Terungkap, Ini 4 Alasan Orang Indonesia Masih Percaya Dukun Pengganda Uang
Merdeka.com - Masyarakat baru-baru ini dihebohkan dengan kasus pembunuhan bermotif penggandaan uang di Banjarnegara, Jawa Tengah yang dilakukan oleh seorang dukun, yakni Slamet Tohari alias Mbah Tohari. Hingga kini, korban yang ditemukan tercatat sebanyak 12 orang akibat penipuan penggandaan uang tersebut.
Pengamat Sosiologi Universitas Gadjah Mada, AB Widyanta menyebut ada 4 faktor utama membuat masyarakat masih percaya kepada penggandaan uang yang dilakukan oleh peramal atau dukun.
Adapun keempat faktor tersebut di antaranya yaitu, Messianic komplek yaitu mereka memiliki kepercayaan bahwa ada ratu adil yang akan menyelamatkan kesusahan hidupnya yang akan meringankan seluruh penderitaan hidup, termasuk untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan di hidupnya.
-
Kenapa orang percaya hantu? Dalam masa-masa penuh ketidakpastian banyak orang cenderung beralih pada agama, dan penelitian menunjukkan bahwa hal ini juga berlaku untuk kepercayaan paranormal. Alasannya sederhana, ketika kita merasa stres, otak kita akan mencari cara untuk memaknai dunia dan menenangkan diri. Dan jika benar, maka lonjakan konsumsi konten tentang hantu selama pandemi Covid bukanlah hal yang mengejutkan.
-
Kenapa tradisi upah-upah dilakukan? Tujuan utama dari diadakannya tradisi ini adalah untuk mengembalikan tondi ke individu atau kelompok yang diberikan upah-upah.
-
Kenapa mitos penting dalam masyarakat? Mitos juga dapat mengandung pesan moral, nilai-nilai, atau norma-norma sosial yang dipegang oleh masyarakat tertentu.
-
Bagaimana mitos berkembang di masyarakat? Berkembangnya cerita-cerita mitos dalam masyarakat merupakan fenomena yang wajar di sepanjang sejarah manusia. Ini merupakan bagian dari warisan budaya, di mana cerita di masyarakat selalu beradaptasi dan berkembang seiring waktu.
-
Dimana tradisi kalung uang ada? Namun, keunikan ini tidak hanya dimiliki oleh Madura. Sebuah tradisi serupa juga terjadi di wilayah Jawilan, Banten, dengan tradisi Paculan.
"Itu keyakinan yang diyakini oleh banyak orang di negara ini, itu indikasinya dia itu selalu mencari sosok-sosok yang meringankan hidupnya itu, meringankan kemiskinan itu. itu menjadi dasar dari orang-orang yang berpikiran seperti itu," ujar AB Widyanta, kepada Merdeka.com, Kamis (6/4).
Selanjutnya, Kultus Individu yakni setelah orang itu memposisikan seseorang untuk dijadikan sosok yang dikagumi dan dipercaya dan bisa diandalkan, maka orang yang mau menggandakan uang ini mengkultuskan sosok tersebut.
"Nah kultus individu itu apa yang diperintahkan oleh si pengganda uang atau dukun itu segalanya perintahnya akan diikuti, itu artinya sudah menaruh kepercayaan secara total kepada sosok dukun ini, maka segala perintahnya di ikuti," terang dia.
Kemudian, cara pikir instan yang anti proses, artinya dia memiliki cara pikir serba instan dan beranggapan bahwa sosok yang dia percayai bisa diandalkan, sehingga dirinya tidak akan berusaha keras untuk mendapatkan uang tanpa bekerja keras.
"Bahwa yang mendapatkan uang itu ya harus bekerja keras jadi memang orang-orang yang ingin mendapatkan kekayaan secara instan tidak mau jerih payah, dan hanya bermalas-malasan jadi pada intinya dia mau bergaya hidup mewah, berkehidupan pokoknya nggak mau kesulitan itu artinya mau mencari kemudahan hidup secara instan," kata dia.
Terakhir, perilaku hidup yang suka spekulasi atau gambling. Menurutnya, mereka seperti penjudi yang mengadu nasib. "Itu keempat faktor tadi menjadi satu jadi semacam ada suanasa kebatinan yang keempat hadir lalu ya sudah lah pasrah saja, maka segala perintah dukunnya tadi itu di ikuti," tuturnya.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk saling mengingat jika ada orang disekitarnya atau kerabat terdekat yang mempercayai hal-hal tersebut untuk diingatkan kembali. "Jadi ini praktik dari dukun sendiri, tahu bahwa orang ini mudah untuk dikelabui mudah untuk ditipu, diperalat maka yang sudah timbullah korban- korban, artinya gimana caranya untuk menghindari muncul korban-korban serupa," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menanam pohon pepaya di depan rumah tidak dianjurkan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaRegenerasi menjadi isu utama di balik makin menyusutnya jumlah kelompok penghayat kepercayaan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSetiap pecahan rupiah termasuk uang logam merupakan mata uang yang menggambarkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaHal ini yang menurut ilmuwan menjadi alasan manusia takut hantu.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaTercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaKisah ini berkembang luas di masyarakat. Masyarakat ada yang percaya ada juga yang tidak.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPara ahli pengobatan tradisional atau dukun di Desa Giri Jaya Sukabumi memiliki spesifikasi dan keahliannya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMitos potong rambut di malam hari tidak memiliki bukti ilmiah.
Baca SelengkapnyaSebagian besar orang-orang percaya hantu. Namun ada pendapat secara ilmiah yang bisa menjelaskan perkara ini.
Baca Selengkapnya