Tingkat Literasi Asuransi Syariah Indonesia Masih 2 Persen
Merdeka.com - Kesadaran masyarakat terkait asuransi semakin meningkat sejalan dengan kesadaran terhadap risiko. Misalnya, pada keadaan saat pandemi, banyak orang yang menyadari pentingnya asuransi, baik asuransi jiwa untuk kematian hingga asuransi penyakit kritis.
Kendati demikian, tingkat literasi asuransi syariah di Indonesia baru sebesar 2 persen, jauh lebih kecil di bawah tingkat keuangan syariah yang sudah mencapai 9 persen.
Unit usaha PT Asuransi Allianz Life Indonesia, Allianz Life Syariah punya strategi meningkatkan literasi asuransi syariah. Perusahaan menyasar anak muda untuk menjadi peserta asuransi.
-
Bagaimana Allianz Syariah meningkatkan literasi asuransi syariah? Sebagai salah satu upaya peningkatan literasi dan penetrasi asuransi, Allianz Syariah juga meluncurkan program perlindungan jiwa untuk 10.000 orang yang disebar ke berbagai wilayah Indonesia, salah satunya di kota Bandung.
-
Apa target Allianz Syariah di Jawa Barat? Melalui regulasi ini, Jawa Barat semakin dipersiapkan untuk menjadi penggerak masterplan ekonomi syariah yang telah dicanangkan oleh pemerintah nasional. Masterplan nasional tersebut bertujuan untuk mewujudkan Indonesia mandiri, makmur, dan madani dengan menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia. Adapun salah satu sektor yang mempercepat pengembangan ekonomi syariah adalah jasa keuangan dan asuransi.
-
Kenapa Allianz Syariah masuk ke Jawa Barat? Melihat dominasi populasi muslim di Jawa Barat, Allianz Syariah yang mengusung nilai kebaikan dan kebersamaan, berkomitmen untuk semakin aktif menghadirkan layanan asuransi syariah kelas dunia yang relevan serta membawa prinsip 'Kebaikan yang Menguatkan' agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia, salah satunya Jawa Barat.
-
Bagaimana asuransi pendidikan membantu anak? Tujuan utamanya adalah untuk memastikan jika terjadi sesuatu pada pemegang polis (misalnya kematian atau cacat), dana yang dibutuhkan untuk pendidikan anak tetap terpenuhi.
-
Siapa saja yang mendukung kehadiran Allianz Syariah di Bandung? Pada kesempatan ini, turut hadir dalam acara Allianz Syariah Launching Road Show di Bandung yakni, Ketua MUI Jawa Barat, Prof. Dr. Rachmat Syafe’i, dan Deputi Direktur Perizinan Lembaga Jasa Keuangan Kantor Provinsi Otoritas Jasa Keuangan Jawa Barat, Widhi Setyanto selaku perwakilan OJK wilayah Jawa Barat.
-
Kenapa asuransi jiwa penting bagi keluarga? Jangan sampai anak atau orang-orang terdekat yang ditinggalkan nanti hidupnya terkatung-katung, karena tidak pernah membahas soal asuransi jiwa seumur hidup sebagai perlindungan finansial bersama pasangan.
"Asuransi syariah ini posisinya masih jauh. Mungkin masih lebih besar konvensional. Terkait awareness, di asuransi syariah menghadapi 2 tantangan, pertama terkait (pemahaman) asuransi sendiri, kedua, masuk pada asuransi versi syariah," kata Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyo dalam webinar Mengenal Wakaf pada Manfaat asuransi Syariah, Selasa (3/8).
Dia mengatakan, pada dasarnya asuransi ini perlu pemahaman yang dijelaskan dari orang ke orang. Artinya, perlu disiapkan orang yang menjelaskan sesuai dengan target orang-orang yang akan mengambil asuransi.
Upaya Allianz menyikapi hal itu yaitu dengan memanfaatkan agen-agen muda yang disebut Life Changer. "Produk asuransi itu harus dijelaskan oleh orang, nah ada Life Changer, Jadi nyambung (target anak muda)," katanya.
Yoga menuturkan, saat ini dia juga menyasar kaum muda atau milenial untuk sadar berasuransi. Dia menilai, kaum muda adalah saat yang tepat untuk memulai asuransi agar mampu memberi jaminan untuk selanjutnya.
