Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tiga BUMN kerja bareng bangun PLTG pertama untuk bandara

Tiga BUMN kerja bareng bangun PLTG pertama untuk bandara Aktifitas Bandara. jetphotos.net

Merdeka.com - PT Angkasa Pura II, PT Perusahaan Gas Negara dan PT Wijaya Karya (WIKA) menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan pembangkit listrik Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur AP II Budi Karya Sumandi, Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo, di kantor Kementerian BUMN di Jakarta.

Budi memastikan, pembangkit untuk bandara seperti ini menjadi pertama di Indonesia. Pembangunan proyek membutuhkan waktu satu tahun ke depan.

"Sampai 3 bulan itu finalisasi dan mulai konstruksi. Kurang lebih satu tahun tiga bulan. Ini akan jadi pertama di bandara Indonesia," katanya di Jakarta, Rabu (11/5).

Menurut Budi, ide pembangunan pembangkit listrik untuk bandara seperti ini sudah lama direncanakan, namun tidak terealisasi. Melalui sinergi kali ini, Budi berharap pembangkit bisa terealisasi dengan kapasitas 60 MW.

"Kebutuhan listrik bandara itu besar dan makin akan besar. Sekarang kita bangun 60 MW dan akan datang bisa 150 MW," ucap Budi.

"Kalaupun 150 MW kita hanya memproduksi 60 MW tahap awal, kecuali diizinkan tambah. Sinergi dengan PLN tetap ada. Jadi kita punya suplai listrik berlapis. Dari kita ada, PLN ada dan juga backup genset," sambung Budi.

Sesuai perjanjian kerja sama, ketiga BUMN akan mengembangkan sumber daya yang dimiliki untuk mengembangkan bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bandara Soekarno Hatta. PGN sebagai BUMN gas akan memasok kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik tersebut.

Sementara WIKA, sebagai BUMN konstruksi akan melakukan proses pengadaan jasa konsultan penyusunan feasibilty study dan mengkoordinasikan dengan pihak lainnya. PT Angkasa Pura II yang merupakan pengelola Bandara Soetta akan menjadi pengguna utama dari produksi listrik yang dihasilkan oleh PLTG tersebut.

Direktur Utama PGN, Hendi Prio Santoso mengatakan, pembangunan pembangkit listrik di Bandara Soetta merupakan terobosan untuk mendorong pemanfaatan gas bumi di Indonesia. Sebagai BUMN gas, PGN terus berusaha dan mengambil inisiatif untuk memperluas penggunaan gas bumi di berbagai sektor ekonomi di Indonesia.

"Gas bumi dapat menjadi bagian dari solusi untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, termasuk di Bandara Soetta," kata Hendi.

Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo menambahkan, melalui sinergi yang melibatkan tiga BUMN proyek pembangunan pembangkit listrik Bandara Soetta dapat berjalan maksimal.

Dengan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, proyek ini diharapkan dapat diwujudkan tepat waktu dan bisa memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.

"WIKA akan memberikan dukungan penuh bagi terwujudnya proyek PLTG di bandara Soetta. Sinergi bersama antara WIKA, PGN dan AP II akan semakin memperkuat peran strategis BUMN," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini
Bukan Dana Asing, Bappenas Usul Proyek LRT Bali Pakai Pinjaman Ini

Secara garis besar, pembangunan LRT Bali rencananya akan dimulai di 2024 dengan masa pengerjaan sekitar 3 tahun.

Baca Selengkapnya
FOTO: Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Akan Dibangun Selama 3 Tahun
FOTO: Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Akan Dibangun Selama 3 Tahun

Pengerjaan proyek LRT Velodrome-Manggarai saat ini baru memasuki pemagaran area kerja sebagai upaya persiapan pembangunan secara matang.

Baca Selengkapnya
Investor Utama Ditetapkan, LRT di Bali Segera Dibangun
Investor Utama Ditetapkan, LRT di Bali Segera Dibangun

Groundbreaking dijadwalkan pada September 2024 dengan nilai investasi total USD 20 miliar.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Pangkas 7 Perusahaan BUMN Karya Jadi 3 Saja, Begini Pembagian Tugasnya
Erick Thohir Pangkas 7 Perusahaan BUMN Karya Jadi 3 Saja, Begini Pembagian Tugasnya

Erick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya.

Baca Selengkapnya
7 BUMN Karya Dilebur Jadi 3 Perusahaan, Erick Thohir Tak Ingin Ada Lagi Saling Rebutan Proyek
7 BUMN Karya Dilebur Jadi 3 Perusahaan, Erick Thohir Tak Ingin Ada Lagi Saling Rebutan Proyek

Erick mengatakan, merger BUMN Karya membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun. Rencana ini akan masuk roadmap BUMN 2024-2034.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Cuaca Buruk, Pembangunan Bandara di IKN Mangkrak
Gara-Gara Cuaca Buruk, Pembangunan Bandara di IKN Mangkrak

Selama bulan Juli ini hanya 8 hari pembangunan bandara bisa dilakukan secara masif.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi
Tak Lagi "Adu Banteng" 7 BUMN Karya Ini Kini Dilebur Jadi 3 Perusahaan

BUMN yang dilebur ini tidak akan lagi adu tender jika terdapat satu proyek.

Baca Selengkapnya
Kantongi Kontrak Baru Rp29 Triliun Hingga Oktober 2023, Ini Proyek Digarap BUMN PTPP
Kantongi Kontrak Baru Rp29 Triliun Hingga Oktober 2023, Ini Proyek Digarap BUMN PTPP

Sampai saat ini, PTPP mengerjakan 30 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan 10 di antaranya telah diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Penglingsir Puri Agung di Bali Dukung Pembangunan Bandara di Bali Utara
Penglingsir Puri Agung di Bali Dukung Pembangunan Bandara di Bali Utara

Rencana pembangunan Bandara Bali Utara itu mendapat dukungan dari 14 penglingsir Puri Agung di Bali.

Baca Selengkapnya
Resmi Merger, Erick Thohir Sulap Pengelola Bandara AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia
Resmi Merger, Erick Thohir Sulap Pengelola Bandara AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia

Setelah merger PT Angkasa Pura Indonesia resmi menjadi operator bandar udara terbesar nomor lima dunia.

Baca Selengkapnya
Kembangkan KIT Batang, Dermaga Multipurpose Batang Tahap 1 Ditargetkan Selesai Awal 2025
Kembangkan KIT Batang, Dermaga Multipurpose Batang Tahap 1 Ditargetkan Selesai Awal 2025

Pembangunan diharpkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan memfasilitasi perdagangan dan distribusi barang.

Baca Selengkapnya
LRT Velodrome-Manggarai Ditargetkan Selesai 2026
LRT Velodrome-Manggarai Ditargetkan Selesai 2026

Peletakan batu pertama masih belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya