Tetap Mengaspal Bermodal Harapan
Merdeka.com - Kehadiran virus corona menciptakan nestapa bagi pekerja informal atau yang berpenghasilan harian. Bagaimana tidak, minimnya aktivitas ekonomi membuat pekerja golongan ini gigit jari.
Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda), Igun Wicaksono, mengungkapkan hingga kini sebagian besar pekerja ojek online (ojol) masih memaksakan bekerja. Berharap masih ada penumpang yang menggunakan jasanya. Baik untuk antar suatu tempat atau pun memesan makanan.
"Sebagian besar masih bekerja sih, masih perlu penghasilan harian kita masih kerja. Karena kalau diam di rumah mereka tidak bisa dapat makan nanti," ujarnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (30/3).
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Bagaimana driver ojol membantu? Kemudian, seorang driver ojol datang dari arah belakang dan langsung memberikan helm pribadinya. Hal tersebut juga disadari oleh petugas Dishub yang memantau.'Terima kasih kepada bapak ojol yang sudah memberikan helm kepada mbaknya.
-
Siapa yang membantu sang driver ojol? Warga di lokasi yang mengetahui seketika bereaksi. Mereka kompak memberi bantuan dengan membeli orderan sang ojol.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
-
Bagaimana warga membantu sang driver ojol? Saat itu juga, diketahui warga berhasil mengumpulkan uang sejumlah Rp277 ribu.
"Jadi temen-temen memaksakan diri bekerja dengan berharap masih ada order, baik itu makanan, penumpang. Meskipun sudah sangat turun, tapi masih ada penumpang, ya turunnya besar sekali sampai 80 persen," jelasnya.
Igun mengungkapkan penerapan work from home (WFH) sejauh ini sudah membuat penghasilan ojol menurun drastis hingga 50-80 persen.
"Iya sangat, sangat anjlok penghasilan kami ini, sekarang sudah 50-80 persen penghasilan kami anjlok khususnya penumpang. Tapi ada kenaikan dalam pemesanan makanan, cuma naiknya tidak signifikan cuma 20 persen," ujarnya.
Minimnya kenaikan pemesanan antar makanan dikarenakan pusat pebelanjaan dan kuliner juga tutup. Jadi merchant-merchant atau mitra makanan yang bekerja sama dengan perusahaan ojol juga banyak yang tutup.
"Jadi penghasilan kita turun drastis," ungkapnya.
Tidak Keberatan Lockdown Asal Pemerintah Menjamin Pemenuhan Kebutuhan Hidup
Ojek online tidak keberatan jika lockdown diterapkan. Terpenting dia meminta pemerintah memberikan kompensasi bantuan pangan untuk menunjang hidup selama lockdown.
"Andaikan kalau dilockdown kita berharap pemerintah daerah dan pusat memberikan kompensasi ekonomi kepada kami ini. karena kami penghasilannya dari pekerjaan sehari-hari secara mengojek. Yang kami butuhkan pangan dalam bentuk sembako ataupun bentuk lainnya seperti tunai, yang bagi kami bisa digunakan untuk menyambung hidup sehari-hari," kata Igun.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka memastikan akan tetap bekerja seperti biasa, tidak mematikan aplikasi, agar penumpang tidak dirugikan.
Baca SelengkapnyaMenurut Menhub Budi, perlu ada ketentuan dalam UU mengenai perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi ojol.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaPrabowo-Gibran berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan ojek online.
Baca SelengkapnyaPekerjaan di sektor gig, rentan terhadap ketidakstabilan pendapatan dan kurangnya jaminan sosial.
Baca SelengkapnyaMeski banyak rintangan dilalui tapi driver ojol selalu bekerja dengan sepenuh hati. Simak yuk!
Baca SelengkapnyaDemo tersebut bakal dilaksanakan Istana Negara dan berapa kantor Ojol
Baca SelengkapnyaPenyedia aplikasi Ojol biasanya memberikan skema tertentu yang dianggap sebagai pengganti THR.
Baca SelengkapnyaAksi unjuk rasa ini menuntut persoalan mengenai tarif di mana potongan yang dibebankan kepada mitra driver mencapai 20 persen hingga 30 persen.
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol banjir sorotan usai bagikan 'oleh-oleh ke penumpang. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca Selengkapnya