Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidak sampai 1 persen pekerja Indonesia yang berinvestasi

Tidak sampai 1 persen pekerja Indonesia yang berinvestasi Bursa Efek Indonesia. ©2015 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Masyarakat cenderung memilih bank sebagai tempat menyimpan uang. Alasannya, masyarakat takut mengambil risiko dan merasa lebih aman jika menyimpan di bank dibanding menaruh uangnya di instrumen investasi.

President Director Syailendra Capital, Jos Parengkuan mengamini kebiasaan masyarakat memilih bank sebagai tempat menyimpan uang. Menurutnya, sekitar 90 persen masyarakat Indonesia menyimpan dana di bank. Sementara di pasar modal, jumlahnya tidak sampai 1 persen. Kondisi ini tidak lepas dari minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pasar modal dan produk investasi.

"Investor reksadana ada 160.000. Tenaga kerja di Indonesia 125 juta yang tercatat, kalau dipilah lagi 40 juta di sektor formal, sisanya di sektor non formal. Yang berinvestasi di reksadana tidak sampai 1 persen atau 450.000," ujarnya di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Kamis (17/9).

Orang lain juga bertanya?

Dia melanjutkan, jika dibandingkan dengan negara lain dalam lingkup ASEAN, Indonesia masih jauh tertinggal.

"Negara lain jauh lebih besar dari Indonesia, kenapa? Kalau kita liat banyak sekali hilangnya investor di Indonesia," jelas dia.

Untuk menggairahkan minat masyarakat pada produk investasi, pendidikan pentingnya investasi perlu terus digalakkan. Joss menuturkan, peluang dan keuntungan berinvestasi di pasar modal sangat besar. Apalagi pertumbuhan di pasar modal sebenarnya lebih besar dibandingkan perbankan. Karena itu sayang jika tidak dimanfaatkan masyarakat.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kulitas SDM Rendah Diduga Jadi Penyebab Investasi Apple di Indonesia Kecil Dibanding Negara Tetangga
Kulitas SDM Rendah Diduga Jadi Penyebab Investasi Apple di Indonesia Kecil Dibanding Negara Tetangga

Salah satu alasan utama adalah posisi Indonesia dalam hal indeks sumber daya manusia atau human capital index.

Baca Selengkapnya
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Kemnaker Ungkap Masih Banyak Pekerja Imigran Belum jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

jumlah pekerja migran yang tercatat di Persaruan Emirat Arab mencapai 87 ribu orang. Namun yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan hanya 1.368 orang.

Baca Selengkapnya
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun
Miris, Investasi Sektor Perikanan Cuma Rp11,7 Triliun dalam Kurun Waktu 10 Tahun

Sektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.

Baca Selengkapnya
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045
Entepreneur Hub, Jurus Pemerintah jadi Indonesia Negara Maju 2045

Pemerintah meluncurkan program Entepreneur Hub dalam rangka meningkatkan rasio pengusaha baru di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mungkinkah Gaji Pekerja Indonesia Rp10 Juta per Bulan di  2030? Begini Analisisnya
Mungkinkah Gaji Pekerja Indonesia Rp10 Juta per Bulan di 2030? Begini Analisisnya

Data BPS pada Februari 2023 mencatat gaji rata-rata pekerja Indonesia yaitu Rp2.944.541 per bulan.

Baca Selengkapnya
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja
Kemnaker: Indonesia Hadapi Tantangan Kurang Tersedianya Lapangan Kerja

Sekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.

Baca Selengkapnya
Bahlil Akui Belum Ada Investasi Asing Masuk ke IKN
Bahlil Akui Belum Ada Investasi Asing Masuk ke IKN

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga secara terang-terangan mengaku belum ada investor asing masuk ke IKN.

Baca Selengkapnya