Terungkap, Ini 7 Alasan Maskapai Lion Air Kerap Delay

Merdeka.com - Manajemen Lion Air Group buka suara terkait penyebab keterlambatan penerbangan atau delay yang kerap dialami maskapainya. Manajemen mencatat, terdapat tujuh faktor yang membuat Lion Air Group terpaksa melakukan delay.
"Maskapai penerbangan terus berusaha mengurangi keterlambatan dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang. Namun, penting untuk memahami bahwa terkadang keterlambatan penerbangan adalah hal yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari industri ini," kata Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya di Jakarta, Senin (12/6).
Faktor pertama penyebab delay yang dialami maskapai Lion Air Group disebabkan oleh cuaca kurang baik. Hujan deras, kabut tebal, badai petir, angin atau kondisi cuaca ekstrem lainnya bisa mempengaruhi keamanan penerbangan.
"Maskapai akan menunda atau membatalkan penerbangan jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk terbang dengan aman," jelas Danang.
Kedua ialah penumpang tidak disiplin. Penumpang harus mengikuti aturan maskapai penerbangan, tindakan melanggar aturan seperti bercanda soal bom, tidak ada surat kesehatan saat sakit dapat menyebabkan keterlambatan penerbangan.
Ketiga, penumpang terlambat. Sebab, jika penumpang terlambat dan pesawat harus menunggu mereka, maka jadwal penerbangan akan terganggu.
Keempat, barang bawaan melebihi kapasitas. Jika penumpang membawa barang melebihi kapasitas maka diperlukan waktu bagi awak kabin untuk membantu penumpang untuk menyusun barang bawaan mereka dengan aman dan efisien.
"Kapasitas bagasi kabin yang diizinkan adalah maksimum 7 kilogram (kg) terdiri 1 item barang bawaan untuk setiap penerbangan. Maskapai harus mengatur ulang bagasi penumpang yang melebihi kapasitas, yang membutuhkan waktu tambahan sebelum pesawat bisa berangkat," ucap Danang.
Selanjutnya
Kelima, keterlambatan pesawat sebelumnya. Jika pesawat mengalami keterlambatan sebelumnya seperti karena faktor cuaca atau kondisi lain, maka penerbangan berikutnya dengan pesawat tersebut juga akan terlambat.
"Keterlambatan dalam suatu penerbangan bisa mempengaruhi jadwal penerbangan selanjutnya," terang Danang.
Keenam ialah gangguan teknis. Maskapai memprioritaskan keamanan dan kelayakan pesawat, sehingga perbaikan secara tidak berjadwal harus dilakukan sebelum penerbangan dilanjutkan.
Ketujuh, faktor operasional lainnya. Contohnya adalah kepadatan lalu lintas udara yang menyebabkan antrean lepas landas dan mendarat, pembatasan yang diberlakukan di bandar udara, atau pemogokan (demo) di suatu wilayah yang mampu mempengaruhi operasional maskapai penerbangan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya