Tiap tahun, Indonesia impor 800.000 ton bahan baku aspal
Merdeka.com - Pemerintah berulang kali menyatakan komitmen mempercepat pembangunan infrastruktur di dalam negeri sebagai bagian dari upaya menggenjot laju pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, gencarnya pembangunan di dalam negeri, berbanding lurus dengan tingginya impor bahan baku dan bahan penolong. Salah satu alasannya, tidak semua bahan baku untuk kebutuhan pembangunan, bisa disediakan oleh industri dalam negeri.
Salah satunya bahan baku aspal untuk infrastruktur jalan. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengakui, kebutuhan aspal di dalam negeri semakin tinggi. "Kebutuhan aspal lima tahun terakhir sekitar 1,2 juta ton per tahun dan akan semakin meningkat di masa mendatang," kata Hermanto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (2/11).
Sayangnya, produksi aspal dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan. Industri dalam negeri hanya mampu memproduksi 400.000 ton per tahun. Dengan dalih tersebut, pemerintah mengaku terpaksa mengimpor bahan baku aspal untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur.
-
Kenapa KKP menargetkan produksi garam 2,25 juta ton? Begitu juga dengan produksi garam mencapai nilai sebesar 2,25 juta ton.
-
Mengapa Kementan menargetkan produksi padi satu juta hektare? Menurut Mentan, sedikitnya pertanaman satu juta hektare harus disiapkan mulai dari sekarang terutama untuk mengamankan stok beras di 3 bulan ke depan.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Siapa yang membutuhkan Minyak Inti Sawit? Seseorang yang memiliki penyakit jantung dan kolestrol tinggi bisa menggunakan minyak inti sawit yang sehat ini tanpa rasa was-was.
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Apa itu Minyak Inti Sawit? Minyak inti sawit atau yang juga dikenal dengan sebutan palm kernel oil adalah minyak nabati yang diekstraksi dari biji (inti) buah kelapa sawit (Elaeis guineensis).
Diakuinya, diperlukan usaha ekstra keras untuk peningkatan produksi bahan baku aspal. Salah satunya dengan dukungan pengembangan teknologi. Sebab, kelangkaan aspal mengakibatkan penyelesaian proyek jalan menjadi terhambat. Belum lagi masalah harga yang tidak menentu.
Pengusaha aspal sempat meminta pemerintah melakukan penyesuaian harga aspal atau price adjustment. Yang terjadi saat ini, harga bahan material konstruksi merangkak naik seiring dengan menguatnya dolar AS terhadap Rupiah dalam dua bulan terakhir.
Beberapa waktu lalu, Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) mengeluhkan fluktuasi nilai tukar Rupiah yang berimbas pada kenaikan harga berbagai material utama konstruksi, lebih dari 21 persen. Kenaikan ini terjadi periode Juni-September 2013.
"Kami sudah di ujung tanduk. Ini tekanan ketiga terhadap industri konstruksi pada tahun ini, setelah kebijakan pemerintah menaikkan UMR dan harga BBM bersubsidi yang menambah beban bagi para pelaku jasa konstruksi. Tapi kita masih dapat bertahan," ujar Ketua LPJKN, Tri Widjayanto saat konferensi pers di Hotel Century Park, Jakarta, Rabu (25/9).
Menurutnya, kenaikan harga tidak hanya terjadi pada material utama konstruksi saja, tapi juga material lain seperti transportasi atau angkutan dan tuntutan kenaikan upah pekerja.
"Kenaikan harga pada material utama hingga September 2013 meliputi solar industri 10-15 persen, aspal 15-20 persen, besi beton 10-15 persen dan beton readymix 12-17 persen," jelasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia per tahunnya butuh sekitar 4,5-4,7 juta ton garam farmasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaImpor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaProduksi pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, sudah mencapai 500.000 ton per tahun.
Baca SelengkapnyaProgram pendidikan, hingga kesehatan harus berbagi dengan impor BBM.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPeningkatan permintaan yang signifikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas pipa dari ladang tua di wilayah Jawa Barat dan Sumatera.
Baca SelengkapnyaDalam satu hari, pekerja mengaku mendapat 2 ton sampah plastik dari Bekasi dan Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca Selengkapnya