Tiap tahun Garuda Indonesia habiskan 1,7 miliar liter avtur
Merdeka.com - Setiap tahun, Garuda Indonesia menghabiskan 1,7 miliar liter avtur. Volume bahan bakar itu dirasa sangat besar sehingga perlu dilakukan penghematan agar biaya operasional maskapai lebih irit. Garuda Indonesia menargetkan minimal bisa irit 3 persen bahan bakar setiap tahun.
"Kita setiap tahunnya penggunaan bahan bakar pesawat mencapai 1,7 miliar liter. Bagaimana ke depannya nanti, menargetkan 3 persen setiap tahun dari penggunaan bahan bakar yang ada. Target hingga 2020," tegas Direktur Operasional Garuda Indonesia, Novianto Herupratomo ditemui di sela acara Internasional Green Aviation Conference di Kuta, Bali, Rabu (19/8).
Besarnya volume bahan bakar berhubungan juga dengan dampaknya terhadap lingkungan. Diakuinya, semua pesawat membuang gasnya di udara. namun Novita tidak merinci besaran gas buang yang dilakukan Garuda.
-
Bagaimana Pertamina mengurangi emisi gas rumah kaca? Inovasi dan program transisi energi tersebut membawa Pertamina berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca 31 persen sejak tahun 2010 hingga 2022.
-
Bagaimana mengurangi gas rumah kaca? Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan menginvestasikan dan menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan hidroenergi.
-
Bagaimana Pertamina kurangi emisi kapal? Strategi kedua adalah peremajaan armada sesuai ketentuan The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang Penghentian Operasi Kapal Lambung.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi karbon? Langkah tersebut menurut Nicke, sudah sesuai dari aspek lingkungan karena dapat menurunkan karbon emisi dan juga dapat menurunkan impor gasoline.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Apa strategi Pertamina untuk mengurangi emisi? Pada diskusi bertema 'Ocean High Level Panel: Embodiment of Blue Economy Through a Sustainable Use of Coastal and Marine Resources to Save the Ocean Environment' di Paviliun Indonesia - COP 28, Yoki menjelaskan empat strategi dalam mengurangi emisi. Pertama, desain kapal ramah lingkungan. Saat ini PIS memiliki 19 kapal ramah lingkungan dan tiga kapal yang memenuhi standar emisi International Maritime Organization (IMO) tier tiga.
Pihaknya berharap ke depannya ada bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat. Tidak hanya ramah lingkungan tapi diharapkan juga irit bahan bakar. Semisal bahan bakar bio fuel yang diakui ramah lingkungan. Diakuinya, tidak hanya Garuda, seluruh maskapai penerbangan belum menggunakan bahan bakar tersebut.
"Bahan bakar ramah lingkungan itu perlu dan harus dilakukan. Tetapi apakah juga efisien bagi pesawat, terutama untuk mesin pesawat. Karena selain menjaga mutu juga menjaga seisi awak pesawat keselamatannya," tegasnya.
Di tempat sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengingatkan maskapai untuk mengurangi emisi gas buang pesawat sekaligus menghemat penggunaan bahan bakar.
"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan setiap bandara agar Ramah lingkungan. Terutama mengurangi pergerakan pesawat di area bandara yang dirasa tidak perlu," singkatnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya menciptakan bahan bakar aviasi ramah lingkungan (SAF) bukan hanya menjadi inovasi semata.
Baca SelengkapnyaSAF yang disalurkan sudah mengacu framework sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
Baca SelengkapnyaPengembangan SAF merupakan salah satu upaya Pertamina dalam transisi energi, sekaligus mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Baca SelengkapnyaKehadiran satgas perlu mendapat apresiasi sehingga pemerintah dapat melihat struktur biaya yang ditanggung maskapai.
Baca SelengkapnyaDirut Garuda Indonesia mengatakan bahwa bahan bakar pesawat atau avtur, tidak dikenakan pajak untuk tiket penerbangan internasional.
Baca SelengkapnyaLuhut mengakui tiket pesawat di Indonesia mahal karena harga avtur yang tinggi. Bahkan harga tiket domestik Indonesia lebih mahal dari penerbangan ke Singapura.
Baca SelengkapnyaBudi menegaskan pentingnya pengelolaan avtur yang dilakukan secara multi-provider, seperti yang diterapkan di negara lain.
Baca SelengkapnyaLuhut dan timnya tengah menyiapkan cara untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaDengan harga yang tidak berbeda jauh, masyarakat Indonesia justru lebih memilih berlibur ke luar negeri dibanding wisata domestik.
Baca SelengkapnyaLuhut melihat sampai hari ini penyebab utama polusi paling banyak masih berasal dari pembuangan emisi karbon pada sektor transportasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini moda transportasi pesawat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaIndonesia diprediksi akan menjadi pasar aviasi terbesar keempat di dunia dalam beberapa dekade ke depan.
Baca Selengkapnya