Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Mal Naik Secara Bertahap
Merdeka.com - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat, tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan atau mal terus bergerak naik secara bertahap. Ini sering dengan pelonggaran PPKM yang diberikan oleh pemerintah yang juga dilakukan secara bertahap dan terbatas.
Ketua APPBI, Alphonzus Widjaja mengatakan, rata-rata tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan saat ini adalah sekitar 35 persen. Di mana paling mendominasi adalah kategori makanan dan minuman.
"Rata-rata tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan saat ini adalah sekitar 35 persen. Bergerak naik secara bertahap dan cenderung lambat," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (19/9).
-
Apa yang paling sering dijumpai di Jajanan Pasar? Jajanan pasar merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan aneka jajanan pasar yang sering dijumpai di pasar. Ada beragam jenis jajanan pasar seperti kue basah, kue kering, gorengan hingga makanan berat.
-
Di mana tempat usaha makanan yang populer? Awalnya, usaha ini hanya menyediakan berbagai jenis minuman kopi saja. Seiring berjalannya waktu, kedai kopi banyak menyajikan makanan hingga suasana yang unik dan estetik.
-
Apa jenis makanan yang paling sering dicari? Di masa kini, banyak peminat yang mencari jenis makanan tersebut. Contoh makanan setengah jadi antara lain sosis, bakso, dan daging asap, hingga berbagai makanan beku lainnya.
-
Kenapa Jajanan Pasar sering dibeli? Meski begitu, kelezatan jajanan pasar tidak perlu diragukan lagi. Saking enaknya, banyak dari masyarakat yang sering kali kalap memborong jajanan pasar.
-
Kapan pengunjung Pasar Tanah Abang meningkat? Jumlah pengunjung peningkatannya 150-200 persen dari sebelum puasa lebaran. Jika dibanding lebaran tahun lalu peningkatan pengunjung lebih dari 30 persen,
-
Kenapa warung ini ramai dikunjungi? Karena tempatnya yang cantik secara visual, tak jarang lokasi ini juga dijadikan sebagai spot untuk berswafoto dengan latar pemandangan hijau.
Meski terlihat naik, namun tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan masih belum kembali seperti pada semester I-2021 ataupun pada triwulan II-2021. Ini dikarenakan sampai dengan saat ini masih ada berbagai pembatasan untuk bisa masuk ke pusat perbelanjaan.
Misalnya saja seperti usia kurang dari 12 tahun masih belum diperbolehkan untuk masuk ke pusat perbelanjaan, waktu makan di tempat (dine-in) masih dibatasi, tempat bermain anak dan tempat hiburan masih belum diperbolehkan untuk beroperasi dan pembatasan lainnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak ada pusat perbelanjaan di negara manapun semodis di Indonesia. Terutama wilayah DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai (Bali) dan Soekarno-Hatta (Banten).
Baca SelengkapnyaSebagian besar pengeluaran ini digunakan untuk membeli makanan dan minuman jadi, ikan, telur dan susu serta sayuran.
Baca SelengkapnyaUntuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaPerforma ritel grade B dan C yang umumnya merupakan ritel strata, juga terlihat makin melemah dampak perluasan ruang belanja online.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca Selengkapnya