Terungkap, Ini Alasan Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,25 Persen
Merdeka.com - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 November 2022 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) atau suku bunga acuan sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengakui bahwa kenaikan tersebut cukup tinggi. Namun, Bank Indonesia tidak memiliki pilihan lain selain menaikkan suku bunga, guna menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi.
"Kemarin Bank Indonesia menaikkan kembali suku bunga kita 50 basis poin sehingga sekarang ada di 5,25 persen, cukup tinggi. Kita juga noted bahwa kenaikan merupakan pilihan terakhir dari kebijakan yang kita miliki, karena kita tentunya sadar bahwa stabilitas itu harus berjalan bersama dengan pertumbuhan ekonomi," ungkapnya dalam acara Flagship Event Diseminasi Laporan Nusantara, serta Launching Buku Kajian Manufaktur dan Pariwisata, Jumat (18/11).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus di atas 7%? 'Kalau kita mau menuju Indonesia emas, pertumbuhan ekonomi kita harus di atas 7 persen. Pendapatan per kapita kita harus di atas 10 ribu dolar AS. GDP kita harus 5-6 terbesar di dunia. Oleh karena itu dibutuhkan mesin pendongkrak ekonomi,' ujar Bahlil saat Kuliah Umum di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (17/7).
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana Banyuwangi kendalikan inflasi? Diketahui, pemerintah pusat tahun ini memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar Rp 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Insentif tersebut diberikan kepada daerah-daerah yang berkinerja baik berdasarkan penilaian Kementerian Dalam Negeri.
Menurut dia, momentum pemulihan harus dijaga dengan baik. Bank Indonesia melihat suku bunga merupakan salah satu dari sekian kebijakan dalam amunisi kebijakan yang dipilih.
"Inilah kalau saya kembali mundur kepada bagaimana G20 menggunakan kebijakan secara lengkap, bauran tidak hanya mengandalkan kepada satu kebijakan dalam mengaddress kondisi yang jangka pendek ini," ujarnya.
Bank Indonesia mencatat realisasi inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di seluruh wilayah melanjutkan peningkatan pada triwulan III-2022, meski perkembangan terkini menunjukkan inflasi lebih rendah dari perkiraan.
Kendati demikian, pada keseluruhan 2022, inflasi IHK diperkirakan lebih rendah dari prakiraan awal kendati masih lebih tinggi dari batas atas sasaran inflasi 3,0 plus minus 1 persen.
Faktor Mempengaruhi
Perkiraan ini dipengaruhi oleh tekanan inflasi dari sisi permintaan yang diperkirakan masih berlanjut secara gradual, ekspektasi inflasi yang lebih tinggi, serta dampak lanjutan (second round effect) dari kenaikan harga BBM.
"Oleh karena itu, memang bagaimana misalnya masalah inflasi jangan gunakan kebijakan suku bunga kalau sumber masalah inflasinya bukan dari permintaan, kalau dari sisi supply akan menjadi sayang kalau kita menaikkan suku bunga untuk inflasi yang justru akan overkill pada pertumbuhan," jelasnya.
Begitupun jika permasalahannya disebabkan likuiditas maka Bank Indonesia terlebih dahulu melakukan normalisasi likuiditas sebelum menaikkan suku bunga. Itulah yang disepakati secara global dari G20.
"Dan ini juga menjadi dasar kita bagaimana mix policy kita lakukan selama ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata ini alasan Bank Indonesia masih tahan suku bunga acuan di tengah penurunan inflasi.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca SelengkapnyaPerry menjelaskan keputusan ini diambil agar tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability.
Baca Selengkapnya