Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tingkat Mobilitas Masyarakat Telah Kembali Seperti Sebelum Pandemi

Tingkat Mobilitas Masyarakat Telah Kembali Seperti Sebelum Pandemi Suasana jam pulang kantor di masa PSBB transisi. ©Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tingkat pergerakan masyarakat saat ini telah kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Bahkan bila dibandingkan dengan Februari 2020, mobilitas masyarakat lebih tinggi saat ini.

"Mobilitas ini sudah melebihi situasi Februari tahun lalu atau sebelum pandemi, karena meskipun Covid sudah ada sejak tahun 2019, tetapi baru ditetapkan sebagai pademi pada bulan Maret 2020," kata Sri Mulyani di acara CEO Networking 2021, Selasa (16/11).

Kondisi ini tercerimin dari pergerakan masyarakat di sekitar ritel dan groseri yang sudah meningkat. Hal ini membuat sektor perdagangan semakin resilien dibandigkan saat terhantam Covid-19 varian delta pada pertengahan tahun ini.

"Kalau kita lihat sekarang ini sudah di atas atau kembali pra pandemi. Terutam di daerah ritel dan groseri ini sudah tinggi, ini membuat perdagangan kita yang resiliensi," kata dia.

Selain itu, indeks keyakinan konsumen (IKK) juga menunjukkan perbaikan di level 113,4. Perbaikan terjadi di semua kategori, tingkat pendidikan dan kelompok umur responden. Peningkatan jut aterjadu di hampr semua kota yang dilakukan survei.

"IKK kita sudah kembali naik, kita harap Q4 yang sempat melemah bisa naik lagi dan itu akan tumbuh ke pemulihan," kata dia.

Sementara itu dari sisi inflasi, Sri Mulyani mengatakan di Indonesia masih terkendali. Meskipun berbagai negara di Eropa dan Amerika Serikat tengah mengalami gejolak inflasi yang tinggi.

"Komplikasi kenaikan harga di Eropa dan Amerika Serkiat ini sudah tinggi tapi, Indonesia mampu mengendalikan inflasi," kata dia.

Dia menambahkan selama ini kenaikan gejolak harga di dalam negeri masih bisa dikendalikan, baik karena kebutuhan permintaan yang tinggi namun suplai terbatas, atau gangguan suplai lainnya. Namun tak dapat dipungkiri inflasi yang tinggi di berbagai negara tersebut harus juga diantisipasi pemerintah.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?
Penjualan Ritel Awal 2024 Lebih Baik Dibanding Sebelum Pandemi Covid 2019, Benarkah Daya Beli Masyarakat Membaik?

Data Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.

Baca Selengkapnya
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik
Inflasi Masih Tinggi, Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Dunia Sedang Tidak Baik

Lonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih
Jakarta Macet Parah, Bank Indonesia: Aktivitas Ekonomi Mulai Pulih

Kemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.

Baca Selengkapnya
Pergerakan Masyarakat Saat Lebaran 2024 Diprediksi Tembus 193,6 Juta Orang
Pergerakan Masyarakat Saat Lebaran 2024 Diprediksi Tembus 193,6 Juta Orang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 193,6 juta orang Indonesia melakukan perjalanan saat libur Lebaran Idulfitri 1445H/2024 Masehi.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global
Sri Mulyani Klaim Ekonomi Indonesia Tetap Stabil di Tengah Krisis Global

Kinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi
Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Tahan Banting di Bawah Kepemimpinan Presiden Jokowi

Sebagai contoh, Indonesia berhasil menghadapi berbagai tantangan dalam mengendalikan penyebaran virus covid-19.

Baca Selengkapnya
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini
Skor PMI Manufaktur Indonesia Anjlok, Menkeu Sri Mulyani Bilang Begini

Sri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Mirip dengan Brasil, Seperti Apa?

Ekonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali
Hadiri ICIOG 2023, Sri Mulyani Minta Pengusaha Migas Habiskan Uang di Bali

International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.

Baca Selengkapnya
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun
Status Pandemi Dicabut, Pemprov DKI Sesuaikan Biaya Sewa Rusun

Pemprov DKI Jakarta meyakini kembalinya tarif sewa rusun adalah langkah tepat.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024
Jumlah Penduduk Miskin di Indonesia Capai 25,22 Juta Orang per Maret 2024

Dalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.

Baca Selengkapnya