Terungkap, Ini Penyebab Banyak Smelter di Indonesia Dimiliki Pihak Asing
Merdeka.com - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia membeberkan alasan banyaknya smelter yang dibangun di Indonesia milik perusahaan asing. Salah satunya karena perbankan nasional yang sulit memberikan kredit atau pembiayaan kepada para pengusaha dalam negeri.
"Kenapa smelter banyak punya orang asing? Karena perbankan nasional tidak membiayai smelter dengan baik, makanya diambil asing," ungkap Bahlil dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Investasi, Jakarta, Kamis (16/2).
Bahlil mengungkapkan, perbankan nasional baru memberikan kredit jika equity yang didapat sekitar 30-40 persen. Sementara itu, bank asing memberikan equity kepada pengusahanya hanya 10 persen.
-
Siapa saja bank yang terlibat? Bank Rakyat Indonesia, Bank Katimtara, Bank Perkreditan Rakyat merupakan perbankan yang turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi Penguatan Modal tersebut.
-
Kenapa Perseroan Terbatas memiliki permodalan dari saham? Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
-
Siapa yang menerima aset eks BLBI? Aset-aset sitaan itu diberikan kepada Mahkamah Agung, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Intelijen Negara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Badan Pusat Statistik (BPS), dan Ombudsman RI.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Bagaimana aset BLBI dimanfaatkan? 'Lahan yang dilakukan hibah tersebut antara lain diperuntukan sebagai gedung kantor pelayanan, rumah dinas, laboratorium, kampus politeknik negeri, hingga gedung penyimpanan barang bukti,' ujar Hadi dalam acara penyerahan aset eks BLBI di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (5/7).
-
Apa yang di paparkan oleh Menteri Bahlil? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi dan pertumbuhan ekonomi dalam acara 'Trinegah Political and Economic Outlook 2024', Jakarta, Rabu (31/1).
Hal inilah yang membuat pengusaha dalam negeri memilih menggunakan uangnya untuk investasi yang lain ketimbang memiliki smelter sendiri. Sebagai informasi, equity merupakan besaran uang pengembalian saham oleh investor yang digunakan untuk pengembangan usaha.
"Kalau equity 30 persen-40 persen equity dari mana orang muka hitam kaya saya punya smelter. Kalau punya duit segitu ya mending buat tempat lain," kata dia.
Akibatnya, banyak smelter dibangun menggunakan dana asing yang berasal dari investor asing. Namun, izin usahanya tetap milik pengusaha dalam negeri.
Bahlil menjelaskan, investor yang datang ke Indonesia membawa uang dan teknologi hilirisasi. Sementara orang Indonesia memiliki izin usaha pertambangan (IUP)-nya. Sehingga terciptakan kolaborasi diantara keduanya
"IUP ini punya orang Indonesia tapi smelter punya asing," kata dia.
Bahlil menambahkan, pembangunan smelter yang tidak bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mengingat pembangunan smelter membutuhkan anggaran yang menyentuh angka triliunan. Makanya, agar Indonesia bisa membangun smelter butuh kerja sama dari pihak swasta yang memiliki dana dan teknologi.
"Jadi keliru kalau IUP dikasih ke asing, tapi kalau smelter punya asing itu baru benar," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga bilang, aturan penempatan DHE SDA (Sumber Daya Alam) telah ditetapkan mulai 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaSalah satu pendorong pertumbuhan kredit pada September 2023 adalah kredit investasi yang tumbuh 11 persen yoy.
Baca SelengkapnyaPerbankan juga menghadapi sejumlah kendala agar bisa masuk ke proyek nikel, termasuk keperluan atas modal dan human capital.
Baca SelengkapnyaKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui bahwa mayoritas pengolahan dan pemurnian atau smelter nikel di Indonesia bekerjasama dengan China.
Baca SelengkapnyaNantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaAlasan pemerintah membatasi investasi asing masuk dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPelemahan harga nikel di pasaran global justru jadi peluang untuk pemasukan investasi lebih kuat bagi Indonesia.
Baca Selengkapnya