta.
Buah-buahan tahunan sebanyak 2.128 ton dengan nilai ekspor USD 1,02 juta. Ikan segar sebanyak 1.025 ton dengan nilai USD 5,62 juta. Kulit kerang dan lain-lain sebanyak 1.540 ton dengan nilai USD 1,39 juta.
Kemudian ada rumput laut sebanyak 1.354 ton dengan nilai USD 1,15 juta. Minyak kelapa sawit sebanyak 130.081 ton dengan nilai USD 178,45 juta. Udang dibekukan sebanyak 20.474 ton dengan nilai USD 22,84 miliar.
Mentega sebanyak 3.096 ton dengan nilai USD 13,89 juta. Roti dan kue sebanyak 6.149 ton dengan nilai USD 18,76 juta. Buah dan sayuran yang dikeringkan sebanyak 1.962 ton dengan nilai USD 2,4 juta.
Produk Pangan Lain
Selain produk-produk tersebut yang volume dan nilainya besar, ada juga produk bahan pangan lain yang diimpor Jepang dari Indonesia. Semisal jagung sebanyak 216,8 ton dengan nilai ekspor USD 89.188. Lalu biji-bijian sebanyak 841 ton dengan nilai USD 270.226, tanaman berserat sebanyak 487 ton dengan nilai USD 243.360 dan umbi-umbian sebanyak 371 ton dengan nilai USD 446.355.
Selain itu, Jepang juga mengimpor rempah-rempah dari Indonesia. Mulai dari lada putih sebanyak 824 ton dengan nilai USD 6,28 juta, lada hitam sebanyak 216 ton dengan nilai USD 1,17 juta dan lada lainnya sebanyak 3 ton dengan nilai USD 69.146.
Rempah lain yang diimpor Jepang yakni tanaman obat, aromatik dan rempah-rempah sebanyak 872 ton dengan nilai USD 6,58 juta. Cengkeh sebanyak 48 ton dengan nilai USD 193.0600.
Jepang juga mengimpor teh sebanyak 404 kilogram dengan nilai USD 5.146. Olahan kopi dan teh juga diimpor Jepang sebanyak 2.011 ton dengan nilai USD 7,5 juta. Selain itu, Jepang juga mengimpor banyak tanaman hias, tanaman semusim hingga produk-produk perikanan lainnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian Indonesia ini menggeser posisi Singapura dan Belanda.
Baca SelengkapnyaBudi menjelaskan, negara tujuan ekpor Indonesia masih didominasi oleh Amerika Serikat (AS) sebanyak 32,8 persen, China 20 persen dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPT Perikanan Indonesia mengantongi permintaan ekspor setiap bulan untuk komoditas ikan tuna loin, cakalang, gurita dan ikan layang.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaPerolehan ini lebih tinggi dibanding saat TEI ke-37 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca Selengkapnya