"Terus memanfaatkan momentum ini, kita ingin kenalkan lagi ke generasi milenial, saat ini sudah 15.300 tenaga pemasar, lebih setengahnya generasi milenial," katanya.
Tenaga pemasar milenial ini yang jadi garda untuk menggaet minat-minat anak muda untuk sadar berasuransi. Tenaga pemasar yang disebut juga Life Changers itu adalah salah satu bagian dari inovasi produk lainnya.
Perbedaan Asuransi Syariah dengan Konvensional
Sebagian masyarakat awam berpikir asuransi syariah sama dengan konvensional. Secara umum, memang demikian. Sebab, keduanya harus membayar premi di awal. Kemudian sama-sama mendapatkan uang pertanggungan ketika terjadi risiko. Namun jika melihat lebih jauh, asuransi syariah memiliki nilai manfaat jauh lebih besar.
Head of Sharia Marketing & Business Support Allianz Life Indonesia, Hendra Gunawan mengatakan, asuransi syariah tidak hanya ditanamkan untuk kepentingan diri pribadi, melainkan orang banyak. Sehingga tidak bisa dilihat secara kesamaan dari input dan oputputnya saja. Karena di tengah-tengah itu, ada manfaat untuk kemaslahatan bersama.
"Asuransi syariah itu intinya bukan tentang saya. Bukan tentang diri sendiri, tapi bagaimana kita bisa saling membantu untuk mempertahankan kesejahteraan bersama," katanya dalam webinar 'Mengenal Wakaf pada Manfaat Asuransi Syariah', Selasa (3/8).
Dia mengatakan, dalam prinsip asuransi syariah menjadi salah satu pegangan penting adalah niat. Di mana, ketika berasuransi tidak lagi berbicara untuk kepentingan diri sendiri. Sehingga pola pikir terbentuk adalah bagaimana memikirkan orang di luar sana ketika terjadi risiko.
"Ini penting sekali ini yang menjadi pembeda. Ketika kita berasuransi bukan bicara tentang ego kita. Tapi keinginan kita untuk bisa membantu orang lain di luar sana apabila terjadi risiko," kata dia.
Namun perlu dicatat juga adalah, salah satu konsep pada asuransi syariah harus ada niat baik pada setiap transaksi keuangan yang biasa dilakukan. Atau ini biasa dikenal dengan konsep kebaikan. "Di dalam asuransi syariah itu ada tambahan niat baik itu. Niat baik tidak semata-mata ditujukan. Hubungan transaksional, tetapi kita juga berniat kepada Allah SWT," kata Pimpinan Unit Usaha Syariah Allianz Life Indonesia, Yoga Prasetyo menambahkan.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama PT Askrindo, Fankar Umran mengatakan pentingnya memberikan kesadaran mengelola keuangan dengan bijak di usia muda.
Baca SelengkapnyaJasindo mendukung generasi muda Indonesia agar ke depannya lebih mengenal dan paham asuransi.
Baca SelengkapnyaAllianz Syariah menerapkan nilai-nilai kebaikan syariah dan membawa prinsip kebaikan yang menguatkan.
Baca SelengkapnyaTingkat literasi asuransi syariah di Indonesia hanya mencapai 3,99 persen, jauh lebih rendah dibandingkan literasi asuransi konvensional.
Baca SelengkapnyaIchwan Septiadi, Sharia Focused KPM Lead mengungkapkan sektor keuangan syariah membutuhkan peran generasi muda sebagai agen perubahan.
Baca SelengkapnyaBRI Life terus mendorong proses yang baik dan konsisten, dengan memanfaatkan teknologi digital, untuk dapat melayani nasabah dengan cepat dan akurat.
Baca SelengkapnyaIndustri asuransi berperan mengakumulasi sumber-sumber pendapatan yang ada dalam masyarakat
Baca SelengkapnyaAngka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.
Baca SelengkapnyaLiterasi pada sektor perasuransian hanya sebesar 31,7 persen dan inklusi sebesar 16,6 persen. Pencapaian ini masih jauh di bawah sektor perbankan.
Baca SelengkapnyaBRI Life berencana untuk melanjutkan bisnis unit Syariah dengan mendirikan perusahaan asuransi syariah baru.
Baca SelengkapnyaBSI optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKitaBisa mengakuisisi perusahaan asuransi ini sejak 2023.
Baca Selengkapnya