Tertinggi di dunia, urbanisasi RI timbulkan kesenjangan sosial
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Taufik Widjoyono mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat urbanisasi tertinggi di dunia. Bahkan diperkirakan pada 2025, sebanyak 60 persen populasi penduduk Indonesia akan berada di kota-kota kelas menengah.
Menurutnya, urbanisasi telah memberikan dampak positif dan negatif ke masyarakat. Salah satunya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan Produk Domestik Bruto (PDB) karena banyaknya lapangan kerja yang tersedia.
"Namun urbanisasi juga mengakibatkan kemacetan, banjir, dan sistem kepadatan penduduk. Oleh karena itu perlu afirmatif action dalam pembangunan ekonomi," kata Taufik di Jakarta, Selasa (14/6).
-
Apa yang terjadi pada proporsi penduduk Indonesia usia 65 tahun ke atas di tahun 2045? Di tahun 2020, proporsi jumlah penduduk kelompok ini hanya 6,16 persen. Namun di tahun 2045 akan menjadi 16,03 persen.
-
Siapa yang diprediksi akan menggantikan Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak? Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 sebanyak 342 juta jiwa, maka posisi Indonesia bisa terancam digantikan oleh Nigeria dan Pakistan.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
-
Dimana pemukiman padat di Jakarta Barat? Pemukiman di daerah Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebun Jeruk ini misalnya.
-
Kapan jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa? Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 324 juta jiwa di 2045 mendatang.
-
Mengapa jumlah penduduk Indonesia diprediksi terus melambat? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun. Artinya jumlah penduduk Indonesia terus melambat setiap tahun
Dengan demikian, pihaknya akan terus merancang tata kota dengan infrastruktur yang ramah lingkungan, dan bisa memberikan keseragaman kepada masyarakat. Mengingat, urbanisasi juga memberikan dampak kesenjangan (gini ratio) di kota-kota besar di Indonesia.
Taufik mengaku pihaknya sudah merancang rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menyediakan fasilitas lengkap. Selain itu, pihaknya juga tengah merancang green city dan efek gas rumah kaca, di mana program ini bukan hanya fasilitas ruang hijau tapi juga tata kota terpadu.
"Kami ingin memberikan akses universal untuk air bersih dan sanitasi. Rencana kami 10 juta perumahan, dan sanitasi," pungkasnya. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah kelas menengah di Indonesia pada tahun 2023 tercatat 52 juta jiwa atau 18,8 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, jumlah kelas menengah terbukti terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaMensos Risma ditanya Komisi VIII DPR cara menangani fenomena masyarakat kelas menengah yang rentan mengalami turun kelas
Baca SelengkapnyaMeningkatnya penduduk di kota diharapkan bisa membawa energi dan ekonomi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaTingkat ketimpangan pengeluaran si-kaya dan miskin yang diukur menggunakan rasio gini naik menjadi 0,388 pada Maret 2023.
Baca SelengkapnyaKekayaan global di negara-negara berkembang akan menembus batasan 30 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.
Baca SelengkapnyaPengeluaran terbesar kelas menengah umumnya berasal dari sektor makanan, diikuti oleh perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi ditargetkan capai 6-7 persen di 2045.
Baca SelengkapnyaSaat ini jumlah kelas menengah masih sebesar 17,13 persen dari total populasi masyarakat.
Baca Selengkapnya