Terungkap, Ini yang Bikin Masyarakat Indonesia Malas Liburan di Dalam Negeri
Merdeka.com - Jelang libur lebaran, masyarakat Indonesia pada umumnya menghabiskan waktu libur untuk berwisata. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kebiasaan masyarakat Indonesia melancong ke luar negeri untuk berlibur.
Merujuk data dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sekitar 12 juta warga negara Indonesia justru melancong ke luar negeri dibandingkan berwisata ke dalam negeri.
Cendekiawan Pariwisata, Azril Azharari menilai pemerintah lalai mengelola wisatawan domestik. Dibandingkan fokus memanfaatkan potensi wisata nusantara, pemerintah dianggap terlalu memprioritaskan wisata asing, atau wisata inbound.
-
Dimana orang biasanya liburan? Dunia ini enggak hanya seluas meja kerja. Kamu harus ambil cuti untuk liburan segera.
-
Dimana liburan dilakukan? Last week, I went to a traditional market to buy some daily needs.
-
Siapa yang sering liburan ke luar negeri? Tidak hanya menikmati dinner romantis atau kencan manis, Andrew dan Nana juga sering menghabiskan waktu dengan berlibur ke luar negeri bersama.
-
Kenapa orang mudik saat Lebaran? Pantun ini seringkali menyiratkan makna tentang kebersamaan, kerinduan, serta harapan untuk bertemu kembali dengan keluarga tercinta di kampung halaman.
-
Kenapa orang mudik saat lebaran? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran. Biasanya, mereka yang hidup di perkotaan akan kembali ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga.
-
Dimana warga berlibur? Sejumlah pengunjung tampak meramaikan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Kamis (8/2/2024). Libur panjang Isra Mikraj dan Tahun baru Imlek 2024 dimanfaatkan sejumlah warga untuk berekreasi di Monas.
"Inilah kesalahan dari pemerintah yang tidak memperhitungkan orang ke luar negeri," ujar Azril kepada merdeka.com, Senin (3/4).
Sejak lama pemerintah tidak cukup baik untuk mengelola minat wisata dalam negeri. Salah satu contoh, harga tiket pesawat destinasi wisata lokal sangat mahal. Sebagai contoh, dia membandingkan tiket pesawat rute Jakarta menuju Manado atau Raja Ampat, dengan Jakarta menuju Singapura.
Dari tujuan tersebut, tiket penerbangan ke Singapura jauh lebih murah dibandingkan dengan Manado. Padahal, agar wisata nusantara dapat memanfaatkan pariwisata dalam negeri yaitu biaya yang ekonomis.
"Tiket dari Jakarta ke Singapura itu sangat murah dibanding ke Aceh, Manado, atau bahkan Raja Ampat. Masyarakat tentu memilih biaya akomodasi yang murah," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga dinilai tidak cukup agresif menyediakan wisata berbelanja. Azril berujar, bahwa kebanyakan masyarakat Indonesia berlibur ke luar negeri khususnya Singapura adalah untuk berbelanja.
Memang Indonesia memilik wisata berbelanja di beberapa kota, namun tidak cukup gencar untuk menarik minat masyarakat terhadap produk-produk tersebut.
"Indonesia sebenarnya sudah ada pusat pusat wisata belanja, tapi kan yang dicari branded, thrifting saja di kita carinya yang branded. Pemerintah bisa melakukan intervensi apa yang kalian beli di Singapura, di Indonesia juga ada dengan harga sama atau selisih sedikit," sambungnya.
Faktor lainnya adalah akses transportasi dan petunjuk arah. Dia menilai bahwa pemerintah kurang peka terhadap kemudahan akses transportasi umum bagi wisatawan.
Padahal, menurutnya, transportasi umum menjadi satu dari sekian faktor yang mendukung keberhasilan wisata dalam negeri. Dengan kemudahan transportasi dan petunjuk arah, wisatawan tidak akan khawatir tersesat.
"Kemudahan transportasi sangat menentukan kenyamanan berwisata, kalau ada biaya yang murah mengapa kita harus naik taksi," ucapnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, percuma memasarkan sesuatu kepada investor tetapi penyelesaian masalah dalam negeri belum selesai.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Barat ini pun melakukan pengecekan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAda faktor yang belum terselesaikan hingga WNI sering berobat ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaKata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet
Baca SelengkapnyaHari normal, desa Penglipuran di Bali dikunjungi 2.000-3.000 orang per hari . Saat Lebaran, mencapai 6.000 orang per hari.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara Asia bahkan menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia liburan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaHari kedua lebaran, Presiden Jokowi mengunjungi anak-cucu di Medan,
Baca SelengkapnyaThailand dan Vietnam menjadi kompetitor berat bagi Indonesia di sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Indonesia, pertokoan tutup dan pusat kota sepi saat liburan nasional.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyatakan, tidak pernah Jokowi kunker ke daerah untuk kepentingan pemilu 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, kebebasan dan demokrasi di negeri ini malah digunakan untuk melampiaskan kedengkian dan fitnah.
Baca Selengkapnya