The Fed kembali naikkan suku bunga acuan
Merdeka.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed) kembali menaikkan suku bunga pada Rabu. Kenaikan suku bunga ini sudah diperkirakan oleh analis dan ekonom.
Dengan adanya kenaikan suku bunga ini menandakan tonggak pergeseran kebijakan Bank Sentral AS dari yang awalnya pelonggaran kebijakan moneter untuk memerangi krisis keuangan dan resesi pada 2007-2009 menjadi pengetatan kebijakan moneter.
Dalam kenaikan suku bunga pada Juni ini, the Fed mematok di kisaran 1,75 persen hingga 2 persen. Bank Sentral AS mengesampingkan janji sebelumnya bahwa mereka akan terus menahan suku bunga di kisaran rendah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
"Perekonomian sudah berjalan dengan baik," jelas Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell dalam konferensi pers usai Rapat Komite Pasar Terbuka (Federal Open Market Committee).
"Seluruh indikasi ekonomi menunjukkan perbaikan. data tenaga kerja, inflasi dan lainnya sesuai dengan perkiraan," jelas dia.
Ekspektasi ekonomi yang sudah baik menjadi pendorong Bank Sentral AS untuk menaikkan suku bunga sebanyak 7 kali sejak 2015 lalu.
Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang cerah ini menjadi landasan bank the Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan awal pada beberapa bulan mendatang. Diperkirakan akan ada dua kali kenaikan lagi pada tahun ini.
Bank Sentral AS memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS akan berada di kisaran 2,8 persen pada tahun ini. Perkiraan ini lebih tinggi dari prediksi sebelumnya. Sedangkan untuk tahun depan, the Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di angka 2,4 persen.
Untuk inflasi akan ada di angka 2,1 persen untuk tahun ini dan akan berada di angka yang sama di tahun-tahun berikutnya sampai dengan 2020.
Angka ini disambut baik oleh analis dan ekonom karena sebelumnya the Fed selalu memproyeksikan tingkat inflasi jauh di bawah target. Tingkat pengangguran pada saat ini berada di angka terendah dalam 18 tahun yaitu di angka 3,8 persen. Angka tersebut diperkirakan turun menjadi 3,6 persen tahun ini.
"Pasar tenaga kerja terus menguat, aktivitas ekonomi telah meningkat pada tingkat yang solid," tulis The Fed dalam pernyataannya.
"Pengeluaran rumah tangga meningkat sementara investasi tetap bisnis terus tumbuh kuat," tulis risalah tersebut.
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Negeri Paman Sam ini tumbuh lebih kuat dibandingkan kuartal II-2023 sebesar 2,1 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca Selengkapnyaproyeksi penurunan suku bunga ini berdasarkan hasil analisis dengan sejumlah pelaku pasar keuangan.
Baca SelengkapnyaProyeksi Bank Indonesia tersebut didasarkan oleh tiga indikator utama, yakni perekonomian global cenderung melambat.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto.
Baca SelengkapnyaInvestor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaAS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnya