Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terobosan Sektor Penerbangan, Bioavtur Mulai Dikembangkan Sejak 2013

Terobosan Sektor Penerbangan, Bioavtur Mulai Dikembangkan Sejak 2013 Pertamina Tambah Pasokan Avtur Hingga 400% di Adi Soemarmo. ©2019 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia berhasil melakukan uji terbang memakai bahan bakar Bioavtur J2.4 atau avtur sawit. Dalam penerbangan ujicoba ini bahan bakar yang digunakan mengandung 2,4 persen minyak inti kelapa sawit dengan menggunakan katalis.

Sejak 2013, Kementerian Perhubungan telah menetapkan rencana aksi penurunan gas rumah kaca dengan menggunakan biovatur untuk bahan baku transportasi udara. Dalam rencana aksi tersebut telah ditetapkan penggunaan bioavtur akan ditingkatkan secara bertahap.

"Melalui keputusan Kementerian Perhubungan tahun 2013 tentang rencana aksi nasional penurunan gas rumah kaca, telah ditetapkan rencana penggunaan bioavtur dari 2 persen di tahun 2016, lalu 3 persen di tahun 2020 dan 5 persen di tahun 2025," Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Novie Riyanto dalam sambutannya di Seremoni Keberhasilan Uji Terbang CN 235 dengan Bioavtur, Tanggerang-Banten, Rabu (6/10).

Di tahun 2017 tanggal 27 Desember, Kementerian Perhubungan menggandeng Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menandatangani kesepakatan penggunaan bahan bakar nabati pada pesawat udara. Selain itu kesepakatan tersebut juga masuk dalam RNE berkelanjutan di bandar udara.

Terobosan Sektor Penerbangan

Harus diakui, kata Novie, pengembangan bioavtur untuk bahan bakar pesawat ini menjadi isu strategis. Membutuhkan teknis yang pajang untuk meyakinkan para pemangku kepentingan. Sebab bioavtur merupakan terobosan baru dalam sektor penerbangan.

"Kami sadari pengembangan bioavtur ini isu strategis, membutuh teknis panjang untuk yakinkan stakeholder karena ini terobosan baru," kata dia.

Namun, perjalanan panjang tersebut menemukan titik cerah ketika ujicoba terbang yang dilakukan berhasil. Uji terbang dilakukan pada Kamis, 9 September 2021 menggunakan Pesawat CN 235-220 Flying Test Bed (FTB) buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Dalam ujicoba tersebut dilakukan di ketinggian 10.000 kaki selama 1 jam 20 menit, sesuai dengan test sequence di sekitar Pelabuhan Ratu Sukabumi pada ketinggian 10.000 kaki.

"Kami sangat bangga kepada tim riset yang sudah menyelesaikan ini. Dengan telah berhasil uji statisik dan telah melakukan uji terbanang pada pesawat CN235 dengan hasil yang baik," kata dia.

"Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang berkolaborasi dan memastikan Indonesia sejajar dengan negara lain yang mampu produksi bioavtur dengan sumber daya kita sendiri," kata dia mengakhiri.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Targetkan Pesawat Pakai Bahan Bakar Campuran Bioavtur di 2025
Pemerintah Targetkan Pesawat Pakai Bahan Bakar Campuran Bioavtur di 2025

Tes sudah mulai dilakukan dengan pencampuran 2,4 persen bioavtur dalam komposisi bahan bakar pesawat.

Baca Selengkapnya
Sustainable Aviation Fuel Mengangkasa, Bioavtur Pertamina untuk Penerbangan Ramah Lingkungan
Sustainable Aviation Fuel Mengangkasa, Bioavtur Pertamina untuk Penerbangan Ramah Lingkungan

Pengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Baca Selengkapnya
Garuda Indonesia Terbangkan Pesawat Komersial Pertama Pakai Bahan Bakar Campuran Sawit
Garuda Indonesia Terbangkan Pesawat Komersial Pertama Pakai Bahan Bakar Campuran Sawit

Pesawat ini terbang dari Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Adi Soemarmo.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Sulap Buah Kelapa Tak Layak Konsumsi Jadi Bahan Bakar Pesawat
Pemerintah Bakal Sulap Buah Kelapa Tak Layak Konsumsi Jadi Bahan Bakar Pesawat

Saat ini buah kelapa menjadi komoditas yang potensial untuk dikembangkan menjadi bioavtur.

Baca Selengkapnya
13 Tahun Uji Coba, Bioavtur Aman untuk Penerbangan
13 Tahun Uji Coba, Bioavtur Aman untuk Penerbangan

Bioavtur dibawa pesawat terbang di atas 30-40 ribu kaki dengan temperatur -30 sampai -40 derajat Celcius

Baca Selengkapnya
Pertamina dan Garuda Indonesia Sukses Uji Terbang Gunakan Sustainable Aviation Fuel
Pertamina dan Garuda Indonesia Sukses Uji Terbang Gunakan Sustainable Aviation Fuel

Uji terbang dilakukan selama satu jam, dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.

Baca Selengkapnya
Pertamina Sustainable Aviation Fuel, Bukti Transisi Energi Industri Aviasi
Pertamina Sustainable Aviation Fuel, Bukti Transisi Energi Industri Aviasi

Pertamina SAF akan diluncurkan melalui misi kolaboratif antara Pertamina dan Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga: Indonesia Simpan SDA Berlimpah Jadi Bahan Baku Avtur Ramah Lingkungan
Pertamina Patra Niaga: Indonesia Simpan SDA Berlimpah Jadi Bahan Baku Avtur Ramah Lingkungan

Pertamina mendukung operasional penerbangan Indonesia dengan penyediaan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang.

Baca Selengkapnya
Gunakan Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Luhut Sebut Indonesia Bisa Untung Rp12 Triliun
Gunakan Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Luhut Sebut Indonesia Bisa Untung Rp12 Triliun

Indonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan.

Baca Selengkapnya
SPBU Pertamina Bakal Tampung Minyak Jelantah, Untuk Apa?
SPBU Pertamina Bakal Tampung Minyak Jelantah, Untuk Apa?

Ide untuk membuat bioavtur anyar ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya pasokan minyak jelantah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menhub Pertimbangkan Pakai Avtur Ramah Lingkungan
Menhub Pertimbangkan Pakai Avtur Ramah Lingkungan

Upaya menciptakan bahan bakar aviasi ramah lingkungan (SAF) bukan hanya menjadi inovasi semata.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Perintah Jokowi, Blak-blakan Proyek Besar Sulap Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat
VIDEO: Perintah Jokowi, Blak-blakan Proyek Besar Sulap Kelapa Jadi Bahan Bakar Pesawat

Jokowi mengatakan, Indonesia merupakan produsen kelapa, kedua terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya