Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Terungkap, Ini Penyebab Banyak Smelter di Indonesia Dimiliki Pihak Asing

Terungkap, Ini Penyebab Banyak Smelter di Indonesia Dimiliki Pihak Asing Smelter. ©Liputan6.com

Merdeka.com - Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia membeberkan alasan banyaknya smelter yang dibangun di Indonesia milik perusahaan asing. Salah satunya karena perbankan nasional yang sulit memberikan kredit atau pembiayaan kepada para pengusaha dalam negeri.

"Kenapa smelter banyak punya orang asing? Karena perbankan nasional tidak membiayai smelter dengan baik, makanya diambil asing," ungkap Bahlil dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Investasi, Jakarta, Kamis (16/2).

Bahlil mengungkapkan, perbankan nasional baru memberikan kredit jika equity yang didapat sekitar 30-40 persen. Sementara itu, bank asing memberikan equity kepada pengusahanya hanya 10 persen.

Orang lain juga bertanya?

Hal inilah yang membuat pengusaha dalam negeri memilih menggunakan uangnya untuk investasi yang lain ketimbang memiliki smelter sendiri. Sebagai informasi, equity merupakan besaran uang pengembalian saham oleh investor yang digunakan untuk pengembangan usaha.

"Kalau equity 30 persen-40 persen equity dari mana orang muka hitam kaya saya punya smelter. Kalau punya duit segitu ya mending buat tempat lain," kata dia.

Akibatnya, banyak smelter dibangun menggunakan dana asing yang berasal dari investor asing. Namun, izin usahanya tetap milik pengusaha dalam negeri.

Bahlil menjelaskan, investor yang datang ke Indonesia membawa uang dan teknologi hilirisasi. Sementara orang Indonesia memiliki izin usaha pertambangan (IUP)-nya. Sehingga terciptakan kolaborasi diantara keduanya

"IUP ini punya orang Indonesia tapi smelter punya asing," kata dia.

Bahlil menambahkan, pembangunan smelter yang tidak bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Mengingat pembangunan smelter membutuhkan anggaran yang menyentuh angka triliunan. Makanya, agar Indonesia bisa membangun smelter butuh kerja sama dari pihak swasta yang memiliki dana dan teknologi.

"Jadi keliru kalau IUP dikasih ke asing, tapi kalau smelter punya asing itu baru benar," kata dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Diprotes Pengusaha, Airlangga Ngotot Dana Hasil Ekspor Wajib Disimpan di Dalam Negeri
Diprotes Pengusaha, Airlangga Ngotot Dana Hasil Ekspor Wajib Disimpan di Dalam Negeri

Airlangga bilang, aturan penempatan DHE SDA (Sumber Daya Alam) telah ditetapkan mulai 1 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Miris, Sri Mulyani Catat 29,2 Juta UMKM Belum Tersentuh Akses Kredit Bank
Miris, Sri Mulyani Catat 29,2 Juta UMKM Belum Tersentuh Akses Kredit Bank

Sebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023
OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 8,9 Persen di September 2023

Salah satu pendorong pertumbuhan kredit pada September 2023 adalah kredit investasi yang tumbuh 11 persen yoy.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ajak Bank Investasi di Smelter Nikel, Ekonom BCA Ungkap Sejumlah Tantangan
Bahlil Ajak Bank Investasi di Smelter Nikel, Ekonom BCA Ungkap Sejumlah Tantangan

Perbankan juga menghadapi sejumlah kendala agar bisa masuk ke proyek nikel, termasuk keperluan atas modal dan human capital.

Baca Selengkapnya
Ternyata, 90 Persen Smelter Nikel di Indonesia Kerja Sama dengan China
Ternyata, 90 Persen Smelter Nikel di Indonesia Kerja Sama dengan China

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengakui bahwa mayoritas pengolahan dan pemurnian atau smelter nikel di Indonesia bekerjasama dengan China.

Baca Selengkapnya
Dijual ke Arab Saudi dan Singapura, 49 Persen Saham Bandara Kertajati Bakal Dikuasai Asing
Dijual ke Arab Saudi dan Singapura, 49 Persen Saham Bandara Kertajati Bakal Dikuasai Asing

Nantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas milik PT BIJB tersebut, maksimal 49 persen.

Baca Selengkapnya
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi
Literasi Keuangan Rendah, Kesenjangan Kredit Fintech Masih Tinggi

Kesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ungkap Alasan Pemerintah Rem Investasi Asing Masuk IKN Nusantara
Bahlil Ungkap Alasan Pemerintah Rem Investasi Asing Masuk IKN Nusantara

Alasan pemerintah membatasi investasi asing masuk dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun
Data OJK: Kredit Perbankan Tumbuh 10,85 Persen per September 2024, Nilai Total Mencapai Rp7.579 Triliun

Berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi tumbuh tertinggi yaitu sebesar 12,26 persen.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Meski Harga Terus Merosot, Investasi Hilirisasi Nikel Tetap Diincar Bank Dalam Negeri
Meski Harga Terus Merosot, Investasi Hilirisasi Nikel Tetap Diincar Bank Dalam Negeri

Pelemahan harga nikel di pasaran global justru jadi peluang untuk pemasukan investasi lebih kuat bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya